Setelah kejadian kemarin dirumah Raisa. Raisa lebih banyak menghindari Haidar jika mereka bertemu, membuat Haidar bingung dan juga kesal secara bersamaan.
"Kak? Kakak denger aku gak?"
Suara Wenda, membuat Haidar tersadar dari lamunannya. Sejak tadi ia memikirkan Raisa, sampai lupa jika ia bersama dengan Wenda di perpustakaan belakang sekolahnya.
"Maaf, maaf. Kenapa Nda?"
Wenda menatap Haidar yang tersenyum padanya,
"Gapapa." balas Wenda tersenyum juga.
Haidar terkekeh, lalu mengacak-acak rambut Wenda.
"Ish, kebiasaan."
Wenda cemberut, membuat Haidar tertawa seraya merapihkan rambut Wenda.
"Gemes banget sih lagian."
Wenda ikut tertawa dibuatnya. Setelah itu, Haidar mengedarkan pandangannya, melihat ke sekeliling dan menemukan Raisa yang sempat melihatnya namun membuang arah pandangnya. Wenda ikut melihat apa yang Haidar lihat.
"Kak Raisa?" tanya Wenda dan menatap Haidar yang menatapnya dengan terkejut.
"Iya?" tanya Haidar menyembunyikan kepanikan nya.
"Kakak liatin Kak Raisa?"
"Engga kok. Gak usah dipikirin." ucap Haidar tersenyum, membuat Wenda mengangguk dan tersenyum.
"Ini baca lagi buku nya, tentang apa?" lanjut Haidar seraya melihat buku yang dipegang oleh Wenda.
----
Raisa sedang duduk sendiri di taman belakang, entah memikirkan apa. Ia menikmati waktu kesendirian nya.
"Jangan ngelamun, entar kesambet."
Raisa menatap kearah sumber suara, lalu tersenyum.
"Lo sendirian, Jev?" tanya Raisa seraya melihat ke sekeliling.
Jevano. Laki-laki yang sekarang sudah berada disebelah Raisa.
"Seperti yang lo liat."
Raisa mengangguk, lalu menatap langit yang terlihat mendung.
"Kenapa, Sa? Lo kayanya lagi mikirin sesuatu."
"Nothing haha."
Jevano mengangguk mengerti, jika Raisa memang tidak bisa berbagi cerita sejak dulu.
"Boleh gue tanya sesuatu?"
Raisa menoleh menatap Jevano, bermaksud mempersilahkan Jevano untuk bertanya padanya.
"Lo pasti mikirin Haidar."
Raisa terkekeh, lalu detik berikutnya menatap Jevano kesal.
"Itu bukan nanya. Tapi nebak."
Membuat Jevano tertawa melihatnya, lalu Raisa entah kenapa ikut tertawa.
"Percaya sama gue, Sa. Haidar couldn't possibly do the same, like him. Kecuali dia emang bego kaya Haikal."
Raisa terkekeh seraya menatap Jevano, Jevano yang melihat itu pun tersenyum.
"Gak perlu khawatir, ada gue."
ucap Jevano, yang membuat Raisa mengangguk. Menatap langit yang cerah namun tidak terik.
"Makasih."
"Buat?"
Jevano menatap Raisa dengan bingung.
"Udah rahasiain ini sama Haidar dan nepatin janji sama Haikal."
---
Jangan lupa streaming Dreaming and Loco ver Japan guys!!!😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Like Magic || HR ( TAMAT )
Fanfic17+ Bercerita tentang Raisa Andriana yang ingin menikah muda dan menerima perjodohan dari sang Ayah. Namun, siapa sangka jika laki-laki yang di jodohkan nya adalah musuhnya sendiri. Haidar Pratama.