Selamat membaca✨
"Pagi Ibu Negara! " ucap Andra sambil membungkukkan badan menyambut Michelle yang sudah berpakaian rapi, mengingat hari ini mereka akan kencan berdua.
"Pagi big baby! " balas Michelle dengan kekeh-an nya.
"Silahkan masuk!" Andra membukakan pintu dan Michelle segera masuk.
"Aku ganteng gak hari ini?" tanya Andra yang sedang menyetir.
"Lumayan lah!" jawab Michelle, Andra pun cemberut. Dia sudah berusaha terlihat serapi mungkin dengan memotong rambut nya dan juga memperbaikinya penampilan nya.
Bukan ganteng lagi ganteng banget. Batin Michelle.
"Berarti rencana kita sekarang?"
"Kita main dulu, setelah itu ke pantai nanti sore jajan!" jawab Michelle dengan antusias, Andra mengelus rambutnya lalu tersenyum sambil mengangguk.
"Gimana?" tanya Andra.
"Gimana apanya? "
"Udah cinta belum sama aku?"
Michelle terdiam, bingung ingin menjawabnya bagaimana. Untuk masalah hatinya, jujur Michelle sudah jatuh cinta dengan si berandalan yang perlahan-lahan mengikis hatinya itu. Tapi, untuk mengatakan bahwa dia benar-benar mencintai nya, Michelle belum siap.
Melihat Michelle diam saja, membuat Andra sedikit kecewa. Tapi, tidak masalah baginya selagi Michelle masih bersamanya dan selalu di sisi nya. Andra menggenggam tangan Michelle sambil tangan satunya menyetir lalu dia tersenyum hangat.
°°°
Jam menunjukan pukul 17.00, Andra pulang ke rumahnya setelah mengantar Michelle tadi. Andra rasa ini adalah hari terbaiknya, karena selain bisa berduaan dengan Michelle, ternyata hari ini Michelle juga membuat nya merasa bahagia.
Andra memarkirkan mobilnya di pekarangan rumahnya. Dia mengernyit melihat mobil kedua orang tua nya. Papa dan Mama nya pulang setelah enak bulan tidak pulang ke rumah, ada apa? Hah, memikirkan nya saja membuat Andra tersenyum miris. Sakit itu sudah pasti tapi Andra tidak peduli.
Andra turun dari mobilnya, berjalan masuk kedalam rumahnya, dia sudah siap mental jika dia melihat orang tua nya bertengkar. Memang apa tujuan orang tuanya pulang, hanya untuk bertengkar. Tapi saat dia masuk justru dia terkejut melihat barang-barang masih rapi, biasanya akan berserakan dimana-mana karena pertengkaran orang tuanya tersebut.
Yang aneh nya lagi sekrang malah dia di sambut dengan tatapan orang tuanya yang tengah duduk di sofa. Tapi, kenapa ada 2 orang laki-laki lagi di samping Mamanya dan satu orang diantara mereka Andra sangat jelas mengenalnya.
Andra tetap berjalan dan menaiki tangga, sampai suara Papa nya menyuruhnya ikut bergabung bersama mereka.
"Ada apa?" tanya Andra dingin, dia sekarang sudah duduk di samping Papanya.
Semuanya terdiam seperti bingung menjelang dari mana mulai pembicaraan nya.
"Hai my brother! "sapa Cris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Berandalan
JugendliteraturKebanyakan perempuan pasti bermimpi mempunyai pacar tampan, mapan, pintar dan baik. Namun, apa yang di alami Michelle justru berbanding terbalik. Yuk langsung 𝐛𝐚𝐜𝐚 || 𝐔𝐏𝐃𝐀𝐓𝐄 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐍𝐓𝐔|| 𝐆𝐞𝐧𝐫𝐞 : 𝐅𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚...