"jungwon demi tuhan lo bego banget." sumpah serapah dan omelan terus dia lontarkan kepada pemuda yang duduk didepannya dalam keadaan basah kuyup akibat kehujanan.
"maaf j-jay — hiks.." wajah jungwon memerah, hidungnya berair dan kepalanya pusing. semua ini akibat lee heeseung, pacar jungwon.
akibat jungwon yang kekeh menunggu heeseung yang menjanjikan akan menjemput jungwon selepas sekolah dan berjalan-jalan menghabiskam malam minggu. namun setelah satu jam menunggu heeseung dalam keadaan gelap malam, hujan deras dan sepinya halte bus didepan sekolah heeseung tak kunjung datang.
jika saja jungwon tidak mendapat kabar dari sunoo bahwa heeseung justru mengantar yujin, rekan teman osisnya yang sakit karena lupa makan siang dan jika saja jay tidak datang menerobos hujan dengan motornya mungkin jungwon akan menghabiskan malamnya dihalte bus.
jay menyampirkan selimut hangat pada jungwon yang mulai menggigil kedinginan sambil masih menangis dengan kencang.
"cup cup udah jangan nangis jelek."
"mungkin karena gue jelek ya jadi heeseung sering jalan sama cewe lain.."
"siapa yang bilang lo jelek? sini gue tonjok."
"tonjok muka lo sendiri jay."
"lo cakep banget ju. gue aja nak—"
jay menggantungkan ucapannya, duh tidak seharusnya dia berkata seperti ini. tidak dan jangan pernah. dia hanya teman jungwon.
"nak apa? naksir?"
"naksir bapak lo."
"kirain lo naksir gue."
'hehe iya sih' — batin jay
tak lama kemudian handphone jungwon berdering menandakan ada panggilan masuk dan ternyata itu dari heeseung.
wajah pemuda itu langsung berseri setelah mendapat panggilan masuk dari heeseung.
"halo kak, hehe."
'haha hehe tadi aja nangis sampe beler.' — batin siapa lagi kalau bukan jay.
"dimana?" tanya heeseung dari seberang sana yang masih bisa didengar jay karena duduk dekat disamping jungwon.
"rumah jay, kakak udah pulang ya? yujin... gak papa kan?"
"tunggu situ gue jemput."
"gak usah kak, aku nginep aja disini."
"jung, gue gak ngizinin."
mendengar itu jay langsung merebut ponsel jungwon untuk berbicara dengan heeseung.
"dih siapa lo? emaknya aja gak ngelarang asal lo tau dari kecil ajanih kita mandi berdua, tidur berdua—" rentetan omelan jay yang belum sepenuhnya ia lontarkan pada heeseung terputus saat jungwon merebut kembali ponselnya.
"maaf kak, ini aku pulang kok dateng aja."
setelahnya jungwon langsung memutuskan panggilan telepon itu.
"lo apa apaan sih?!" omel jungwon.
"kan emang bener."
"kalo kak heeseung marah sama gue gimana?"
'ya bagus'
"yaudah gue minta maaf."
. . .
"cowok lo tuh." jay mengarah jarinya menunjuk pada pemuda tinggi dan berparas tampan yang sedang duduk menikmati makan siangnya bersama seorang perempuan, primadona sekolah isa.
jungwon yang sedang mengunyah mendadak berhenti dengan kondisi pipinya yang mengembung seperti tupai karena terisi makanan, dia hanya menghembuskan nafasnya dengan gusar.
"yaudah, paling lagi bahas osis lo tau kan bentar lagi ada pensi buat hut sekolah kak isa kan jago nyanyi pasti kak heeseung cuma minta bantuan buat ngisi acara."
"ada ya orang bahas osis sambil suap-suapan."
nafsu makan jungwon mulai berkurang, pandangannya hanya terpaku pada heeseung dan isa. damn, jungwon bisa mengakui bahwa mereka terlihat serasi.
bohong jika jungwon bilang dia tidak apa-apa, bohong bahwa jungwon bilang dia tidak cemburu. belum lagi desas desus para remaja sekolah yang menggila melihat interaksi heeseung dan isa yang mereka anggap pasangan serasi. bahkan posisi jungwon sebagai pacar heeseung mungkin hanya diketahui oleh jungwon sendiri, heeseung, jay dant tuhan.
"bakmi di mangkok lo kalo bisa ngomong pasti dia bakal bilang 'udah goblok diaduk mulu, pusing' alias di makan kali inget lo punya maag jangan makan dikit-dikit mulu."
"bawel lo."
"gue tau lo kesel sama heeseung, lo cemburu kan jung."
"diem jay, gak usah sok tau orang gue biasa aja kok."
"jungwon, gue kenal lo bukan baru kemaren. mulut lo bilang biasa aja tapi mata lo noh kalo punya laser udah gosong kali heeseung sama isa."
"tau ah."
"kalo lo ngizinin nih sekali aja gue tonjok muka heeseung biar lo puas. biar dia gak sembarangan nempel sana-sini padahal aslinya punya pacar secakep lo."
"tonjok aja sana." kata jungwon kemudia bangkit meninggalkan kantin dan jay yang masih melongo.
"BENERAN JUNG??" teriak jay pada jungwon yang mulai menjauh membuat atensi seisi kantin beralih pada jay.
tbc ...

KAMU SEDANG MEMBACA
friendshit ; jaywon [discontinued]
Cerita Pendekputusin, pacar lo brengsek - park jongseong.