Chapter 48: Beginning

3.7K 769 163
                                    

"Oh Oh! Lisa ada di sini!" Bambam berkata dengan kegembiraan di wajahnya. Mereka semua bangkit dari sofa termasuk Joy yang setengah mengantuk.

Mereka semua menunggu Lisa karena mereka mengharapkan Jennie akan mengatakan Ya dan kemenangan lain untuk mereka. Lisa berjalan pelan, wajahnya pucat bahkan ada bekas tangisan.

Taehyung berlari ke arah sepupunya dan memegang kedua bahunya sambil tersenyum lebar. "Apa dia mengatakan-" Taehyung berhenti berbicara dan memperhatikan ekspresi Lisa.

"Aku akan mempertaruhkan nyawaku sendiri, Jennie menerimanya!" Bobby bertepuk tangan.

"Kita akan memiliki anggota keluarga baru! Yahooo!" Seulgi berkata sambil melompat di sofa.

Yoongi menyadarinya, dia tidak berbicara dan hanya berjalan menuju Lisa.

"Kau hebat" Yoongi menepuk bahunya. Taehyung perlahan menurunkan tangannya dan membalikkan badannya karena dia tidak ingin melihat Lisa menangis.

Mereka semua berhenti bersorak ketika melihat Yoongi dan Taehyung menenangkan Lisa.

"A-apa yang terjadi?" Tanya Bambam.

"Unnie.." Joy memanggilnya.

Lisa menarik napas dalam-dalam dan membuangnya, bibirnya melengkung menjadi sesuatu yang akan membuatnya menangis.

"Aku baik-baik saja. Jangan mengkhawatirkanku" dia berkata dan mulai berjalan, dia berhenti di tengah jalan dan melihat ke belakang ke mereka mencoba tersenyum. "Terima kasih atas usaha kalian, kalian yang terbaik" dia berkata dan  mengacungkan jempol untuk mereka.

Mereka semua berhenti dan bahkan tidak bisa bergerak karena mereka tahu jawabannya. Seulgi duduk di sofa dan melihat Lisa saat dia pergi.

"Bagaimana bisa Jennie Unnie menolaknya?" Joy cemberut dan menyilangkan tangannya. "Aku akan bicara dengan Unnie" katanya.

"Tidak. Biarkan dia" kata Yoongi.

"Wahh.. ini mengerikan.." ucap Bobby.

Lisa masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya. Gelombang rasa sakit lain menghantam dadanya lagi. Dia menggelengkan kepalanya untuk menghapus pikiran yang mengalir di kepalanya. Dia melihat sekeliling kamarnya dan merasakan kesepian.

Ya??! Terima kasih Tuhan!!

Dia mendengar suara Kai yang membuatnya marah. Dia berjalan menuju tempat tidurnya dan berhenti ketika dia melihat foto Jennie di bingkai. Dia duduk di samping meja nakas, matanya menjadi kabur dan saat itulah air matanya mengalir di wajahnya. Dia meletakkan sikunya di lututnya dan menutupi matanya menggunakan telapak tangannya.

Dia menggigit bibirnya karena dia tidak ingin mendengar dirinya menangis tetapi dia dikalahkan oleh emosinya. Isakan kecil keluar dari bibirnya kemudian diikuti oleh helaan napas keras lainnya.

"Kau tidak melakukannya dengan baik, Lisa" dia berkata pada dirinya sendiri di antara isak tangisnya. "Berhentilah menangis, kau lemah" katanya.

Segala sesuatu yang dia persiapkan sepanjang minggu ini semuanya teringat oleh Lisa. Dia tidak menyangka bahwa Jennie tidak akan memilihnya.

"Mungkin aku bukan apa-apa bagimu.." dia membenamkan wajahnya dan melepaskan rasa sakitnya.

Saat dia menangis, sebuah kaki kecil berhenti di depannya. Seorang anak mengambil tempat duduknya di sampingnya dan berbicara.

"Aku tidak pernah berpikir bahwa kau akan menjadi seperti itu"

Lisa perlahan mendongak untuk melihat siapa yang baru saja berbicara. Saat matanya menjadi kemerahan dan bengkak, dia melihat gadis kecil di depannya yaitu dirinya sepuluh tahun yang lalu.

You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang