Tidak ada yang lebih indah daripada melihat kegigihan laut yang menolak berhenti mencumbui bibir pantai, meski berkali-kali harus menjauh terbawa arus, dan ombak itu terus saja menyapu setiap titik-titik untaian lukisan yang terukir di pantai.
Kenangan pahit di 2 tahun yang lalu membuat pria tampan ini sering menyendiri. Terlintas ingatan kembali berputar di otaknya.
-Flasback-
"Halo sayang, kamu dimana? Mau di jemput sekarang atau nanti?" ucap Kastara pada Arumi.
"Aku masih ada les Kas, kamu tidak perlu menjemputku. Nanti aku pulang bareng temanku saja," ucap Arumi dari seberang sana.
"Baiklah nyonya Daniswara," ucap Kastara menggoda Arumi
"Aku bukan istrimu, Kastara," ucap Arumi yang terdengar sedikit kesal.
"Ya ya sayang, Love you" ucap Kastara terkekeh sambil mematikan handphonenya.
jam menunjukkan pukul 17.00 Wib Kastara baru saja mendapatkan telepon yang membuat hatinya hancur berkeping-keping, dia berlari melewati lorong dengan bau khas obat yang menyengat di indera penciumannya. Air mata ntah dari kapan mengalir dipelupuk matanya.
Sesampainya di depan ruang rawat Kastara berjalan masuk kedalam kamarnya, disana sudah berkumpul keluarga dari wanita yang sangat dicintainya. Di lihatnya Kain putih sudah menutupi wajah cantik wanitanya.
"Arumi bangun, kamu tidur kan? Jangan bercanda sayang,"
"Arumi, maafkan aku. Seandainya aku bersikeras menjemputmu pasti kamu akan tetap disini bersamaku," tangis Kastara terdengar pilu.
Flasback Off_
Dia, Kastara Daniswara, pria tampan yang hidup semaunya sendiri. Usianya sudah 20 tahun, di umur nya yang masih terbilang muda dia sudah menjadi seorang pengusaha muda bahkan sudah di cap sebagai penerus perusahaan ayahnya. Belum lagi apapun yang diinginkannya bisa didapatkannya dengan mudah.
Kastara menjadi pria yang enggan berbicara dengan orang lain dan tidak perduli dengan orang-orang sekitarnya setelah dia kehilangan wanita yang sangat dicintainya. Dia juga membenci lingkungan yang hanya mengerti tentang uang dan kekuasaan.
***
"Aku sangat merindukanmu Arumi, tapi sekarang aku sudah mencoba untuk mengiklaskanmu," ucap Kastara melihat ke arah pantaiKastara langsung mengambil handphone yang tadi berada di saku celananya, melihat status WhatsApp sahabatnya yang kebetulan sedang berada di pantai yang sama dengannya.
-Chat WhatsApp-
"Lo dipantai bro?" - Kastara
"Yoi bro, gua dipantai, sini bro gabung," - Elzio
"Gabung dimana bro?" - Kastara
"Sini dekat pondok Cemara, gue lagi dipantai bareng sepupu sama teman-teman gue. tapi nggak tau sepupu gue dimana?" - Elzio
"Sepupu yang mana?" -Kastara
"Gantari, pokoknya yang mukanya lagi nggak enak dilihat, gue ngajak dia kesini biar happy, eh malah ngambek nggak tau kenapa?" - Elzio
"Yaudah ntar gua bantu cariin," - Kastara
Kastara berjalan sambil melihat ke arah handphonenya setelah itu mengangkat kepalanya ke arah pantai.
"Astaghfirullah Kunti," teriak Kastara saat melihat wanita yang sedang duduk sendirian dipantai.
Wanita yang disebut Kunti tadi reflek langsung berdiri, "Enak aja di bilang Kunti," gumam Gantari
"Ya ampun, kunti nya ngomong," ucap Kastara sambil menutup matanya.
Gantari mendekati Kastara dan langsung memukul pundaknya, "Buka matanya jangan merem," ucap Gantari pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTARI
RomanceSederhananya malam ini, aku rindu rumah yang di mana di sana ada aku, ayah, ibu, dan kakak. Dia Gantari Zemira. Gadis cantik berkulit putih dan pintar, usianya kini memasuki 18 tahun, dia terlahir dari keluarga yang berkecukupan namun tanpa adanya k...