20

2.2K 162 1
                                    

"Ham! Lo kenapa diem terus si?" tanya Rafael

"Gapapa" jawab Ilham meneguk minuman bersoda.

Sesuai rencana bahwa sore ini Rafael, Ilham dan Bara sedang berada di base camp. Berbeda dari kebanyakan base camp yang digunakan untuk berkumpulnya anak geng motor atau geng lainnya, base camp ini adalah tempat berkumpul, pelarian, atau hanya untuk bersenang senang oleh Varo dan teman-temannya. Tempat itu lebih mirip seperti apartemen mewah dengan fasilitasnya, bahkan tidak terlihat seperti base camp yang kotor, usang, dan berantakan. Jadi tak heran orang yang melihat bangunan itu dari luar akan mengira bahwa itu adalah rumah mewah.

"Lo suka sama Sheilla?" tebak Bara meletakkan kaleng soda dengan kasar

Ilham tersentak lalu menatap sengit ke arah Bara.

Bara terkekeh melihat respon Ilham "Lo keliatan banget" lanjut Bara.

Bara memang orang yang paling peka dan mengerti situasi bahkan hal kecil diantara teman Varo lainnya.

"Jadi lo suka sama Sheilla? Tobat deh Sheilla udah punya Varo" ucap Rafael menepuk-nepuk pundak Ilham.

"Gue saranin hapus perasaan lo" kata Bara

*ceklek pintu utama terbuka menampilkan batang hidung Varo. Memang Varo datang sedikit terlambat karena harus mengantar Sheilla pulang terlebih dahulu.

"Telat 15 menit nih" celetuk Bara

"Sorry tadi gue nganter Sheilla dulu" jawab Varo

"Oiya, gue juga minta maaf karna buat lo semua babak belur" lanjut Varo

"Santai aja, yang lakuin itu kan bukan lo, siapa tadi namanya?" tanya Rafael

"Bryan" jawab Varo

"Gue pergi" pamit Ilham langsung menyambar kasar tas dan jaketnya

"Loh?" Varo terkejut atas tindakan Ilham yang sangat jauh berbeda.

"Lagi ada masalah? Jujur ke gue" tanya Varo kepada Rafael dan bara.

"Ngga tau tuh bocah prik emang, dia yang ngajak kumpul, dia yang cabut" maki Rafael

"Udah guys, sekarang kita bahas yang lain aja" putus Bara

....

~~~~

Tepat pukul 19.30 Sheilla sudah siap dengan dress yang Mamah Sheilla siapkan sebelumnya.

Tatapan takjub terlihat dari Kak Regan dan kedua orang tua Sheilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan takjub terlihat dari Kak Regan dan kedua orang tua Sheilla. Dress cream selutut sangat cocok dengan tubuh Sheilla.

"Ayo, kita berangkat sekarang" kata Papah Rasya tersenyum.

"Iya pah" jawab sheilla

Keluarga Rasya berangkat bersama ke rumah keluarga Hendra menggunakan mobil mewahnya.

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang