13. Memories

1.8K 254 71
                                    

🕊I'am a Second Lead 🕊️

.

.

.

Happy reading guys and sorry for typo

.

.

.

'Plakk'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Plakk'

Suara menggelegar itu tercipta akibat tamparan kuat telapak tangan seorang dokter setengah baya pada pipi kanan salah satu putra nya yang kini telah jatuh tersungkur di atas lantai rumah sakit.

"Kau ingin membunuh saudara kembar mu, hah?" Tatapan nya menajam dengan getar suara tegas walau tidak bisa di pungkiri nada yang keluar sedikit goyah. "Bangun! Berdiri dan tatap mata Appa Vincent!"

Dokter yang tidak lain adalah Seojun lantas meraih bahu si kembar sulung. Memaksa nya bangkit untuk bisa menatap lekat manik milik nya. Manik tajam Seojun beradu pandang dengan manik kelam serupa gelap nya dasar samudera milik Vincent.

"Kau tahu 'kan bagaimana kondisi Taehyung? Kenapa tanpa berpikir kau berani membawa nya keluar! Lihat apa yang terjadi?!"

Seojun menunjuk kaca kecil yang tersemat di pintu ruang rawat, atau lebih tepat nya mengarah pada sosok yang terbaring di atas ranjang dalam ruangan itu.

"Saturasi oksigen nya turun hingga tingkat yang rendah. Hal ini dapat memicu hipoksemia, yang mana suplai oksigen ke otak akan berkurang. Adik mu bisa saja terkena serangan jantung dan kematian pada sel serta jaringan dalam tubuhnya karena ini!" marah nya. "Kau dengar?"

Vincent menunduk, ia tidak berani menatap sang Ayah lebih lama lagi. Dia tak menyangka perbuatan nekat yang beberapa waktu lalu di lakukan nya akan berdampak besar pada kondisi kesehatan Taehyung. Dia kira adiknya baik-baik saja sebab selama ini memang terlihat seperti itu keadaan nya, Vincent baru tahu bahwa kondisi Taehyung sudahlah sampai di tahap siaga satu. Dimana jika kondisi nya tak kunjung membaik dia bisa saja di tempatkan pada zona kritis.

Vincent akui adiknya itu benar-benar pintar bersandiwara. Berpura-pura seolah tidak terjadi apapun, lihai memerankan tokoh baik-baik saja Hingga ia tak mampu mendeteksi keadaan yang sesungguhnya.

"Oppa, sudah. Redam amarah mu. Jangan sampai emosi mu menang dan berakhir seperti aku dulu, aku tidak ingin kejadian seperti sebelumnya terulang lagi."

Wanita cantik dengan surai coklat sebahu itu melangkah keluar dari dalam ruang rawat dan menghampiri Suami serta putra nya.

Mira sejak tadi bisa mendengarkan pertengkaran mereka dari dalam, hingga menarik ingatan mengenai tindakan nya dulu. Saat amarah menguasai diri dan berujung bertindak kasar pada Taehyung nya.

I'Am a Second Lead [Slow Updete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang