Orang yang tepat(?)

237 35 3
                                    

Warn!!
Little smut
.
.
.
.
-----[Batas Awal]-----
.
.
.
.

Jisung sedikit meremas tangan besar Minho yang kini sedang menggenggamnya. Beberapa saat lalu, setelah insiden dirinya bertemu dengan Jeongin untuk kesekian kali nya, Jisung merasakan kembali sakit hati yang pernah menimpanya 6 tahun silam.

Jeongin sama sekali tak berubah, pemuda itu ternyata masih sering kali merendahkan orang lain. Inilah alasan mengapa Jisung begitu membenci pemuda itu dan enggan untuk kembali padanya.

Sekalipun Jeongin ingin meminta maaf atau apapun dan memintanya untuk kembali bersamanya, Jisung tidak akan pernah mau jika perilaku pemuda itu tak berubah sedikitpun.

Toh, Jisung kini sudah memiliki sosok yang benar-benar mencintainya meskipun tau luka lamanya seperti apa dan menerimanya dengan sepenuh hati.

Jisung sudah bersyukur dengan itu semua.

"Masih mikirin yang tadi ya?"

Suara dengan nada lembut milik Minho mengintrupsi pendengaran Jisung. Pemuda manis itu mengangguk kecil sebagai respon.

"Gak usah di pikirin, Ji. Lupain semuanya, lupain apapun yang bikin kamu sakit, apalagi dia itu cuman masa lalu kamu, iya kan?"

"I-iya...tapi aku takut kak, gimana kalau semisalnya dia pisahin kita? Gimana kalau dia ngerusak semuanya? Di tambah omongannya tadi itu—" Jisung tak mampu meneruskan ucapannya, ucapan Jeongin masih terus terngiang hingga membuat hatinya kembali sakit.

Namun tanpa di duga, Minho justru menarik Jisung masuk kedalam pelukan hangatnya. Memberikan usapan lembut pada Surai si manis untuk menenangkannya.

"Sssttt—kakak gak bakalan biarin kamu pergi, kamu milik kakak. Apapun kata orang yang ngomong gak pantes ke kamu, kakak sama sekali gak perduli. Karna kakak itu kenal gimana kamu sebenernya, masa lalu kamu, perjuangan kamu, semuanya kakak tau. Jadi kakak bakalan ada terus buat kamu, ngelindungin kamu sama Anna dari orang-orang yang dulu sering nyakitin kamu, termasuk cowok yang tadi."

Jisung tak bisa lagi untuk tidak lebih tersentuh dengan ucapan Minho barusan. Tanpa sadar dirinya mulai menangis, menangis dalam pelukan hangat lelaki yang selama ini terus saja mengisi relung hatinya.

Minho selalu bisa memperlakukannya dengan baik tanpa memikirkan bagaimana masa lalunya dulu.

Dan Jisung benar-benar merasa menjadi orang paling beruntung bisa bersanding dengan Minho.

Dalam hatinya berdoa, semoga tuhan benar-benar mentakdirkan dirinya untuk hidup bersama Minho. Karna hanya Minho yang bisa memberinya kebahagiaan seperti yang sudah ia harapkan sejak lama.

❣︎❣︎❣︎❣︎

Jisung baru saja selesai membuatkan susu almond untuk Minho. Lelaki itu padahal baru saja merasa lebih baik pagi ini, tapi ia sudah mulai berkutat lagi dengan beberapa berkas dan laporan kerjanya.

"Kak Minho? Aku masuk ya?"

"Hmm, masuk aja Ji."

Jisung membawa langkah kecilnya masuk kedalam kamar Minho sembari membawa nampan berisikan roti dan juga susu Almond.

"Kak, aku bikinin susu almond buat kakak sama roti selai. Dimakan ya, sambil ngerjain tugas kantornya." Jisung berucap sembari meletakan nampan tersebut di atas meja sebelah Minho bekerja.

"Makasih, ji."

Minho sama sekali tidak tak menatap kearah Jisung, lelaki itu benar-benar fokus mengerjakan tugas kantornya saat ini.

Mr. Workaholic || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang