Epilog 01 - aku hanya ingin akhir yang bahagia

75 8 0
                                    

- kim jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- kim jennie

Hembusan angin menyambar dedaunan berwarna kecokelatan itu hingga jatuh perlahan ke tanah. Gadis dengan syal berwarna hitam itu duduk menyendiri di bangku taman. Suhu udara saat ini benar benar dingin, mungkin karna ini akhir tahun dan sebentar lagi salju pertama akan turun. Jennie memandangi dedaunan yang berjatuhan di atasnya.

Tidak dirasa waktu berjalan begitu cepat sejak kepergian Yeri lima tahun yang lalu. Gadis itu tersenyum tipis mengingat ingat kejadian di masa lalu yang seperti mimpi buruk itu. " iyaa... Yeri sudah meninggal lima tahun yang lalu, kak jisoo juga sudah tidak kabar semenjak lima tahun lalu " gumamnya pelan memandangi jalan setapak yang ramai dilalui oleh orang orang itu. Jennie menghembuskan napas pelan kemudian membuka ponselnya. Gadis yang sudah berada di semester akhir itu terlihat pasrah dengan kehidupan yang dia jalani sekarang.

" ahh kenapa orang ini selalu menolak pekerjaan ku ?! dia pikir mengerjakan skripsi itu mudah? " gumamnya kesal kemudian mematikan ponselnya. Rasanya dia hampir gila, kepalanya sakit sekali. Harapan satu-satunya gadis itu hanyalah bersekolah kemudian menjadi jaksa dan hidup seperti orang-orang pada umumnya. Dia sudah sangat menderita sejak kecil. " aku rindu ibu dan ayah... aku juga rindu bibi... aku punya banyak salah pada bibi " gumamnya lagi. Kini gadis itu duduk sambil menunduk membiarkan semilir angin meniup helaian rambutnya yang berwarna coklat itu. Satu hal yang Jennie inginkan saat ini, yaitu bertemu dengan Jisoo dan hidup bahagia sampai akhir.

•••

- roseanne park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- roseanne park

Tumpukan kertas diatas meja itu terlihat tersusun dengan rapi. Gadis berambut pirang itu menghela napas panjang kemudian berdiri dari tempat duduknya kemudian berjalan kearah jendela kaca yang menampilkan pemandangan dari luar. Dia hampir bisa melihat seisi kota dari ruang kerja barunya. Usahanya selama 5 tahun ini tidak sia sia. Siapa sangka gadis itu sukses dengan hasil keringatnya sendiri.

" andaikan Lisa masih ada disini... dia pasti akan sangat bahagia... " gumam Gadis berambut pirang itu. Gadis itu termenung beberapa saat sambil memandang langit malam dari ruang kerjanya.

Rose tersenyum tipis, " kenapa hidupku seperti ini? bahkan saat ini aku masih merasakan sesuatu yang kurang pada diriku " gumamnya pelan, " aku rindu Lisa, aku juga rindu pada Jisoo " gumam gadis itu. Rose mengambil ponsel dan tas nya lalu keluar meninggalkan ruang kerjanya. Dia sudah tau kalau semua karyawan pasti sudah pulang di jam segini. Sendiri, Rose hanya sendirian di dalam gedung besar itu saat ini. Selama 5 tahun ini sepertinya dia melakukan semua hal sendirian, dia terlalu sibuk dengan dunia sampai lupa kalau dia juga punya teman-teman yang lain. Walaupun tinggal dikota yang sama tapi Rose tidak pernah sekalipun bertemu dengan mereka, dengan Jennie, Taehyung, dan Jimin.

Setiap malam, dia melewati jalan yang sama dan dengan mobil yang sama. Dia hanya melakukan hal yang sama setiap harinya. Gadis itu menghentikan mobilnya dibawah lampu jalan, memikirkan masa lalu hanya membuatnya semakin terpuruk, dia menangis.

" bukan akhir seperti ini yang aku mau... " gumamnya pelan. " Jisoo sebenarnya kau ada dimana? " lanjutnya lagi. Gadis itu menyandarkan kepalanya pada stir mobil kemudian menangis, menangis didalam mobilnya tepat dibawah lampu remang remang malam itu. Menangis melepaskan semua keluh kesah selama 5 tahun terakhir.

" aku butuh kalian... "

••••••••

sorry gabisa panjang² buatnya :)) kenapa? karna ya gabisa aja si ahaha oke skip. ohya fotonya jennie ga dapat yang pake syal ')

see ya !!

anjir prik bgt gue

The Case | Blackbangtan ( complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang