PART 16

859 94 31
                                    

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh jevano, dia akan bertanding melawan SMA Treasure dan tentunya akan dia pastikan dia dan team nya yang akan menang. Itu harus pikirnya, selain hal itu yang membuat dia semakin semangat adalah karena hari ini jenandra akan memberikan jawaban atas tawaran nya kemarin lusa.

Dengan semangat dia bangun lalu pergi kemar mandi, jenandra? Sahabatnya tentu saja sedang sibuk berkutat di dapur, menyiapkan makanan untuk mereka sarapan. Bukan kah sudah seperti sepasang suami istri? Ah jevano jadi makin tersenyum lebar ketika membayangkan nya.

Selama 2 harian ini dia memang gencar mendekati jenandra, dia ingin menunjukan keseriusan nya. Awalnya sahabat manisnya itu protes karena jevano terlalu memperlihatkan nya, dia takut orang-orang di sekitar mereka curiga. Tapi namanya jevano mana mau peduli, dia tetap kekeuh secara terang-terangan mendekatkan dirinya pada jenandra.

.
"Nan, nanti kamu ke sana jam berapa? Mau bareng gak?" Tanya jevano saat mereka sedang sarapan.

Mereka sepakat untuk menggunakan aku-kamu jika sedang berdua seperti sekarang.

"Enggak, nanti aku bareng sama haikal" jawab jenandra ekhem calon pacarnya

"Oh yaudah, hati-hati nanti. Dijemput?"

Jenan mengangguk sebagai jawaban.

"Yaudah aku berangkat duluan ya, mau breafing sama anak-anak. Coach nyuruh datang cepet" jenandra selesai duluan lalu mengambil tas nya.

"Jangan lupa siapin jawaban nya ya, dah. I love you" lanjutnya, mengacak rambut dan mengecup kening jenandra tiba-tiba dan segera berlalu sambil tertawa karena perbuatan nya sendiri

Sedangkan jenandra yang diperlakukan seperti itu, dia menunduk diam-diam tersenyum malu.

"Haishh anak itu, duh jawab nya gimana ya? Ah liat nanti aja deh" lirihnya.

.
Suara teriakan para penonton memenuhi tempat pertandingan basket hari itu, jenandra dan haikal? Mereka berada di barisan ke 2 dari depan.

Dan di depan mereka ada kirana dan rania yang dipaksa ikut oleh teman sebangkunya itu. Dia bukan tipe orang yang suka keramaian, tapi mau tak mau harus ikut.

"Ngapain sih si gatel duduk di depan kita, rusakin pemandangan aja" bisik haikal pada jenandra.

"Hush biarin aja, pengen nonton juga kali" balas jenandra dengan suara pelan.

Haikal hanya mendengus kesal dengan jawaban sahabatnya yang terlalu positive thinking menurutnya. Lalu mereka kembali fokus melihat pertandingan.

"Eh liat jevano ganteng banget ran, daritadi ngelirik ke arah sini. Pasti dia terpesona sama kecantikan gue, ya gak ran?" ucap kirana dengan pd nya, rania yang ditanya hanya mengangguk malas.

Haikal berekspresi seperti ingin muntah saat mendengar ucapan kirana, "ewwhh" gumamnya.

Jenandra hanya tertawa melihatnya, lalu kembali menatap ke arah lapangan. Dan tak sengaja pandangan jevano dan jenandra bertabrakan, ia berikan senyum terbaiknya sambil memberikan gestur ucapan semangat kepada jevano.

Jevano terkekeh gemas melihatnya, lau memberikan senyum dan wink genit sambil mengucapkan "i love you" tanpa suara kepada nandra, lalu kembali fokus dengan pertandingan nya.

Mendapat respon seperti itu jenandra ikut terkekeh, haikal ngeri sendiri melihatnya.

"Lo gak kerasukan kan nan? Ngeri gue liat lo ketawa gak jelas"

Yang dibalas tawaan oleh sahabat disampingnya itu.
Haikal lagi lagi terpesona dengan tawa itu, terdengar sangat indah menurutnya.

"Enggak elah, yakali" jawab jenandra setelah meredakan tawa nya.

