CHAPTER.19

383 37 0
                                    

                        📚Happy Reading📚
________________________________________________

"Kya! KIM SEOKJIN, KEMBALIKAN ISTRIKU!"

Mendengar itu, wajah Erika mendadak pucat  pasi.

Sedangkan Taehyung membawa kepalanya keluar dari pertengahan kaca yang terbuka, untuk menemukan pria sang pemilik suara.

Matanya memicing, samar-samar seperti pernah melihat wajah pria itu. 'Apa dia pria yang bernama Jeon Jungkook itu, apa dia suaminya Erika? ... Hm, tapi waktu itu---' batinnya belum sampai berkelana jauh, atensinya malah di curi oleh suara Seokjin yang menguar di sampingnya.

"Tenang saja, aku akan mengurus si brengsek itu," ucap Seokjin, sebelum mengecup kening Erika singkat.

Erika terkesiap, bukan karena di kecup oleh Seokjin, melainkan takut alih-alih kalau sampai Seokjin terluka karena Jungkook.

Dari teriakan Jungkook, bisa dipastikan pria itu membawa emosi tak terbendung, sedangkan sedari dulu hubungan antara Seokjin dan Jungkook memanglah tidak baik, tentu saja kalau sampai keduanya sekarang bertemu, pastilah akan berakhir buruk.

Erika tidak mau, Seokjin pria yang baik. Tidak sepantasnya pria Kim itu berada di tengah-tengah masalah yang ia alami dengan Jungkook.

Akan tetapi, bagaimana bisa Jungkook mengetahui keberadaannya di rumah Seokjin? Apa mungkin selama ini Jungkook mencarinya?

Dan, kenapa juga Jungkook harus datang dengan luapan emosi, mengingat pria itu sendiri yang telah menceraikannya seminggu yang lalu, bahkan membiarkannya di guyur hujan sendirian.

"Oppa ...."

Erika mencekal tangan Seokjin, saat pria Kim itu hendak membuka pintu mobil. Kepala Erika menggeleng lamban, wajahnya penuh permohonan. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Jangan menangis, kamu tidak perlu takut, aku akan selalu melindungimu," ungkap Seokjin, mengusap pucuk kepala Erika, lembut.

Sepertinya pria Kim itu salah mengira, Seokjin fikir Erika takut kalau sampai dirinya di bawa pergi oleh Jungkook, padahal kenyataannya Erika mencemaskan keadaan Seokjin, kelewat takut kalau sampai terjadi apa-apa dan Seokjin terluka karena Jungkook.

"Bi-biarkan aku saja yang keluar, aku akan berbicara dengan pria itu, agar masalah ini juga secepatnya selesai," balas Erika.

"Jangan!" Seokjin menggeleng sarkas. "Aku kenal betul siapa Jungkook. Lebih baik kamu tidak usah menampakkan diri. Kamu masuk saja ke rumah, biar aku yang memberi bajingan itu pelajaran."

"Tapi, oppa ...."

Seokjin mengabaikan kekhawatiran Erika dan menolehkan kepalanya untuk menemukan Taehyung yang sedari tadi hanya diam sebagai pendengar, karena pria itu memang tidak terlalu mengetahui tentang permasalahan antara ketiga orang itu.

"Tae, bawa Erika masuk. Jaga dia, jangan biarkan dia sampai keluar," titah Seokjin.

Taehyung hanya mengangguk faham, sampai akhirnya Erika tidak bisa lagi mencegah Seokjin untuk pergi menemui Jungkook yang tengah di tahan oleh kedua penjaga mansion Seokjin, karena pergelangan tangannya dengan cepat di tahan oleh Taehyung.

"Ayo, kita masuk," ajak Taehyung. Erika menggigit bibir bawahnya, tatapannya begitu was-was.

Sepasang bola matanya terus saja memperhatikan Seokjin yang sedang berjalan menghampiri Jungkook.

Sampai tidak sadar, kalau tangannya sudah digenggam oleh Taehyung dan tubuhnya di rengkuh oleh pria Kim itu. Erika masih terus fokus mengawasi percekcokan antara Seokjin dan Jungkook, ingatan-ingatannya semasa kuliah terus saja terngiang-ngiang di dalam benaknya.

🔞KARMA is REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang