1

2.2K 15 5
                                    

"Jangan... lepaskan aku. Tolong jangan lakukan ini Pak, aku mohon..." Lira terus meronta sekuat yang ia bisa saat pria yang ada di atas tubuhnya mencoba memperkosa nya.

"Diam! Jangan sok jual mahal kamu. Kamu mau uang kan? Berapa? 1 juta,10 juta,100juta? Aku bayar asal kamu melayaniku malam ini."  Pria itu kemudian dengan paksa merobek pakaian Lira dengan tawa tanpa dosa. Ia seperti monster yang haus akan darah.

Pria putih bermata biru itupun menelan ludah saat melihat betapa mulus dan indahnya tubuh Lira yang tak tertutup seutas benangpun. Ini pemandangan yang sangat mengiurkan. Pasti akan sangat nikmat menikamti tubuh molek itu.

"Sofia, kamu sangat cantik malam ini." Kata pria itu sambil menjamah tubuh Lira.

Sofia? Siapa Sofia. Ia bukan Sofia, ia adalah Lira.

"Hentikan Pak, jagan sentuh saya. Saya Lira, saya bukan Sofia. Bapak salah orang. Lepaskan saya. Saya mohon..." Lira tak mampu menahan tangis saat tangan dan bibir pria itu mulai menjamah dan bermain- main di setiap jengkal tubuhnya. Rasanya menjijikkan sekali, ia serasa dirayapi ribuan siput yang berlendir.

"Sofia, aku sudah tidak kuat. Kamu terlalu indah untuk diabaikan. Puaskan aku malam ini sayang." pria itu memposisikan dirinya untuk segera merenggut keperawanan Lira. Nafasnya sudah sangat berat menahan nafsu yang sudah menguasai otak dan jiwanya.

"Pak, jangan perkosa saya. Hentikan...!" Lira histeris tak terkendali saat ia merasa kejantanan pria blesteran itu berusaha melesak masuk dan mencoba mengoyak selaput daranya.

"Jangan! Jangan! Agggh...!!!" Jeritan Lira yang penuh kesakitan, lara, sedih dan putus asa menggema di ruangan kecil itu  saat sang pria berhasil memasukinya dengan kasar dan penuh paksaan.

Air mata Lira benar-benar tumpah tak terbendung. Sakit,hancur jiwa dan raganya saat pria itu berhasil  memperkosanya, menumbuknya seperti pelacur yang sudah dibeli.

Darah berceceran membasahi lantai Diaman Lira terbaring. Darah keperawanan Lira dan luka sobek di kemaluannya.

"Ohg Sofia...Sofia sayang..." Pria itu terus mendesah penuh nikmat sambil terus meneriakkan nama Sofia. Ia terus bergerak naik turun menikmati tubuh yang tak berdaya di bawah kungkungannya.

Suara tangisan, rintihan serta kesakitan Lira tak terdengar di telinga pria itu. Ia sibuk mencari kenikmatan dunia tak berujung dari tubuh Lira. Ia buta mata juga hatinya sehingga tidak bisa membedakan kesakitan penuh keputus asaan ataukah tangisan penuh kebahagiaan.

" Sofia...Sofia..." Lagi-lagi nama itu yang di sebut pria itu saat rasa nikmat memperkosa Lira merayap dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.

Berkali- kali ia tumpahkan spermanya ke rahim gadis itu. Berkali- kali pula ia bolak- balik tubuh tak berdaya itu untuk mendapatkan kenikmatan yang hakiki. Terus dan terus tanpa henti.

Dan Lira, ia hancur hanya dalam hitungan jam. Ia Bahkan tak sanggup menangis apa lagi merintih kesakitan saat pria itu masih memperkosanya. Jiwanya kosong seperti raga tak bernyawa. jiwanya mati walau Tuhan masih memberinya nafas.

Pria itu, pria asing itu telah mengambil semua kebahagiaan Lira dan menghancurkan Lira hingga sampai ke titik terendah. Tak ada rasa bersalah atau berdosa sedikitpun. Yang ada hanya rasa puas dan puas...

💓💓💓💓💓

Lira menghisap rokok yang ada di tangannya dengan sesekali meneguk air setan di sebuah club' malam. Wajahnya yang full make up dengan pakaian super seksi membuatnya terlihat sangat hot dan menggoda. Puluhan pasang mata nakal para kaum Adam menatap Lira dengan nafsu, sakan-akan ingin melahap gadis itu di tempat detik itu juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelacur Itu LiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang