<Preview bagian sebelumnya
Semuanya sudah diubah sedemikian rupa oleh Viola yang dibantu oleh Serina. Sekarang tinggal memikirkan Gwen, gadis itu terlalu mencolok walaupun penampilannya tengah acak-acakan. Yah harus diakui memang benar orang cantik bagaimanapun bentuknya tetep cantik.
"Maaf Gwen, sepertinya aku juga harus merubah penampilanmu." Ucap Viola.
"Jika memang begitu, silahkan." Balas Gwen mempersilahkan.
Yang terpikirkan oleh Viola hanga membuat tompel cukup besar dan menebalkan alis pada Gwen. Yah disini make up masih sulit ditemukan, mungkin nanti jika ada kesempatan dia akan mencoba membuatnya.
"Nah sekarang sudah semua. Untuk aku tidak usah menyamar, lagipula siapa yang kenal denganku." Ucap Viola sambil tersenyum melihat hasil karyanya.
"Wah kau nampak bahagia melihat kami seperti ini. Dan lihat penampilanmu terlihat paling manusiawi." Balas Daryan yang masih tidak terima dengan penampilannya.
"Ayolah kak, kau bahkan yang paling aman nantinya. Aku bahkan yakin warga Summerland apalagi Autumnland tidak akan mengenalimu lagi." Jawab Viola dengan memberikan dua jempol sekaligus senyum menjengkelkan yang dibalas dengusan oleh Daryan.
***
Bagian 22
Hal yang paling susah dilakukan Viola adalah berpura-pura baik pada orang lain ketika dirinya memang tidak suka. Wajahnya akan menunjukkan hal itu, juga sorot mata yang melengkapinya. Namun ini adalah Viola dahulu, karena terbiasa dengan segala sifat kepalsuan manusia yang pernah dia alami sampai akhirnya dia berhasil seperti bunglon yang bisa berubah sesuai keadaan.
Banyak yang menganggap hal ini sebagai "si muka dua" yang sangat meresahkan. Tapi bukankah ini namanya mampu menempatkan diri, Viola berpikir bahwa selama apa yang dia lakukan tidak merugikan pihak lain maka tidak ada yang harus digelisahkan.
Seperti saat ini, Viola bahkan sudah mampu mengakrabkan diri dengan Gwen yang menurutnya memiliki sifat seperti pick me girl. Selain itu juga mau bagaimana lagi, tampaknya disini hanya dia yang tidak terlibat dengan masalah Gwen ini. Ditambah Sherina yang mendadak menjadi pendiam sejak adanya Gwen ditengah-tengah perjalanan.
Beralih dari Gwen, sejauh ini Viola sangat menikmati perjalanan menuju Fritzerland. Hal baru yang dia sadari adalah ketika memasuki wilayah baru maka perubahan musim pada Land of Seasons tidaklah terlihat secara drastis tetapi lebih bertahap. Pantas saja ketika memasuki pasar dekat perbatasan, aura Summerland masih terasa walaupun telah memasuki Autumnland. Selama perjalanan juga tidak ada orang yang mencurigai mereka, namun beberapa kali banyak orang yang melirik mereka mungkin karena mereka bergerombol dan tampak asing.
Ketika semua berjalan dengan tenang, kilasan penglihatan Viola kembali datang. Hanya Xavier yang menyadari keanehan yang dialami Viola, karena dia berjalan tepat dibelakang Viola.
Pasti dia dapat penglihatan lagi.
Xavier mencoba biasa saja namun memperlambat jalannya agar tetap berada dibelakang Viola, walaupun dia sadari kelompoknya telah berjalan cukup jauh. Setelah cukup lama Viola menunduk akhirnya dia mengkat kepalanya dengan tubuh yang sedikit oleng. Xavier dengan cepat menahannya dari belakang. Jangan harap ada adegan romantis disini, Xavier bahkan hanya menahan bobot tubuh Viola dengan satu tangan agar tidak jatuh kebelakang.
"Sekarang apa lagi?" Tanya Xavier pada Viola sambil melepas tangannya dari punggung Viola dan mensejajarkan langkahnya disamping Viola.
"Ini bukan hal baik, sepertinya sudah ada orang yang mencoba untuk mengambil permata Land of Seasons. Dari sekian banyak kilasan hal yang ku tangkap ternyata sudah ada orang yang berhasil memasuki Fritzerland, dan aku pikir mereka hanya tinggal menunggu kalian, keturunan kerajaan untuk mengambil permata itu. Karena hanya kalian yang memiliki ikatan dengan permata." Jelas Viola.
Tanpa mengatakan hal lain sebagai tanggapan, Xavier menarik tangan Viola dan berjalan lebih cepat untuk dapat memberi tahu yang lain tentang hal ini. Xavier merasa biasa saja, namun tidak untuk Viola yang merasa de javu. Padahal dia ingat selama hidupnya hanya ayahnya yang pernah menggenggam tangannya seperti ini.
Mendengar derap langkah dari belakangnya, Arion menoleh untuk memastikan barangkali ada bahaya. Ternyata yang ditangkap netranya adalah Xavier dan Viola yang saling menggengam tangan dengan sedikit berlari.
Lihat, tch diam terlihat tidak peduli, bergerak tidak tahu diri.
"Kenapa kalian?" Tanya Arion sambil menaikkan alisnya.
"Ada yang harus kita diskusikan bersama lagi, aku baru saja mendapat penglihatan." Jawab Viola.
"Oh, kalau begitu ini tidak diperlukan." Ucap Arion sambil melepas tautan tangan Viola dan Xavier.
Sebelum sempat menanggapi Arion, hujan rintik-rintik turun. Alarm bahanya mulai muncul dibenak Viola. Penyamaran Gwen hanya dengan tompel besar sangat mudah hilang dengan air.
"Hujan, ini bahaya ayo bergegas." Viola bergegas untuk menarik tangan Arion juga Xavier agar mereka tidak banyak bertanya dulu. Selain itu mereka juga tertinggal cukup jauh, takutnya ada yang menyadari penyamaran ini lalu kelompok bandit yang menyerang Gwen berada di sekitar.
"Hei .." Sebelum sempat Arion menyelesaikan ucapannya, Viola lebih dahulu memotongnya. "Nanti ku jelaskan, ini bahaya."
Arion cukup banyak bertanya, bahkan setelah diperingatkan. Tidak heran banyak orang yang melihat kearah mereka. Sementara Xavier, yah dia memang lebih banyak diam kan dari awal, malah akan cukup aneh jika dia tiba-tiba cerewet seperti Arion.
Dapat Viola lihat ada orang yang cukup mencurigakan, namun masih dibelakang rombongan Rezvan dan lainnya. Dia harus cepat, kalau sampai penyamaran Gwen terungkap, maka semua penyamaran lain akan hancur dan harus merubah rencana lagi.
Setelah dekat dengan Gwen, Viola lalu melepas kain penutup kepala yang sempat dia pakai.
"Kak Rosie, pakai ini. Penyakitmu ini menular, apalagi ini hujan pasti air yang jatuh akan menulari yang lain." Ucap Viola dengan nafas putus-putus.
Untung saja tepat sebelum orang yang dicurigai Viola dapat melewati Gwen, Viola sudah dapat menjangkaunya. Dan benar saja setelah Viola mengelabuhinya dengan trik itu, orang tersebut langsung beringsut menjauh. Berarti memang benar masih banyak orang yang mencari Gwen saat ini, dia juga harus mendiskusikan dengan yang lain nanti.
Setelah berkata cukup keras tadi akhirnya rombongan menghentikan langkah mereka. Mereka semua tidak menyadari bahwa hujan rintik-rintik akan bahaya pada awalnya, karena memang ini hanya gerimis. Namun begitu mendengar ucapan atau lebih tepatnya teriakan Viola, walaupun tidak di beritahu, mereka paham bahwa ada hal buruk yang hampir menimpa mereka.
"Lihat bahkan dia lebih menyusahkan dari pada yang terlihat." Ucap Jeisson dengan tatapan datar pada Gwen.
***
Wah ini update pertama di bulan pertama 2022 nih. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan and have a nice day 💜💜.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princes Of The Four Seasons (On Going)
FantasyViola tiba-tiba berada di dunia yang bahkan tidak bisa disebut dengan bumi lagi setelah jatuh dari panggung acara di kampusnya. Terjebak dengan skenario yang tidak bisa dia pahami. Belum lagi dia harus meminta bantuan pada 7 pangeran dari 4 negeri m...