Happy reading!!!
Bukankah pepatah itu memang benar? 'Senyaman nyamanya kita berada di rumah orang, pasti kita merindukan rumah sendiri' seperti jongin, dia mencari rumah baru yang dia pikir akan mendapat kebahagiaan yang ia tunggu tapi nyatanya tidak ada, semuanya sia sia, karena sebenarnya hatinya tidak menginginkannya.
Benar kata Heechul, putranya sedang dilema, dia sedang banyak pikiran membuatnya mengambil jalan pintas yang belum tentu hasilnya. Waktu itu Jongin mencoba membuka hatinya, dan mencoba menceraikan Kyungsoo, tapi lagi lagi rasa cintanya itu membuatnya kembali sadar. Tapi ego dari Jongin selalu mendominasi, jadi dia berniat selingkuh diam diam tanpa menceraikan istrinya. Oke cukup bernostalgia yang membuat Jongin kembali menangis untuk mengingatnya. Dasar cengeng
Saat ini pagi sudah tiba, matahari yang siap menyinari bumi sekarang muncul, bunyi kicauan burung yang membuat suana pagi sangat indah, dengan pelukan seseorang yang kita sayang dari belakang, rasanya Kyungsoo tidak ingin bangun dari tidurnya, dia hanya ingin berada di kasur dan bermalas malasan dengan pelukan itu.
Kyungsoo membalikkan badannya untuk menghadap ke arah Jongin yang masih terlelap dalam tidur. Kyungsoo terus memandanginya, suaminya tampan sekali, tanpa sadar rona di pipinya muncul, dia menelusupkan wajahnya di dada Jongin.
Jongin sebenarnya sudah terbangun dari tidurnya, tapi dia tidak mau bangun dari tidurnya, dia hanya ingin terus memeluk suami kecilnya, bahkan sekarang Jongin menahan tawanya karena melihat suaminya itu merona malu, sungguh lucu, pikirnya.
"Selamat pagi sayang, tidurmu nyenyak? " Tanya Jongin, dia berusaha untuk menjauhkan tubuh Kyungsoo karena ingin menatap wajah suami kecilnya itu.
Kyungsoo menjawab dengan gumaman pelan "pagi juga Jongin. " Disertai anggukan.
"Kau tak ingin bangun? Atau terus dalam pelukanku? Jika iya, aku tak masalah. " Jongin bertanya sambil memainkan rambut Kyungsoo yang lembut. Dia mendekatkan bibirnya ke arah telinga Kyungsoo, "morning sex tidak buruk juga bukan? "
Lantas bisikan Jongin mendapat satu pukulan yang mendarat di perutnya, dia meringis manahan ngilu. Ingat ini, walaupun suaminya pihak bawah, tapi tidak mengurangi kekuatannya, dia masih laki laki jika kalian lupa.
Kyungsoo beranjak dari kasur, lalu dia pergi menuju kamar mandi.
Jongin menatap suaminya itu yang sedang terburu buru ke arah kamar mandi, dangan senyum jahilnya dia mengucapkan sesuatu yang membuat vas bunga hampir melayang di jidatnya.
"Kau ingin melakukannya di kamar mandi? Aku siap Kyung. "
Untung saja Jongin bisa menangkapnya jika tidak, jidatnya akan ada benjolan dan itu mengurangi ketampanannya.
"Tutup mulutmu itu, pikiranmu selalu kotor. "
Menanggapi itu, Jongin hanya bisa memajukan bibirnya beberapa senti. Memalukan.
Setelah melihat suaminya itu ke kamar mandi, lantas dia pergi keluar kamar, tujuannya saat ini yaitu dapur. Dia lapar? Tidak, hanya saja dia ingin membuat sesuatu yang berkesan untuk istrinya, seperti sarapan pagi tentunya. Yah, walaupun sederhana.
Jongin tidak terlalu pandai untuk memasak, karena dia tidak pernah menyentuh alat dapur sekalipun, dia hanya menunggu untuk di hidangkan di meja makan, itu selama dia berada di mansiom kim, yang begitu banyak maid untuk merawat mansion itu.
Ada satu kata yang membuat dia tau kalau dia yakin bahwa dirinya memang putra dari seorang Kim Siwon."Kenapa papa mempekerjakan banyak sekali maid? Untuk masak kan ada mama. "
"Dan membiarkan tangan mamamu terluka karena percikan minyak panas? Papa tidak mau itu. Tugas mamamu hanya satu, yaitu melayani papa, jika masih kurang untuk pelayan di mansion, papa bisa mencarinya lagi, ada banyak uang untuk apa Kim?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and betrayal [End]
RomansKisah kehidupan seorang Kim jongin yang mencintai lelaki manis yang sederhana