suatu cerita II

1.4K 177 15
                                    

Sasuke tau cepat atau lamban ia akan menemukan sakura. Namun ketakutannya yang selama ini ia sembunyikan terjadi.

Tidak

Tidak

Ini mimpi buruk. Teramat buruk hingga rasanya sulit bernafas. Sesak didadanya begitu nyata. Seseorang tolong bangunkan ia sekarang juga. Tapi tidak-tidak ada yang menolongnya karena-

Ini bukan mimpi.

Sakura telah benar-benar berada dihadapannya dengan seorang balita yang menyebutnya mama.

Lima tahun memang bukan waktu yang singkat. Butuh waktu yang begitu lama agar ia bisa menemukan sakura.

Ia selalu menggantungkan harapan bahwa sakura masih akan menerimanya meskipun kecil kemungkinan. Namun pada kenyataannya gadis itu benar-benar tidak akan memberikannya sedikit kesempatan.

"sakura..." lirih sasuke.

Ia tau besar kemungkinan sakura akan menghindarinya, namun ia salah ketika mereka bertemu sakura melemparkan senyum indah seolah menyiratkan bahwa ia telah bahagia.

Dibandingkan itu ia memilih sakura yang menatapnya penuh benci agar ia bisa berjuang keras tapi sakura tidak melakukannya, sakura telah benar-benar melepaskannya.

Sakura mendefenisikan pergi dengan ikhlas.

Gadis itu telah berkeluarga. Memiliki keluarga harmonis. Seorang bayi berambut merah bata dengan emerald sejernih hutan pinus. Bayi itu mewarisi seluruh wajah sakura.

Sasuke meremas rambutnya, merasa ia akan menggila saat ini juga. Ia sungguh tidak sanggup untuk berpijak.

"Sakura..

Sakura tolong katakan bahwa kau sedang bersandiwara." bisik sasuke lirih. Sungguh jantungnya teramat sakit. Wajahnya benar-benar menyedihkan, setitik airmata lolos dari wajahnya.

Sasuke sudah kehilangan. Kehilangan cahayanya. Sakura telah pergi membawa segalanya.

Cinta dan kewarasannya.

Sasuke mengepalkan tangannya ia tidak sanggup lagi. Sungguh. Ketika gadis itu telah pergi dengan melambaikan tangannya dengan senyuman indah. Sangat indah. Bersama bayi mungil itu.

Sejenak ia menahan nafasnya yang memburu. Ia pikir ia tidak akan sanggup bernafas setelah mendapati gadisnya berjalan penuh tawa pada sosok pemuda beruntung yang telah mendapatkan hati pujaan hatinya.

"kumohon.."

Jika sakura ingin ia bersujud maka akan ia lakukan tapi setelahnya sasuke berharap sakura akan kembali padanya.

Tapi semuanya telah terjadi, jika saat itu ia tidak memaksa mereka tidak akan seperti ini.

Menjadi dua mahluk yang dulunya saling mencintai kian menjadi orang asing.

Ia hampir mencabik-cabik sebuah buku yang diberikan gadis itu jika ia tidak mempertahankan sedikit saja kewarasannya.

Ia berusaha sekuat mungkin. Agar tetap bertahan meskipun jiwanya seakan ditarik paksa keluar dari raganya.

Sedikit menunduk melihat novel yang ia buat untuk sakura kian gadis itu kembalikan. Sial.

Ia tak cukup berpijak akhirnya ia tumbang di tengah hamparan pasir putih yang seharusnya tempatnya memadu kasih dengan sakura.

Tapi, tapi dan tapi. Gadis itu telah bahagia. Ia tidak bisa memaksakan kehendak lagi. Ia tau segala konsekuensinya. Jika ia melakukannya maka ia akan menjaadi mahluk paling mengerikan di bumi. Sasuke telah sadar selama ini ia egois.

Ia telah sadar bahwa selama ini  sakura berusaha menjadi segalanya baginya. Namun ia terus mengorek setiap jengkal kepribadian gadis itu untuk menjadi sesuai keinginannya.

Ia tau bahwa ia menjadi mahluk paling tolol setelah gadis itu benar-benar meninggalkannya.

Segala perandaian terus sasuke ucapkan. Seandainya, seandainya ia tidak melakukannya maka sakura tetap disisinya. Mencintainya seorang.

Tapi tidak. ini kenyataan bahwa ialah yang hina dalam hubungan mereka.

Sasuke menatap titik merah muda dan merah bata yang saling merangkul. Suaranya enggan keluar. Ia ingin menghentikan ini. Rasa sakit itu teramat sakit hingga ia ingin gila.

Selama ini sakura telah menahan diri untuk tetap waras disampingnya namun ia salah bahkan sesabar apapun manusia, mereka memiliki titik terendah dan akhirnya menggila.
Gadis itu meluapkan segala keresahannya dengan sekali tarikan nafas. Ia mengingatnya dengan sangat jelas. Sakura yang akhirnya memukul kepalanya sendiri agar tidak meledak namun sayang gadis itu tidak dapat membendungnya dan semakin berteriak.

Mereka sama-sama menjadi api. Disaat sakura telah lelah menjadi air bagi sasuke.

Ia pikir sakura akan berbalik karena mereka telah terikat. Tapi tidak sakura benar-benar meninggalkannya dengan jiwa yang sama gilanya.

Mereka tidak bereaksi hingga ia sadar bahwa ia begitu membutuhkan sakura agar ia tetap waras dengan segala kegilaan yang ia ciptakan.

Selama lima tahun terakhir sasuke tidak ingin hidup. Ia rasa ia akan benar-benar mati jika ia tidak segera menemukan sakura.

Dan bagaimana jadinya saat ia menemukan sakura, ia tidak dapat membawa gadis itu kembali padanya.

Saat itu terjadi maka ia tidak punya alasan untuk hidup.

Semua usaha dan kerja keras ia lakukan untuk sakura. Karena sejatinya ia hanya memiliki sakura sebagai tempatnya berpulang.

Lantas bagaimana jika rumahnya ikut meninggalkannya? Ia akan pergi kemana?

Bahkan neraka sekalipun mungkin menolaknya.

Sasuke menahan degungan hebat di kepalanya. Ia rasa ia benar-benar telah selesai. Penderitaannya akan terus berjalan meskipun diambang pintu neraka.

Tuhan tak ingin ia bahagia. Karena selama ini yang ia lakukan terus berada dikubangan tanpa arah tanpa berniat untuk keluar.

Ia menyesal tak meraih genggaman hangat sakura saat itu. Jika saja-

Jika saja ia meraihnya, maka ia tidak akan menjadi seperti ini.














Tbc

Nih gais udh saya buatin sequel jngn pada demo di komentar heh!
Wkwk enjoy yaa...

Sasusaku Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang