Bab 8 - Pertandingan Satria

1.7K 65 1
                                    


Ini adalah hari sabtu. Hari yang penting bagi Nathan telah tiba. Sesuai rencana nya Nathan akan pergi bersama Wulan untuk menonton pertandingan Satria. Ia tidak mau kehilangan kesempatan ini. Nathan sudah tidak sabar untuk pergi ke pertandingan Basket Satria. Dengan terburu-buru dia menyiapkan pakaian terbaiknya.

 Dengan terburu-buru dia menyiapkan pakaian terbaiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ting
Nada dering HP Nathan berbunyi. Telepon itu dari Tony. Nathan ragu untuk mengangkatnya. Dia takut Tony tahu kalau dia akan pergi menonton pertandingan Satria.

Nathan POV :
Duh kak Tony nelpon, angkat gak ya. Kalau gak diangkat takutnya dia nyariin seharian. Yaudah deh aku bohong aja.

"Halo, iya kak?"
"Halo, Than gw mau ke pensi anak SMA 7 nih ikut yuk." Ajaknya kepadaku

"Eehhh... Duh gimana ya kak... Gue ada... Ehh... Tanding futsal... Iya... Gua mau tanding futsal sama kelas IPS 2. Jadi kemungkinan gue gak bisa ikut"

"Oohhh... Yaudah lo tanding dimana? Biar nanti Aku mampir nyemangatin kamu hehehehehe"

"Eh gausah, gw sampe sore, ntar lo gak enjoy di pensi nya, lagian gak enak juga sama temen-temen lo"

"Oh iya juga ya... Yaudah deh. Nanti kabarin ya kalau mau dijemput"

"Oke siap pak" Ucapku menutup telepon kak Tony.

Sebenarnya Aku takut kebohonganku terbongkar dan membuat kak Tony kecewa. Namun Aku juga tidak yakin kak Tony akan senang jika aku berkata jujur kalau Aku ingin pergi menonton pertandingan Satria.

Setelah telepon tadi aku langsung menghubungi Wulan untuk segera bertemu di lokasi pertandingan.

Wulan

Lan  ketemu di lokasi aja ya?
Lo langsung ke Gor Nusa Jaya aja.

Okeehhh tunggu ya gw mau
Dandan dulu

Lah lebay amat mau nonton
Basket doang pake dandan

Heh... Dikiranya lo doang
yang nyari cowok? Gw juga mau
nyari mangsa kali.

Hahahaha sialan yaudah gw
Langsung otw ke sana

Siap....

Begitulah percakapan kami di WhatsApp. Aku langsung memesan taksi online dan berpamitan dengan orang tua ku. Sebelum aku pergi aku teringat ancaman Bagas di sekolah. Jika dia melihatku di pertandingan nanti habislah aku. Sebaiknya aku berhati hati.

~

Sesampainya di GOR aku menentukan titik temu dengan Wulan. Sebaiknya kami bertemu di depan tukang Siomay saja supaya lebih mudah dan setidaknya kami bisa membeli camilan dulu. Cukup lama menunggu Wulan sampai hingga tempat parkir kini sudah penuh dan mulai ramai. Baru saja dipikirkan tiba-tiba Wulan datang dari belakangku

Fun Is NufTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang