Prolog

2.6K 141 0
                                    

"Esa belum tidur?"

Lelaki bertubuh tinggi dengan badan bongsornya itu naik ke ranjang, lantas mengelus kepala putranya dengan penuh kasih sayang.

Anak lelaki berusia enam tahun itu lantas mendongak, menatap ayahnya dengan nanar. Boneka beruang yang ada di pelukannya perlahan dia letakkan.

"Ayah, Esa boleh tanya?" Anak itu berujar lirih.

"Boleh, dong. Emang Esa mau nanya apaan?" Meski sedikit bingung, sang ayah mengiakan. Daripada anaknya ngambek. Dirinya tidak mau repot.

"Yah, kenapa Tuhan jahat banget sama Esa? Dia tega ngambil Bunda dari kita."

Sang ayah sedikit terperangah mendengar kalimat putra polosnya tersebut. Namun, dengan segera lelaki itu tersenyum seraya merapikan poni anaknya yang berantakan.

"Esa nggak boleh gitu. Buktinya sampai sekarang Tuhan masih izinin Ayah buat nemenin Esa di sini. Tuhan itu baik banget loh, Sa, sama kita."

"Kalo gitu, Ayah nggak boleh pergi! Kita harus bersama ... selamanya! Ya, Yah?"

Alih-alih menjawab kalimat tersebut, Johan hanya tertawa seraya membawa kepala putranya ke dalam dekap hangatnya. "Tidur, Sa. Ini udah malem banget. Kamu nggak takut disamperin wewe gombel?"

"Ah, Ayah!" Esa merengek di dalam pelukan ayahnya.

Sementara Johan hanya tertawa seraya menghujani puncak kepala Esa dengan kecupan bertubi-tubi.

Johan memilih untuk tidak menanggapi, karena dirinya tidak tahu dengan apa yang akan terjadi ke depannya. Tapi, Johan akan selalu mengiringi langkah sang buah hati hingga jasadnya telah dijemput bumi nanti.

Sekeras apa pun kehidupan yang Johan jalani selama ini, hanya Esa yang menjadi satu-satunya alasan untuk tetap bertahan.

Dunia memang memperlakukannya dengan semena-mena, tapi kehadiran Esa membuat hidupnya lebih bermakna. Sekalipun dia juga harus kehilangan istirinya.

Esa adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan di balik segala kepedihan yang terus berdatangan.

Esa, Ayah nggak bisa janji ... tapi Ayah akan terus ada di sisi kamu selama Ayah masih diberi kesempatan dan selagi diizinkan sama Tuhan. Jangan sakit, ya, Nak.

🐻

Harsya Mahesa Pradirga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsya Mahesa Pradirga

Harsya Mahesa Pradirga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah Johan Pradirga

🐻

Halo!

Salam kenal, Pembaca. Kali ini aku publis cerita yang genrenya gak jauh beda dari Aksara Caka. Tapi ini castnya pake NCT ya. Ini tuh berawal dari aku dengerin lagu Nadine yang bertaut dan inget mereka.

Semoga suka.

Terima kasih sudah mampir.

Asa Harsya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang