16

2.4K 174 5
                                    

Tepat pukul 3 sore, Varo mengerjapkan matanya, perlahan ia mulai sadar dari pingsannya. Senyum Varo mengembang ketika melihat gadisnya tertidur sambil memegangi salah satu tangannya.

Varo mengelus pelan kepala Sheilla, yang tanpa sadar membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.

"Varo?" beo Sheilla

"Sini naik" perintah Varo dengan suara seraknya.

Sheilla terdiam sibuk mencerna perintah dari Varo yang terdengar mustahil.

"Gapapa naik aja, tidur disini" kata Varo saat menyadari gadisnya sedang bimbang.

Lalu segera Sheilla menaiki brankar tersebut dan menidurkan dirinya tepat di samping badan Varo. Perlahan Varo menarik Sheilla kedalam pelukannya, membiarkan Sheilla kembali melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda. Varo tersenyum, lalu ikut tertidur sambil memeluk tubuh Sheilla

 Varo tersenyum, lalu ikut tertidur sambil memeluk tubuh Sheilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya gambaran, Cast imajinasikan sendiri!

Malam hari telah tiba, Kak Regan datang berkunjung ke rumah sakit untuk menjemput Sheilla dan menjenguk keadaan Regan. Betapa terkejutnya Regan saat melihat adegan romantis di depan matanya. Iya, Sheilla dan Regan masih tertidur di posisi yang sama, bahkan pelukannya kini bertambah kuat.

"Kalau gini nikah aja sekalian" gumam Kak Regan menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Dengan ide jahilnya, Regan memfoto pasangan serasi itu lalu mengirimkannya kepada papah tercinta.

To: papah tercinta
*send pict 🖼
Lihat pah, nikahin aja cepet!

Sedetik kemudian Regan tertawa, gagal sudah ia menahan tawanya. Hal tersebut otomatis membuat Sheilla dan Varo terbangun. Seketika Sheilla turun dari brankar tersebut lalu tersenyum kikuk ala orang yang sudah tertangkap basah.

"Eh Kak Regan hehe" sapa Sheilla tertawa garing

"Varo cepet sembuh nih, soalnya udah di peluk Sheilla" celetuk Regan sambil berjabat tangan dengan Varo.

"Hehe, iya kak" jawab Varo seadanya

"Besok lamar aja, lusa langsung nikah, di tunggu lamarannya udah dapet restu dari bokap" bisik Regan lalu tersenyum jahil lalu menunjukan pesan singkat atas respon papah Sheilla.

From: Papah tercinta
Bagus, papah sudah bicara kepada orang tua Varo.

Varo tersentak, lalu detik berikutnya tersenyum dan memandang Sheilla dengan wajah yang bahagia. Begitu juga dengan Regan yang menatap Sheilla lalu tertawa.

"Ih kok pada liatin gue kek gitu si" rengek Sheilla memalingkan wajahnya, lalu keluar begitu saja dari ruang rawat inap VVVIP milik Varo.

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang