Hujan dan Air Mata

12 6 0
                                    

Rintik-rintik air hujan mengguyur dengan deras dan membasahi seluruh wilayah di Sumedang.Tanah terciprat air hujan sehingga mengotori lantai dan menimbulkan bau tak sedap dari tanah.

Pagi ini sangat dingin karena tidak ada sinar matahari yang menghangatkan tubuh.Awan menampakkan gumpalan awan hitam kelabu.

Tempat penjemuran umum untuk santriwati kobong 1-10 kosong,karena tidak ada sama sekali yang mencuci dan menjemur pakaian karena cuacanya yang tidak mendukung.

Arsyila sendiri bingung karena memang sudah beberapa hari terakhir musim hujan melanda,dan menyebabkan cucian menumpuk.

Arsyila termenung karena bingung harus bagaimana.Jikalau pakaiannya Ia cuci kemudian akan di jemur dimana?Musim hujan melanda sering sekali.

Musim penghujan telah tiba dan melanda di seluruh wilayah Indonesia terutama di provinsi Jawa Barat.Berhari-hari hujan mengguyur dengan deras dan menyebabkan banjir di beberapa daerah.

Udara dingin menusuk tubuh membuat badan menggigil kedinginan ditambah pulang mengaji hujan-hujanan karena jaraknya yang agak jauh.

Momen ini merupakan momen yang cocok untuk memakan atau meminum yang hangat dan tidur dengan nyaman.

Disisi lain,seluruh santriwati harus berangkat ke sekolah pagi ini dan terpaksa tidak mandi karena udara dingin.

Arsyila berangkat ke sekolah bersama temannya memakai cardigan karena udara yang dingin dan hujan-hujanan.

Proses belajar dan mengajar berjalan lancar walaupun ditengah hujan yang deras.

Arsyila sangat bahagia karena hari ini Arsyila mendapat points paling besar dari kuiz.

Kuiz hari ini pelajaran Sosiologi,Geografi,Biologi,Bahasa Arab dan Fiqih.Pelajaran favorit dan menurut Arsyila pelajaran yang mudah jika sudah menguasai rumusnya.
Tengah hari sekolah bubar dan seluruh murid berhamburan di depan sekolah,santriwati dengan seragam putih abu-abu dan hijab putih syar'i sedangkan santri dengan seragam putih abu-abu dan peci hitam.

Arsyila bergegas menuju ke kobong dan langsung merebahkan diri di atas karpet sambil menatap langit-langit.

Pikirannya sedang tidak baik-baik saja,karena rasa ingin pulang terus menghantui pikiran Arsyila.

Arsyila merasa tidak betah saat ini karena ada beberapa masalah yang membuatnya jenuh dan lelah dengan semua ini.

Teman-teman satu kobongnya sibuk dengan kesibukan masing-masing.Ada yang sibuk membereskan lemari,belajar,mengejerjakan tugas,makan,menghafal,tidur,mengobrol dan melamun.

Arsyila mencoba tidur di tengah hujan deras dan suasana dingin.Matanya tak kunjung tertutup karena tidak mengantuk sama sekali.

Arsyila terus saja di hantui oleh masalahnya hari-hari ini,membuat dirinya kurang fokus dengan segala hal.

Tak terasa air mata mengalir membasahi pipi dengan terus-menerus.Arsyila mengusap air matanya perlahan tetapi isak tangisnya pecah.Arsyila mencoba merahasiakan ini dari teman-temannya sehingga Arsyila segera bergegas ke rooftop kobong 03.

Hamparan tembok yang luas dan terbuka,sehingga air hujan langsung mengenai kulitnya yang kuning langsat.

Pemandangan langit dan bangunan sekitar Pondok Pesantren menjadi pemandangan tersendiri yang bisa memanjakan mata.

Arsyila berada di tempat tersebut hanya sendiri karena Ia butuh waktu untuk menyendiri dan berdebat dengan diri sendiri.

Hujan tak henti-hentinya turun membuat tubuh Arsyila basah kuyup dan kedinginan.

Assalamu'alaikum Pesantren [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang