Kalah?

21.4K 1.7K 214
                                    

"Bagaimana keadaannya, hyung?" Tanya Taehyung begitu Minki keluar dari kamarnya.
Minki menatapnya kesal, "Tidak bisakah kau menjaga istrimu dengan baik Kim Taehyung? Kenapa dia bisa tertembak seperti ini? Apa pengamanan dirumahmu sudah menurun? Kalau kau tidak bisa menjaganya dengan baik mulai sekarang, aku akan membunuhmu! Ingat itu! Kau tahu aku tidak bercanda dengan kata-kataku, Kim!" Minki langsung pergi dari sana. Dia benar-benar marah dan Taehyung tahu itu.
"Baby.."
"Keluar Kim Taehyung. Aku tidak ingin melihatmu" ujar Jungkook dingin.
"Tapi.."
"Kalau kau tidak mau, biar aku yang keluar" Jungkook bangun dari tidurnya. Taehyung langsung memeluknya dari belakang.
"Maafkan aku, baby. Aku menyesal sudah membentakmu tadi. Aku benar-benar emosi karena bisa kecolongan dan kau terluka. Maafkan aku, baby" ujar Taehyung sambil mencium leher Jungkook lembut. Jungkook hanya diam tidak merespon. Taehyung mendengus pasrah, "Tidurlah disini, baby. Aku akan tidur dikamar sebelah, panggil aku jika kau butuh sesuatu. Aku mencintaimu" Taehyung kemudian berjalan keluar dari kamar mereka.
"Nikmati hukumanmu karena sudah berani membentakku dan baby" kekeh Jungkook kemudian berbaring lagi, "Ah... aku sudah tidak sabar menunggu besok!"

****

"Selamat pagi" ujar Taehyung dingin dan langsung duduk dikursinya
"Selamat pagi, Tae" jawab Yoona manis
"Ini sarapanmu sayang" Baekhyun langsung meletakkan piring sarapan Taehyung
"Thanks Mom. Apa Jungkook makan tadi malam?" Tanya Taehyung sambil menatap Wonwoo
"Dia makan cukup banyak semalam" jawab Wonwoo. Taehyung mengangguk singkat.
"Ada apa Jackson?" Tanya Mingyu saat Jackson sedang berjalan turun, Mingyu dan Wonwoo menugaskan Jackson untuk menjaga Jungkook.
"Tuan Jungkook ingin sarapan" jawab Jackson. Baekhyun langsung menyerahkan nampan sarapan Jungkook.
"Biar aku saja, Mom" ujar Yoona sambil meraih nampan makanan dari tangan Baekhyun. Semua orang langsung menatapnya terdiam,"Aku sudah selesai sarapan, jadi biar aku saja yang mengantar sarapan Jungkook"
Baekhyun tersenyum, "Baiklah kalau begitu"
"Lanjutkanlah sarapan kalian, aku akan mengantar sarapan Jungkook sebentar" Yoonapun beranjak menuju kamar Jungkook di lantai atas.
Wonwoo memberi kode pada Jackson untuk mengikuti Yoona. Jackson mengangguk mengerti.

"Jungkook.." panggil Yoona sambil masuk kedalam kamar dan menutupnya
"Berani sekali kau masuk kedalam kamarku, Im Yoona-ssi" ujar Jungkook dingin
"Aku mengantarkan sarapan untukmu" seringai Yoona. Jungkook menatapnya datar.
Tiba-tiba
PYARR!
PLAKK!
"AHHHH!" Yoona menjatuhkan nampan sarapan Jungkook, menampar wajahnya sendiri, dan berteriak sambil menjatuhkan dirinya diatas karpet. Jungkook hanya berdecih.
"Apa aku harus membantu aktingmu?" Tanya Jungkook datar. Dia menunggu sampai pintu kamarnya terbuka.
"Ada ap...astaga!" Pekik Baekhyun saat itu Jungkook langsung menendang Yoona hingga terlentang. Yoona menatapnya tidak percaya, Jungkook menyeringai tipis.
"Jangan pernah masuk lagi kedalam kamarku, sialan! Dasar wanita tidak tahu malu!" Geram Jungkook.
"Ada apa ini?" Tanya Chanyeol
"A..aku hanya mengantarkan sarapannya, Dad. Tapi Jungkook menepis nampannya, menamparku dan juga menendang tubuhku" lapor Yoona sambil terisak. Jungkook hanya menatapnya datar. Taehyung menatap Jungkook diam.
"Kau kenapa sayang?" Tanya Baekhyun pada Jungkook. Jungkook hanya diam tidak menjawab.
"Bawa dia keluar dari sini, aku muak melihat wajahnya. Telepon Minki hyung, wanita ini membuat jahitanku lepas" titah Jungkook sambil menatap Jackson.
"Baik Tuan Muda"
Raesha menggeleng tidak percaya akan tindakan kakak iparnya itu kemudian memapah Yoona keluar dari kamar Jungkook diikuti oleh semua orang kecuali Taehyung. Dia hanya menatap Jungkook diam.
Semua orang yang ada ruang keluarga terdiam, tenggelam dalam pikiran masing-masing tentang apa yang terjadi sebenarnya.
"Kau membelanya?" Teriakan Jungkook terdengar oleh semua orang yang ada disana.
"Aku tidak membelanya, Baby! Aku hanya ingin tahu kenapa kau melakukannya! Ayolah, jangan kekanak-kanakan begini, Kim Jungkook!" Balas Taehyung
"Kekanak-kanakan katamu? Kau pikir ini masalah sepele, Kim Taehyung?"
"Lalu kenapa kau bisa melakukannya?" Suara Taehyung terdengar frustrasi sekarang
"Tanyakan pada cinta pertamamu itu! Dia orang asing dirumah ini tapi bisa masuk dengan kurang ajarnya ke kamarku dan pura-pura bersikap seperti seorang bidadari yang membawakanku sarapan. Bagaimana bisa kalian mengijinkan seseorang yang bukan dari keluarga kita masuk kedalam kamarku? Jackson saja tidak berani melakukannya. Tapi dia? Dia pikir dia nyonya dirumah ini? Aku muak melihat wajahnya!"
"Tapi kau tidak harus menampar dan menendangnya bukan? Apa yang ada dalam pikiranmu sebenarnya?"
"Aku membencinya! Sejak dia datang kemari aku membencinya! Aku membencinya dan ingin membunuhnya! Kau puas? Sekarang keluar! Aku juga membencimu! Keluar Kim Taehyung!" Teriak Jungkook.
"Kita belum selesai bicara! Aku tidak akan kemanapun!"
"Aku tidak ingin bicara lagi denganmu! Kalau kau mau bicara, bicara saja dengan cinta pertamamu! Keluar!"
"Kim Jungkook..."
"Kau mau keluar atau aku yang akan keluar dari rumah ini?" Terlihat Jungkook sedang mendorong Taehyung keluar dari kamar mereka, pemuda itu langsung membanting pintu kamarnya begitu Taehyung sudah ada diluar
"Kim Jungkook! Bagaimana bisa kau mengusirku keluar seperti ini! Aku suamimu! Buka pintunya! Jungkook! Kita belum seleaai bicara! Kim Jungkook!" Taehyung terus menggedor pintu itu.
Baekhyun berjalan mendekati putranya yang sedang emosi itu, "Tae, sudah. Beri Jungkook waktu, dia hanya belum terbiasa dengan kehadiran Yoona." Ujar Baekhyun mencoba menenangkan Taehyung.
"Tapi Mom..."
"Mommy akan bicara dengannya nanti. Kau bersiaplah untuk ke kantor"
Taehyung akhirnya pasrah dan memilih menuruti kata-kata Baekhyun.
Yoona yang sedang duduk, menyeringai puas.
"Baru hari pertama saja kau sudah kalah, bodyguard bodoh! Beraninya menantangku. Kau lihat saja, dalam tujuh hari Taehyung akan bertekuk lutut lagi dihadapanku seperti dulu"

[END] DOUBLE BUNNY GUARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang