"𝘐𝘺𝘢-𝘪𝘺𝘢." 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘙𝘦𝘯𝘫𝘶𝘯 𝘴𝘦𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢. 𝘋𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶, 𝘔𝘳. 𝘚𝘪𝘸𝘰𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘬𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴
Jam 08.15
"Selamat pagi anak-anak. Sekarang kalian hanya perlu mengumpulkan tugas makalah dan tugas video dari saya. Jika hendak mengirim tugas video lewat email, saja ya. Dan setelah itu kalian jamkos, dikarenakan istri saya hendak melahirkan. Terimakasih atas pengertian nya, anak-anak." Ucap Mr. Siwon dan setelah itu ia keluar dari kelas.
"Siap, Mr." Serentak mereka menjawab atas pernyataan dari Mr. Siwon.
•••••
Jam istirahat pun telah tiba, Haechan mengajak teman nya untuk pergi ke kantin.
"Jun! Jaem! Ayo, ke kantin! Laper nih." Kata Haechan yang langsung diangguki oleh mereka berdua.
"Sabar, dong sayang." Jawab Jaemin, ia hendak mengambil handphone nya dulu yang sedang berada di dalam tas.
"Sayang-sayang matamu, Jaem!" Haechan hendak memukul kepala Jaemin namun tangan nya telah ditarik oleh Renjun untuk ke kantin.
"Udah, Chan. Mending kita ke kantin daripada ngeladenin si kelinci itu." kata Renjun kepada Haechan, sungguh Renjun sudah muak dengan perdebatan kelinci dan beruang ini.
"Hu'um, iya Jun!" Jawab Haechan. Benar kata Renjun, daripada ngeladenin si kelinci mending ia ke kantin saja.
"WOY TUNGGUIN DONG!" Teriak Jaemin yang membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Jelas, teriakan Jaemin sangat lah melengking dan nyaring.
"GAK USAH TERIAK BISA GAK, JAEM?!" Renjun pun membalas teriakan Jaemin yang sangat-sangat nyaring.
"HEHE, YA MAAP JUN." Kata Jaemin masih dengan teriakan nya. Walaupun Jaemin sudah meminta maaf tetapi Renjun akan membalas nya. Dengan cara memukuli nya, tetapi hanya di bagian 'masa depan' nya saja kok.
Dan setelah acara 𝘔𝘢𝘳𝘪-𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨-𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴-𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 itu, mereka pun berjalan sambil bergandengan tangan. Dengan mulut yang tidak berhenti mengoceh.
Sesampai nya di kantin, ada kejadian yang tak terduga bagi Haechan. Yaitu, ia melihat dengan jelas bagaimana tentang Mark-𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘯𝘺𝘢 menyuapi Mina-𝘴𝘦𝘯𝘪𝘰𝘳𝘯𝘺𝘢.
Tetapi Haechan tidak perduli. Karena Haechan sebentar lagi akan memutuskan si alis camar itu.
Dan karena jarak kantin ke bakso akang lele melewati meja mereka, Haechan dan Jaemin jangan lupakan juga Renjun berjalan di depan mata Mark.
Di saat itu juga, Mark menjatuhkan sendok yang ia pakai untuk menyuapi Mina-s𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢. Kening Mina mengkerut, tanda tak paham apa yang sedang terjadi.
Tapi ternyata setelah ia menengok ke samping kiri nya.. Jeng-jeng-jeng! Bagaikan tersambar petir disiang bolong. Haechan melihat Mina dengan tatapan yang menusuk seakan bisa menusuk jantung nya saat itu juga.
"Sayang, kenapa?" tanya Mina, sebelum ia menengok ke samping kiri.
"Jangan panggil gue 'sayang' kalau lagi ada Haechan. Pura-pura gak ada yang terjadi, bertingkah lah seperti teman biasa." Kata Mark sebelum Haechan mendatangi diri nya bersama dua sahabat nya. Yaitu, Jaemin dan Renjun.
••••
"Jaem, Jun! Lo pada lihat deh, terbukti kan omongan gue tadi pagi?" Kata Haechan sukses membuat dua lelaki yang sedang melihat-lihat keadaan kantin yang lumayan sepi, hanya ada beberapa orang saja disana, menjadi melihat di area pojok."Ck-ck! Kita beli Bakso Akang Lele aja dulu. Setelah itu kita labrak manusia brengsek itu untuk mengatakan putus, oke?" Setelah Renjun berkata seperti itu, mereka pun berjalan bertiga di depan mata Mark sendiri. Karena mereka hendak ke kantin kiri jadi harus melewati meja Mark yang ada di pojok area kantin kiri.
"Akang Lele! Beli bakso dong, dua ya! Minum nya es teh, ya Kang! Oiya, nanti Akang antar disana pojok kiri, ya Kang.'' Kata Haechan sambil memesan bakso yang menjadi favoritnya selama ia berkuliah disini.
"Jaem? Lo mau pesen apa?" Tanya Renjun kepada Jaemin.
"Mau pesen soto! Lo mau apa? Sekalian gue pesenin plus minum nya." Tanya Jaemin balik kepada Renjun.
"Soto sama es jeruk. Tambahin jeruk, ya." Jawab Renjun kepada Jaemin. Soto kang lele juga menjadi favorit mereka berdua selama mereka berkuliah bersama Haechan.
Dan setelah itu.. Mereka pun berjalan ke meja di pojok kiri kantin kiri. Tidak, mereka tidak ingin berdebat. Hanya ingin memutuskan Mark Lee.
Dan, jeng-jeng-jeng! Mereka pun sampai ke meja di pojok kiri kantin kanan.
"Misi ya, Kak. Agak geser sedikit bisa? Saya ingin berbicara dengan Kak Mark." Tanya Haechan kepada Senior nya yang langsung saja di angguki oleh Mina.
"Kak, putus yuk!" Kata Haechan dengan santai dan nada kelewat senang. Tetapi tidak dengan Mark dan Mina. Pertanyaan itu mampu membuat mereka tersedak air liur mereka sendiri.
"Putus kenapa, bear? Coba jelasin dulu ke kakak sini. Jangan tiba-tiba minta putus. Kayak hubungan virtual aja." Jawab Mark dengan agak gelisah. Ya, tentu saja diri nya gelisah.
Diri nya dan Mina kemaren malam baru saja jalan berdua, dengan Mark yang ber alasan sedang menemani mama nya yang sakit.
"Oke. Gue to the point ya, lo selingkuh. Ya kali bakal gue maafin?" Bilang Haechan dengan jujur dan serius.
"Bear.. Maafin kakak, ya? Kakak janji bakalan ber-" Perkataan Mark Lee terpotong oleh seseorang yang bernama Lee Jeno dan Huang Renjun.
"Ekhem! gue sebagai adek lo ya bang, kagak ada tuh nama nya yang mau berubah. Yang ada lo main sama Mina atau gak sama koleksi pribadi jalang lo!" Kata Jeno yang membuat Mark melototkan mata nya kepada Jeno.
Padahal kan Mark ingin memperbaiki hubungan diri nya dan beruang nya.. Tetapi si samoyed ini malah mengganggu!
"Benar kata Jeno, Mark. Kalau lo putus sama Haechan ngebuat lo bebas kan? Walaupun sekarang lo masih sering gak nurutin perkataan Haechan, tapi lo jadi lebih-lebih bebas." Sambung Renjun. Benar yang dikatakan Jeno, si Alis Camar itu tidak pernah berubah.
"Udah denger kan? Jadi gue minta putus, dan lo pada jangan pernah ganggu gue. Terlebih buat, Mina. Senior gue, jangan pernah ngeganggu gue! seharusnya lo udah cukup ngerebut pacar gue 'kan, ya?" Bilang Haechan tanpa embel-embel 'kak'. Dan seperti nya bakso nya sudah datang. Jadi ia ingin ini cepat selesai.
"Bear, please! Jangan kayak gini, dong! Kamu egois loh bear.." Kata Mark dengan nada sedih nya yang dibuat-buat. Jeno, Renjun dan Jaemin hampir saja hendak memuntahkan sarapan mereka tadi pagi yang mereka makan.
"Diem, gue gak mau denger alasan apapun. Putus ya putus, gak ada alasan apa-apa lagi. Ohiya, bakso gue udah datang itu, kak! Jangan ngeganggu gue buat makan, atau gak kuah bakso yang ada di mangkok, jadi di muka lo sekarang, mau?"
Ujar Haechan dengan sedikit menaikan oktaf nya. Sumpah demi apapun! Ia muak dan lelah berdebat dengan Mark yang suka memutar balikkan fakta atau tidak mau mengakui kesalahan nya.
Dan selesai Haechan berbilang seperti itu, mereka semua pun terdiam. Haechan pun yang melihat mereka semua berdiam diri, segera berjalan ke arah meja nya.
"WOY BERUANG! TUNGGUIN GUE DONG!" Kata mereka bertiga dengan teriakan yang melengking. Mampu membuat Haechan mengusap telinga nya, karena teriakan mereka tidak main-main.
𝘛𝘣𝘤!
𝘋𝘪 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪 𝘷𝘰𝘵𝘦 𝘤𝘰𝘮𝘮𝘦𝘯𝘵!𝙺𝚊𝚖𝚒𝚜, 30 𝚍𝚎𝚜𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛.
REVISI BERJALAN!
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret Always Come At The End
Short Story[ONGOING] [REVISI BAB] Menyesal? Ya, bisa dikatakan seperti itulah keadaan Mark saat ini. Ia sangat-sangat menyesal. "Kak, putus yuk!"-Lee Haechan. "Putus kenapa, bear? Coba jelasin dulu ke kakak sini. Jangan tiba-tiba minta putus. Kayak hubungan vi...