41

1.7K 135 3
                                    



Derap langkah kaki semakin terdengar mendekat seiring berjalannya waktu hingga pintu besar berwarna putih itu terbuka dengan kasar dan menampilkan anak sulung mereka yang tengah membawa boneka favoritnya.

"Kenapa?" tanya Celine halus yang tengah duduk di pinggiran ranjang.

"Apa di kamar Lele nanti ada hantu?" tanyanya saat sudah duduk pada pangkuan mommynya.

"Hah? Tidak ada hantu sayang"

"Tapi uncle Dery bilang jika akan ada hantu di kamar baru"

Mereka semua baru saja pindah pada mansion baru yang dibeli oleh Jaehyun, karena Celine yang enggan untuk diajak kembali ke Korea dengan alasan tidak mau mengingat semua kejadian buruk disana. Alhasil Jaehyun harus memindahkan semua pekerjaannya begitupun semua anak buahnya. Pada mansion sekarang bisa menampung semua bodyguard daripada rumah lama gadis itu yang masih harus membeli satu rumah di samping.

Sudah dua bulan dari pernikahannya dengan Jaehyun, itu artinya usia kandungannya sudah menginjak tiga bulan. Proporsi perutnya juga bertambah besar setiap harinya bahkan jika diingat ini sangat berbeda dengan saat mengandung Chenle, kali ini jauh lebih besar karena ia mengandung dua sekaligus. Ia juga lebih mudah lelah saat melakukan pekerjaan hariannya. Dengan suami protektifnya, Jaehyun melarang istrinya melakukan lagi pekerjaan rumah dan digantikan oleh para maid yang sudah ia kerjakan.

"Sudah ayo kita ke bawah" ajak Celine pada Chenle.

Karena posisi yang tengah hamil, Jaehyun tidak lagi memperbolehkan istrinya untuk menggendong Chenle lagi karena takut akan menekan perutnya. Alhasil sekarang mereka berjalan keluar dengan berjalan bersama dan bergandengan tangan.

Jaehyun memilih sebuah mansion yang memiliki fasilitas lift agar bisa digunakan sang istri dan tidak memerlukan untuk melewati tangga yang memiliki anak tangga yang sangat banyak. Beberapa detik berada dalam kapsul lift, ibu dan anak itu segera keluar dan menuju pada Jaehyun yang terlihat tengah mengatur anak buahnya.

Chenle melepas genggaman tangannya pada sang mommy lalu berlari menuju tempat sang daddy.

"Daddy!" pekiknya.

Jaehyun menoleh lalu segera menerima sang anak dalam gendongannya saat Chenle berlari kearahnya dengan merentangkan tangan.

"Kalian boleh bubar" perintahnya pada semua bodyguard yang langsung disanggupi. Menyadari bahwa istrinya juga berada disana, pria itu menarik lembut bahu sempit itu ke dalam rengkuhannya.

"Kenapa turun semua?"

"Lele takut di kamar barunya" adu Celine pada sang suami yang diangguki setuju oleh Chenle. "Hantu daddy!" jelas Chenle saat melihat Jaehyun menaikkan kedua alisnya kebingungan.

"Tidak ada hantu, jika ada bilang pada daddy agar daddy yang tembakkan hantu itu"

Jaehyun membawa keduanya untuk pergi ke halaman belakang mansion yang disuguhi lapangan luas dan ada danau kecil disisi kiri, tidak lupa pemandangan hutan yang berada dibalik dinding pembatas mansion yang menjulang tinggi. Pria itu dengan sengaja mencari hunian yang sedikit jauh dari jangkauan orang awam, lagipun yang berada di daerah yang ia pilih juga memiliki kesetaraan yang sama dengannya.

"Tidak, belum waktunya Jaehyun" cegah Celine saat suaminya hendak membuka pagar pembatas untuk masuk dalam lapangan tembak.

"Ini juga untuk Chenle"

Gadis itu menggeleng dan tetap dalam pendiriannya. "Masih kecil, belum waktunya, jangan memaksa!"

Celine tidak akan membiarkan anaknya sudah hidup dalam lingkaran hitam seperti Jaehyun saat usianya belum matang, ia akan membiarkan Chenle hidup tumbuh seperti anak-anak lainnya.

✔ Celine | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang