this pain, forever?

99 13 0
                                    

aku lepaskan semua beban di sini. sudah lelah, dengan luka ini.








































































jalanan ramai kendaraan lalu-lalang tak membuat langkahnya surut. langit senja dengan lukisan kekuningan di langit jadi saksi setiap langkahnya menyusuri jalan. tujuannya kali ini adalah bukit, yang jauh dari padatnya kota.

langkah kakinya semakin cepat kala melewati jalanan sepi yang akan membawanya ke puncak bukit. kakinya mungkin pegal karena berjalan jauh, juga dengan udara dingin sore yang menerpa kulitnya.

bum!

dentuman langkah kaki terakhir sebelum berada di puncak bukit. wooyoung menghela napas lega, meregangkan tubuh rapuhnya. ibu jarinya mengusap air mata yang terus menerus jatuh.

pundak wooyoung sedikit ringan, dengan beban yang terhempas saat berada di puncak ini. netranya menatap lampu warna-warni terang menghiasi kota. pemandangan yang apik.

wooyoung menghirup oksigen, lalu menghempaskannya. kedua tangannya ia rentangkan. merasakan angin sore yang menerpa tubuhnya.

“luka ini, kapan berakhir..?” wooyoung menutup maniknya perlahan. senyum tipis terukir di bibir, dengan bulir kristal yang jatuh dari mata.

 senyum tipis terukir di bibir, dengan bulir kristal yang jatuh dari mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
this pain, forever?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang