01. AWAL
❝Tidak perlu tahu dia siapa, yang pasti dia istimewa.❞
ANDROMEDA, Sekolah Menengah Atas favorit di Jakarta Selatan, dengan biaya perbulan bisa terbilang sangat mahal. Sekolah menengah atas satu ini berisi anak-anak orang kaya, konglomerat dan pengusaha. Namun, ada beberapa yang tidak serba berkecukupan, namun beruntung masuk karna beasiswa dan prestasi.
Dengan fasilitas yang ada, pantas saja biayanya fantastis. Tak sekali dua, namun berkali-kali sekolah ini menghasilkan murid-murid yang mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi di universitas ternama Indonesia, bahkan di universitas luar negri terkenal, hanya dengan prestasi saja, tanpa mengeluarkan uang sedikit pun.
Tahun ajaran ini memasuki tahun ajaran pertama sebagai angkatan Kurikulum Merdeka. Jadi, tidak ada jurusan IPA, IPS, atau pun Bahasa. Mereka akan mempelajari semua mata pelajaran. Dan kelas terbagi dengan acak.
Setelah kesibukan berturut-turut semenjak akhir Juni—di mana SMA Andromeda telah menerima siswa-siswi baru. Mereka lalu melaksanakan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah terhadap siswa-siswi baru yang dilaksanakan selama seminggu lamanya pada bulan Juli. Di akhir Juli hingga pertengahan Agustus, tidak terlalu banyak belajar karna sibuk persiapan tujuh belas Agustusan, ada beberapa siswa/siswi yang mengikuti Paskibra, juga ada yang ikut drumband. Dan kini telah memasuki akhir Agustus, yang artinya pembelajaran akan kembali aktif dan padat.
• • •
"Jika tidak ada yang ingin ditanyakan lagi, silakan untuk berdiskusi dengan masing-masing anggota kelompok yang sudah Ibu bagi, anak-anak. Ingat, tugas dikumpul Kamis depan. Ibu akhiri sampai di sini. Selamat bertemu di pertemuan selanjutnya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu," ujar Bu Zizi selaku guru Biologi kepada seluruh siswa/i di kelas 10 C.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu. Terimakasih, Bu!" ujar mereka berbarengan. Lalu setelahnya menyalimi tangan Bu Zizi satu-satu.
Setelah semuanya selesai menyalimi, Bu Zizi kembali berpamitan lalu keluar kelas. Baru sedetik langkah kaki sang guru keluar, keributan mulai terjadi di kelas tersebut. Menjalankan perintah, mereka pergi ke teman sekelompok masing-masing. Satu kelompok terdiri atas 3 orang, dan tugas yang diberikan adalah menggambar sebuah virus.
Atasya Shaquinna, atau yang biasa dipanggil Asya. Siswi yang terkenal akan kepintarannya dalam akademik mau pun non akademik. Gadis dengan tinggi 165 sentimeter dan berat badan 50 kilogram itu memiliki rambut sepunggung yang selalu ia gerai. Ia sedari kecil tinggal di Jakarta Selatan. Dia memiliki sikap pendiam atau lebih ke cuek terhadap sekitar, namun akan sangat peduli jika sudah dekat.
Asya bersama dengan Bilqis Amora, yang kerap disapa Bilqis. Ia memiliki tinggi 163 sentimeter dengan berat badan 45 kilogram. Bilqis punya kebiasaan mengepang dua rambut panjangnya dengan bando berwarna-warni yang tampak lucu, sangat cocok dengan wajah lugunya, dan sikapnya yang polos. Gadis ini adalah warga Bandung yang pindah ke Jaksel karna Ayahnya membangun perusahaan di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORGANA (ON GOING)
Genç Kurgu❝Kamu objek yang nyata namun terasa fatamorgana.❞ Menyukai seseorang adalah hal yang wajar bagi seorang remaja yang baru memasuki jenjang sekolah menengah atas seperti Atasya Shaquinna, Bilqis Amora, dan Navia Zyavanca. Namun, yang tidak wajar bagi...