Chapter 8

2.5K 383 34
                                    

Kereta kuda berjajar di halaman kerajaan, menurunkan setiap keluarga kerajaan yg datang pada pesta besar ini. Setiap yg datang bukan orang biasa melainkan mempunyai kekuatan yg besar dan jika ada yg bertanya mengapa mereka menggunakan kereta kuda alih-alih dengan hewan peliharaan atau kemampuan mereka seperti; terbang, berlari cepat atau teleportasi. Kereta kuda hanya untuk formalitas karena ini adalah acara resmi yg diadakan oleh kerajaan besar seperti Phoenix Kingdom.

"Putra Mahkota kami akan mendandani anda" Jisung berbalik melihat para pelayan berjajar memegang hal-hal yg akan ia kenakan nanti. Membayangkan betapa merepotkannya nanti baju itu ia menghela nafas panjang lalu melangkah mendekat, merentangkan tanganya bersiap menerima apapun yg menempel di tubuhnya.

Tok tok tok

Klak, pintu terbuka

"Halo little phoenix"

Jisung melebarkan matanya langsung menoleh "Lu*"

*Lu = Rusa

Orang itu tersenyum mendekat mengulurkan tangnya

Pletak!

Sebagian terkejut dan melotot ke arah orang itu, bagaiamana bisa seseorang memukul seorang Putra Mahkota, dia pasti gila. Namun sebagian hanya tersenyum memaklumi pemandangan ini seperti sudah biasa bagi mereka. Yg tersenyum adalah mereka yg sudah bekerja bertahun-tahun di kerajaan dan sudah mengenal orang yg memukul Jisung barusan.

"Argh"

"Panggil aku kakak, bocah nakal"

"Sial sakit" orang itu hanya tersenyum lembut, membuat Jisung menekuk wajahnya "Kakak ikut pestanya?"

"Tentu saja. Aku sudah berjanji pada seseorang"

"Ah itu sudah pasti" gumam Jisung

"Ngomong-ngomong siapa kali yg akan berdansa denganmu?"

"Aku tidak akan berdansa"

Orang itu hanya mengelus kepala Jisung lalu tersenyum lembut "Jika kau menemukanya aku akan sangat senang"

"... Terimakasih... Kak Nana" suaranya mengecil di ujung kalimat, semburat merah terlihat di ujung matanya, menandakan ia sangat malu mengatakan hal itu.

Na Jaemin terdiam sejenak mendengar Jisung memanggilnya dengan nama panggilannya sewaktu mereka kecil. Senyum tulus kembali terlukis di wajahnya

"Aku akan pergi bersiap" ucapnya lalu melangkah keluar diikuti oleh para pelayannya.

🐭🦊🐭

"RAJA JUNG JAEHYUN MEMASUKI AULA"

Semua orang mengalihkan atensi menatap Jaehyun yg tengah berjalan memasuki aula dengan permaisuri Taeyong di sampingnya. Keduanya terlihat sangat berwibawa dan aura mereka membuat suasana menjadi hening. Semua orang terdiam untuk menghormati Raja yg paling agung dan bijaksana ini, segala prestasi yg di raihnya sudah terdengar hingga ke luar negri phoenix.

"Keabadian selalu menyertaimu!!" Seru mereka bersamaan menyambut keduanya

"Terimakasih telah menghadiri undangan ku, silahkan nikmati pestanya" Jaehyun beralih ke singgasananya bersama Taeyong menatap ke arah orang-orang yg berkumpul dan bercengkrama sambil tertawa.

Pintu besar itu kembali terbuka, terlihat dua lelaki yg begitu tinggi dan gagah memasuki aula dengan aura berbeda yg saling bertolak belakang namun sama-sama mengintimidasi. Mereka adalah kebanggan sang raja. Putra dari sang Phoenix. Jung Jisung dan Jung Jeno.

"Maaf ayah kami terlambat" Ucap Jeno

"Tidak masalah. Nikmati diri kalian. Aku akan berbicara dengan Raja Na Yuta"

Mon Espoir [SungRen] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang