Setelah satu jam menunggu, Lisa bangun dan untungnya Sunmi dan Seulgi ada di sana menjaganya. Mata Sunmi melebar ketika dia melihatnya.
"Lisa?" Dia berjalan ke arahnya dan menyentuh pipinya.
Lisa perlahan membuka matanya dan mulutnya sedikit terbuka.
"Lisa!" Seulgi berkata dan dengan cepat berlari keluar ruangan untuk melaporkan kabar baik itu.
Sunmi memegang tangannya dan menciumnya yang membuat Lisa menatapnya dan dia memiringkan kepalanya.
"Apakah ada yang sakit?" Dia bertanya, dia bingung karena Lisa tidak mengucapkan sepatah kata pun dan hanya menatapnya.
"Siapa.. siapa kau?" Dia tergagap, mata Sunmi menjadi lebih besar ketika Lisa mengatakannya.
Dia bergerak maju dan menangkup kedua pipi Lisa untuk menatap matanya. Lisa menelan ludah beberapa kali sambil menatap wajahnya.
"A-Apakah kau bercanda?" Sunmi bertanya padanya ketika dia mundur. "Yah!" Sunmi berkata dengan gugup. Dia akan beranjak dari tempat tidur ketika Lisa tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHAHAHAHA" dia tertawa, Sunmi melihatnya dengan alisnya yang berkerut, dia tidak senang dengan lelucon Lisa. "Lihat ekspresimu" dia menyeka air matanya sambil memegang luka di perutnya.
Sunmi mengambil tempat duduk di sampingnya dan menepuk dadanya. "Sudah kubilang untuk berhati-hati!" Dia berteriak dan isak tangis keluar dari mulutnya sambil meninju dada Lisa. "Kenapa kau selalu mendapat masalah hah?" Dia menangis.
Lisa menariknya dan memeluknya sangat erat.
"Aku tidak akan mati dengan mudah, Berhentilah mengkhawatirkanku. Oke?" Lisa menenangkannya, dia mengelus punggungnya. "Berhentilah menangis" tambah Lisa dan menghapus air mata Sunmi dengan senyuman di wajahnya.
Seulgi memasuki ruangan bersama Jin Young dan Permaisuri. Mereka dengan cepat berjalan ke sampingnya dan memeriksa tubuhnya saat Tabib masuk juga.
"Kamu baik-baik saja, Lisa?" Permaisuri bertanya.
Lisa memaksakan diri untuk duduk dan bersandar di sandaran. "Aku baik-baik saja hanya sedikit sakit tapi tidak serius" katanya.
"Kau jatuh dari tebing, bagaimana kau bisa mengatakan itu tidak serius?" Sunmi bertanya padanya.
Wajah Lisa kembali kosong dan menatap Jin Young. "Bisakah kalian tinggalkan kami disini? Maksudku hanya aku dan Ser Jin Young" Lisa bertanya pada mereka.
Permaisuri bingung. "K-Kenapa?"
"Kami hanya akan mebicarakan.. sesuatu yang penting" Lisa berkata. "Aku akan berbicara denganmu nanti, jangan khawatirkan aku" dia meyakinkan mereka.
Sunmi melepaskan tangan Lisa dan mereka berdua berjalan keluar ruangan bahkan Tabib sambil tetap memandang Lisa karena mereka merasa itu penting. Begitu mereka berada di luar, Lisa menatap Jin Young.
"Siapa yang menikamku? Katakan padaku" Lisa berkata dengan suaranya yang tegas. "Aku tahu itu bukan kecelakaan, aku memegang lengan orang itu" dia menggertakkan giginya.
Jin Young bergerak maju sementara tangannya berada di belakangnya. "Menurut-" ucapannya terputus saat Lisa berbicara lagi.
"Itu Kai, kan?" Lisa mencibir.
Jin Young terdiam dan menarik napas dalam-dalam. "Jimin melihat semuanya, dia memberitahuku bahwa Kai menusukmu dari belakang. Kami menunggumu untuk memastikannya" dia menjelaskan padanya.
"Kau benar-benar menungguku untuk menempatkannya di tempat yang tepat? Bagaimana jika aku mati? Bagaimana dengan itu? Jadi kau akan membiarkan bajingan itu bebas dari kejahatannya?" Lisa bertanya padanya tetapi dia tetap diam. "Sang Ratu baru saja tertusuk di perutnya dan kau membiarkannya lolos?!" Dia berteriak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Kingdom - JENLISA (ID) GxG ✔
Fanfic"Aku menunggu satu dekade hanya untuk melihatmu" Sebuah foto yang akan aku hargai sampai nafas terakhirku. (ADAPTASI FANFIKSI JENLISA) Cerita ini merupakan terjemahan atau versi Bahasa Indonesia dari "You are My Kingdom" yang ditulis oleh @Mandulim...