80+ comments for next chapter! Play musik di media, ya? Bacanya pelan-pelan. Part ini mengandung banyak bawang :)
8. 30 PM
Jeffrey sekeluarga datang agak terlambat sehingga mereka tidak bisa mendapat tempat duduk di dekat pelaminan. Namun, mereka masih dapat tempat duduk yang nyaman di dekat pintu utama yang akan dijadikan tempat mempelai perempuan keluar. Iya, kini pintu utama sudah ditutup rapat karena acara pemberkatan akan segera dilangsungkan.
Ceklek...
Pintu terbuka. Jeffrey yang awalnya masih menatap sekeliling dan memuji dalam hati betapa indahnya tempat resepsi Joanna, kini langsung menatap pada sumber suara. Pada pintu utama yang kini sudah kembali terbuka, menampilkan Joanna yang sudah memakai gaun putih dan riasan sederhana.
Di samping Joanna ada Rendy, si ayah kandung yang menuntunnya menuju pelaminan. Mereka berjalan pelan dengan wajah tegang. Maklum saja, ini karena Joanna belum pernah menikah dan tidak pernah melewati ini sebelumnya. Begitu juga dengan Rendy yang tidak pernah menjadi pendamping mempelai pengantin perempuan menuju pelaminan seumur hidupnya.
Jeffrey menatap Joanna tanpa berkedip sekarang. Jantungnya berdegup kencang. Bukan karena senang, namun karena tidak rela melihat wanitnya menikah dengan pria lain selain dirinya. Namun tetap saja, Jeffrey tidak bisa apa-apa sekarang. Mau mengamuk dan mengacaukan pernikahan mereka? Tentu saja tidak akan pernah Jeffrey lakukan jika tidak ingin Joanna membenci dirinya.
"... saya berjanji akan menjadi istri yang baik. Akan selalu menemani di saat sedih maupun senang, sakit maupun sehat, kelimpahan maupun kekurangan---serta mengasihi dan mencintai suami sampai maut memisahkan."
Suara tepuk tangan dan sorakan para tamu undangan terdengar sangat kencang. Karena hampir seluruh tamu undangan yang datang adalah kolega orang tua Joanna dan Jonathan. Sehingga mereka tidak tahu jika ada Jeffrey yang sedang menderita karena ditinggal menikah.
Seluruh proses sakral di pernikahan sudah terlaksana. Sehingga, kini tinggal acara sesi memberi selamat dan foto bersama kedua mempelai saja. Mereka tampak begitu serasi karena sama-sama memiliki nama dengan awalan abjad yang sama. Joanna dan Joanathan, sehingga membuat orang-orang semakin girang dan menyuarakan jika mereka adalah pasangan yang memang telah ditakdirkan sejak dilahirkan.
Ketika menunggu antrean untuk memberi selamat di pelaminan, Jeffrey memutuskan untuk mendekati orang-orang pemain musik di sana. Dia berniat menyumbang lagu agar Joanna tahu jika dirinya datang. Paling tidak, Jeffrey ingin tahu apakah Joanna masih mengingatnya meskipun hanya melalui suara saja.
Iya, Jeffrey masih berharap Joanna melihat kehadirannya. Paling tidak, untuk yang terakhir kalinya.
"Bisa, Mas?"
Jeffrey mengangguk singkat, lalu menatap lirik lagu pada iPad yang telah disediakan. Karena Jeffrey memang hanya tahu nada lagunya dan tidak hafal liriknya.
Tri Suaka - Aku Bukan Jodohnya
Ini salahku
Terlalu memikirkan egoku
Tak mampu buatmu bersanding nyaman denganku
Hingga kau pergi tinggalkan akuTerlambat sudah
Kini kau t'lah menemukan dia
Seseorang yang mampu membuatmu bahagia
Ku ikhlas kau bersanding dengannyaAku titipkan dia
Lanjutkan perjuanganku 'tuknya
Bahagiakan dia, kau sayangi dia
Seperti ku menyayanginya'Kan kuikhlaskan dia
Tak pantas ku bersanding dengannya
'Kan kuterima dengan lapang dada
Aku bukan jodohnya
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERLASTING [END]
Romance8 tahun? Itu pacaran atau masa studi untuk dapat gelar master dan PhD?