EXTRA 0.1

15 3 0
                                    

6 Bulan yang Lalu

Aku sudah berhasil keluar dari zona nyaman ku sebagai seorang introvert. Tidak mudah membiarkan orang luar masuk, lebih mengenaliku. Karna sebelumnya aku tidak ingin mempercayai siapapun, kalau akan ada seseorang yang bisa mengerti aku sebaik aku atau anggota keluarga ku. Tapi . . sebetulnya aku bukan menolak siapapun karna takut, melainkan aku takut jika pada kenyataannya aku yang akan ditolak.

Namun, opini itu ingin ku rubah, sudah terlalu kuno, sudah cukup ku pertahankan itu selama enam tahun. Hasilnya, tidak cukup buruk . . aku senang bersama dunia ku. Tapi, aku merasa tidak puas jika dimasa depan dan aku masih kesulitan untuk hidup bersosial. Jadi, aku memberi kesempatan pada diriku sendiri. Pada dunia ku yang baru, lingkungan yang baru, kenalan baru. Setidaknya aku memiliki satu orang yang bisa ku percayakan. Kalau dia bisa menerima ku apa adanya.

Semua sudah berevolusi, aku sudah banyak berubah tapi . . bukan berarti aku lupa pada sisi takut ku itu. Seperti saat ini, aku terus menerus menarik juga menghembuskan nafas. Sayangnya, getaran di tangan, lutut ku tidak juga berhenti. " Ahhh, matilah aku jika suara ku pun terdengar sangat gemetar, hasilnya pasti akan jelek sekali. "

Aku bangkit! Fikiran ku dipenuhi dengan pertanyaan dan memaksakan diri untuk cari solusi – pemecahan masalahnya. 

Google memberitahu ku, gejala ku ini masuk kategori sebagai orang yang memiliki demam panggung, sebutan kerennya adalah Grogi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Google memberitahu ku, gejala ku ini masuk kategori sebagai orang yang memiliki demam panggung, sebutan kerennya adalah Grogi. Berikut cara penanganannya:

Aku sudah melakukan semua, dan ku lakukan yang belum ku coba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah melakukan semua, dan ku lakukan yang belum ku coba. Hasilnya, hmmm . . bagus, aku lebih tenang tapi hanya beberapa saat sampai ketegangan kembali menerjang ku. Tangan juga lutut ku kembali bergetar. Rupanya, masalah terbesar itu karena aku tidak percaya pada kemampuan ku. Aku tidak percaya bisa menangani ini, " Owh, bahkan diri ku sendiri merendahkanku! Apa-apaan ini??! Aku sudah kehilangan jati diri? – Menyebalkan. Usaha berpikir positif ini sia-sia. "

Aku bangkit dengan penuh semangat! " Merekam dan membaca sambil bercerita, apa sulitnya, hah? Disini ngga ada siapa-siapa hanya aku seorang, jadi aku malu pada siapa? Hantu?? " aku sedikit menengadah, dan diriku terlihat dari sisi cermin, saling menatap. Ku gerakkan bibir tanpa suara, bertanya ' apa? ' pada diriku sendiri. " hmmm . . " aku tersenyum, " . .sialan. Meremehkan kemampuan ku! OK! Lihat, aku akan berhasil dengan sekali take tanpa gemetar sedikitpun!! "

Gratitude Journal (The Landlord Of Tightly Stored Memories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang