Perkataan buruk itu tidaklah merugikan kita. Jika kita tanggapi dengan diam, maka itu akan selesai dengan sendirinya.
Segala fitnah, aniaya, serta maaf yang tidak akan pernah terucap sejatinya lebih merugikan kepada sang pelaku.
Yang bisa kita kendalikan hanya diri kita sendiri.
Alhamdulillah, insya Allah jadi penggugur dosa dan peninggi derajat di hadapan Allah.
Allah tidak pernah ingkar janji. Allah Ta'ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. An-Nahl [16]: 97)