"Syukur deh , gue cuma mastiin doang" haikal mengelus dadanya.

"EH ANJIR RANIA LIAT, TADI JEVANO SENYUM KE GUE. GILA GANTENG BANGET" teriak kirana kegeeran, rania yang disamping kirana pun lelah dengan teriakan kirana yang sedari tadi berteriak di dekat kuping nya.

"Iya rin iya, lo fokus aja. Jangan teriak di deket telinga gue juga, pengang" balas rania dengan nada malasnya.

"Ah gak asik lo" ucap kirana lalu kembali berteriak saat melihat jevano berhasil menambah poin untuk team nya.

Jenandra mendengarnya, tapi hanya menggelengkan kepala tanda ia tak habis pikir dengan kepedean kirana yang tak ada habisnya. Haikal? Dia sudah jengah dengan perempuan di depan jenandra, untung sahabatnya melarangnya. Kalo tidak mungkin dia sudah membalas ucapan wanita rubah itu.

Dan tak lama setelah itu, pertandingan berakhir yang dimenangi oleh team jevano dari sekolah mereka SMA NEO.

"Jevano selamat ya buat kemenangan nya" kirana menghampiri jevano yang baru selesai melakukan selebrasi bersama team nya.

Uluran tangan kirana tak ditanggapi oleh jevano, pria itu malah melewatinya lalu memeluk seseorang yang berada di belakang kirana. Kirana yang merasa diabaikan pun kesal dan malu karena suasana nya masih ramai disana. Lalu menarik rania yang sedari tadi ia bawa untuk pergi dari sana.

"Nanda, gue menang"

"Selamat ya jev, tadi keren banget. Nanti mau dimasakin apa?"

"Kayaknya gak usah deh besok pagi aja, tadi anak-anak ngajak makan buat rayain"

"Habis ini?"

"Heem nanti gak lama ko, bentar dulu jangan dilepas. Masih cape" gumam jevano menghirup wangi bayi dari tubuh jenandra sambil mengeratkan pelukan nya pada sahabatnya itu, karena sedari tadi nandra berusaha untuk melepaskan nya.

"Udah nanti lagi, nanti yang lain pada curiga. Nanti lagi aja di rumah" ucap nandra yang mau tak mau dituruti oleh jevano.

"Kenapa dilepas? Anggap aja gue cuma pajangan" sindir haikal yang dibalas cengiran dan ucapan maaf dari nandra.

Dan semua itu tak luput dari pandangan haris, dia melihat semuanya. Saat jevano dan jenandra berpelukan dengan mesra, entah kenapa dia merasa panas saat melihatnya.

"Gak mungkin gue homo kan?" batinnya.

"Jev ayo, coach udah ngajak buat makan"marka menghampiri jenandra, jevano dan haikal.

"Eh nandra, kal. Kalian mau ikut juga gak?"lanjutnya

"Thanks tawaran nya, tapi gak deh mark. Itu kan acara kalian, gue mau balik aja" tolak jenandra

"Mau siapin diri ya sayang?" Bisik jevano padanya yang dibalas cubitan kecil pada pinggang nya oleh sahabat manisnya. Jevano hanya bisa mengaduh karenanya.

"Gue juga gak deh, baru kelar masalah OSIS gue perlu liburan sama game kesayangan gue" balas haikal.

"Lo mah gak aneh kal, yaudah kalo pada gak mau nanti kapan-kapan aja kita main bareng. Ayo jev, coach sama yang lain udah manggil" ucap marka.

Jevano mengangguk lalu ia dan marka pun pergi meninggalkan jenandra dan haikal, tak lupa untuk mengelus pelan rambut sahabat manisnya tanda pamit.

"Bisa mabok bucin gue liat kalian" seru haikal saat melihat itu.

Jenandra menunduk malu, lalu tersenyum. " Udah ayo balik, jadi mabar kan?" ucapnya.

"Jadilah, yakali kagak. Ayo"

Dan mereka berdua pun ikut meninggalkan lapangan basket itu.



.
To be continue
Thank you for reading, don't forget to vote and comments ya <3

INFINITY [ Jevano dan Cintanya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang