Wonwoo menemui Jihoon di tempat Jihoon bekerja. Jihoon kesal Wonwoo tak memberitahunya jika tak jadi pulang kampung. Jihoon benar-benar marah karena gara-gara Wonwoo, Jihoon dan Jeonghan mabuk soju semalam.
"Untuk itu aku datang menemuimu, Jihoon."
"Jadi apa kau sudah pindah lagi ke tempat pemilik rumah itu?" Tanya Jihoon.
"Ya, kami sudah seperti teman serumah. Tapi... ceritanya panjang. Jadi, kita bertiga harus bertemu."
"Apakah kau sudah memberitahu Jeonghan?"
"Aku sudah telepon dia. Dia bilang sebaiknya kita minum saja."
"Apa dia bisa minum lebih banyak setelah itu? Apa dia itu kelinci? Dia pasti punya paru-paru cadangan. Padahal semalam sudah minum sangat banyak." Keluh Jihoon lalu melihat bingkisan yang dibawa Wonwoo berisi daging sapi.
"Penampilanmu rapi sekali. Kau juga membawa daging sapi. Kau mau menemui orang penting, ya?" Wonwoo mulai gugup.
"Aku tebak kau akan menemui penulis barumu, ya?""Ya, aku mau menemui penulis baruku." Wonwoo langsung membenarkan.
"Baguslah. Ada banyak penulis di dunia ini. Sayang sekali jika kau berhenti karena penulismu yang dulu." Ungkap Jihoon.
"Jihoon, ada yang mau aku tanyakan. Saat seorang pria bertemu dengan orang tua wanita, apa yang harus disampaikan si pria agar orang tua si wanita terkesan? Jadi.. si pria ini mau mencoba meminta izin untuk menikah." Tanya Wonwoo sedikit gugup.
"Kenapa kau tanya itu? Ah itu pasti dialog drama, kan? Apa penulis barumu mengetesmu? Aku ahli dalam hal-hal seperti ini." Kata Jihoon bangga.
.
.
.
Wonwoo sudah di halte bus, tatapannya langsung berubah melihat sosok Junhui berjalan dengan setelan jas dan terlihat sangat gagah. Junhui melihat Wonwoo yang datang lebih cepat, Wonwoo hanya diam saja. Melihat bus sudah datang, Junhui mengajak Wonwoo untuk segera naik.
Junhui dan Wonwoo mampir ke kafe sebelum bertemu orang tua Wonwoo, dan Wonwoo memberikan satu lembar kertas yang berisi cara-cara untuk membuat keluarga Wonwoo terkesan dengan Junhui."Selain tiga hal ini apa masih ada yang harus ku perhatikan?" Tanya Junhui.
"Ada satu lagi.. kakakku kadang bisa agak lepas kendali." Cerita Wonwoo
"Maksud lepas kendali itu apa?" Tanya Junhui bingung.
"Tapi sudahlah. Biar aku saja yang mengurus itu, jadi jangan khawatir. Kau hanya perlu berhati-hati bicara dengan ayahku." Kata Wonwoo. Junhui mengerti dan akan mengingatnya dengan baik-baik.
"Semisal tiga cara itu tak berhasil, maka kau harus menggunakan cara lain." Jelas Wonwoo. Junhui ingin tahu apa caranya. Wonwoo merasa Junhui mungkin tak suka dengan ide ini.
"Begini, aku tadi dapat saran dari temanku karena dia ahlinya dalam pernikahan." Kata Wonwoo memberitahu tentang pesan yang dikirimkan Jihoon.
Inilah hal penting untuk mengambil hati ayah mertuamu.
Yang pertama, "Saya tak akan membiarkan putra anda bekerja susah payah"
Yang kedua, "Saya akan perlakukan putra anda sebagai raja"
Yang ketiga, "Saya akan melayani putra anda seperti putra mahkota seumur hidup saya"
Yang keempat, "Saya akan mencintai putra anda hingga tutup umur saya"Junhui yang mendengarnya seperti mulai ciut dengan semua tips yang diberikan Jihoon, memastikan apakah akan berhasil dengan melakukan itu. Junhui pikir akan berusaha sebaik mungkin.
>>>
Wonwoo berjalan bersama Junhui menuju rumah kakaknya, Seulgi yang melihat adiknya langsung memeluk Wonwoo dengan memuji jika setelah pindah makin keren saja. Bahkan baju dan tasnya baru, Wonwoo mengelak dengan mendorong kakaknya agar menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because This Is My First Life • WONHUI
Fanfiction• Remake Story dari Drama Korea yang berjudul sama, Because This Is My First Life • Cerita ini berkisah tentang Wen Junhui yang menghabiskan uangnya untuk rumah yang berakhir memiliki banyak hutang dan Jeon Wonwoo yang tidak memiliki tempat tinggal...