.
.
.
🌸 Haruno Sakura 🌸Sakura kembali ke dalam ruangan Obaachan nya setelah mengganti pakaian dan membersihkan tubuhnya dari darah, gadis itu duduk sambil sesekali meringis pelan, itu karena tendangan gila campur dendam dari para pemuda bencong itu.
Perutnya masih terasa sedikit nyeri, namun Sakura berusaha mengabaikan dan lebih memilih duduk untuk menghilangkan rasa nyeri pada perutnya. di sela lamunannya tiba-tiba ponselnya berdering ribut.
Sakura mengernyit dengan mulut terkatup rapat, di tatapnya lekat lekat pada benda persegi panjang itu, setelah sekian detik berlalu barulah Sakura mengangkat telpon nya.
'Halo!! Sak!! anggota--Hosh.. Akatsuki--hosh.. Kabur!!" Seru suara lantang di seberang dengan panik, Sakura mendengus dengan wajah datar.
"sudah ku tahu, lagipula kamu ke mana sedari tadi?" tanya Sakura kesal.
"soal itu, ada sesuatu yang terjadi di sini,"
"Muron, dia meninggal.."
"setelah mengatakan sesuatu, tentang sebuah--"
Tut.. Tut.. Tut..
Tiba-tiba panggilan terputus, Sakura menatap layar ponselnya yang telah hitam, ternyata baterai Handpone nya sudah habis, dia lupa untuk mengcharge Handpone nya.
Alhasil dengan terburu-buru Sakura segera beranjak dari duduknya dan langsung keluar dari Rumah Sakit menuju markas dengan motor sport hitamnya.
.
.
.
.
Brak!!
Sakura membanting pintu dengan tenaga penuh, membuat beberapa orang di dalam sebuah ruangan yang menyerupai penjara itu terkejut.
"bagaimana bisa?" Tanya Sakura serak, di tatap nya sebuah tubuh besar yang kini terbaring di atas lantai dengan sehelai kain putih yang menutupi seluruh tubuhnya. Rey beranjak dari duduknya, menghampiri Sakura yang mematung di sudut sel.
"Tiba tiba dia kejang kejang saat setelah mengatakan sesuatu, aku ke sini setelah mendapat kabar dari anak buahmu, aku tak memberi tahu mu karna kamu sedang terpokus dengan obaachan mu, jadi aku memutuskan untuk melihatnya sendiri" ucap Rey menjelaskan. Sakura terdiam dengan alis terangkat tinggi.
Gadis itu melangkah menghampiri tubuh Muron, di tariknya kain putih itu hingga menampakan tubuh Muron yang telah kaku, matanya melotot ke atas, menampakan bagian putih bola matanya, lidah lelaki itu terjulur keluar dengan cairan putih kental berbuih yang masih mengalir di sudut bibirnya, Sakura meringis dengan wajah tertekuk.
"kenapa.. Seperti habis di cekik" gumam Sakura pelan, Rey menggeleng mendengarnya.
"awalnya ku kira begitu, tapi coba kau lihat itu" Sakura tersentak saat mengikuti arah pandangan Rey, dia melihat sebuah tali panjang yang mengantung di dalam sel.
"dia bunuh diri setelah mengucapkan kata kata aneh yang terdengar samar, ku pikir itu hanya suara gumaman terakhir saat nyawa sudah di hujung ubun-ubunnya" ucap Rey sambil melirik Sakura.
Gadis itu menghela napas berat dan bersender pada pagar besi penjara, di urutnya pangkal hidungnya sambil menghela napas beberapa kali.
"bagaimana bisa?" tanya Sakura datar.
"tali yang dia gunakan saat bunuh diri itu adalah tali pengikat pada tubuhnya, saat aku periksa tadi, ternyata tali itu sudah putus karena Muron menggeseknya pada permukaan pintu sel yang lancip" Sakura terdiam bungkam, di tatapnya tali gantung itu yang kini sudah di lepas dari penyangah tiang bagian atas sel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruno Sakura
ActionBerawal dari sebuah kejadian kelam di masa lalu, membuat seorang gadis bernama Haruno Sakura harus bisa mengungkapkannya. Kejadian yang membuat nyawa keluarganya melayang. Kerena sebuah organisasi gelap bernama Akatsuki, yang menjadi incaran Sakura...