•Menjadi Dewasa•

10 4 0
                                    

Tak mudah. Bukan perihal angka. Tapi dewasa adalah sikap. Sudahkah kamu menjadi dewasa? Inilah, kataku.

Banyak yang telah berumur, namun tak kunjung dewasa. Banyak pula yang dituntut dewasa oleh keadaan meski belum berumur. Apakah menjadi dewasa harus tertuntut oleh keadaan? Tapi sepertinya, aku termasuk pada opsi kedua pula.

Menjadi dewasa yang begitu tak mudah. Di tuntut untuk selalu kuat dalam setiap waktu. Di tuntut untuk memiliki bahu yang tegar. Melapangkan hati. Aku, dan kalian adalah orang yang begitu hebat. Terus semangat ya. Tak semua mampu menjadi kamu. Kenapa kita? Karna Tuhan tau kita lah yang mampu.

Bukan berarti, yang lain tak mampu. Tapi mungkin, kita lah yang memiliki bahu lebih tegar. Meski kita selalu merasa, kita tak sekuat itu. Tak apa ya? Semua akan menjadi indah di depan. Sebentar lagi.

Meski sering kali menangis diam-diam dikala tengah malam. Tak apa. Itu perlu. Aku pernah mendengar, tangis seorang perempuan itu menyelesaikan masalah. Mungkin, memang benar. Dalam artian, melepas semua beban. Melepas semua yang menumpuk dalam diri. Yang membuat diri semakin lelah. Tak apa. Namun, jangan terlalu larut. Bahumu masih dibutuhkan.

Meski tak mudah, tapi kamu mampu berdiri dengan tegak hingga saat ini. Melewati semua, dengan begitu baik. Terima kasih, ya. Kamu begitu kuat dan hebat. Selalu menampakkan senyum di depan semua orang. Meski kadang, hati yang sudah begitu hancur. Namun, sesekali lepaskan beban itu pada orang lain. Orang yang paling kamu percaya. Tak akan membuatmu terlihat lemah. Setidaknya, untuk membuat bahumu semakin tegar karna tak merasa sendiri. Karna kamu, tak pernah sendiri.

Kali ini, mungkin aku sedikit memaksamu untuk percaya. Bahwa kamu memang begitu hebat. Terima kasih sudah bertahan hingga kini. Terus semangat ya. Semua pasti terbayar di depan nanti. Setidaknya, jika dewasa sekarang kita akan lebih siap dibanding yang lain. Sebentar lagi ya. Sedikit, lagi.

Aku tak memaksa kalian yang mungkin tak setuju dengan setiap kata yang kuucapkan. Karna semua, pasti memiliki definisi dewasa masing-masing. Tapi, inilah kataku.

Garis WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang