10/10

1.2K 125 38
                                    

Visualisasi cast udah aku spill di feed IG thisisnnana. So, enjoy the show!

Setelah seharian merasa cemas karena menunggu Joanna siuman, Jeffrey akhirnya dapat merasa lega setelah Joanna membuka mata dan menggerakkan jari-jari tangan. Kemudian memanggil namanya yang memang pada saat itu sedang duduk di sofa panjang bersama Rendy dan Liana.

"Jeff---"

Dokter langsung dipanggil oleh Rendy, sedangkan Jeffrey dan Liana langsung mendekati ranjang Joanna. Menanyakan bagaimana keadaanya dan lain sebagainya.

Joanna menggeleng pelan ketika ditanya. Namun, suaranya tercekat ketika dokter datang dan segera memeriksa dirinya. Membuatnya tidak bisa mengucapkan kekhawatiran.

"Suamiku bagaimana? Jonathan dan supirnya, mereka baik-baik saja, kan?"

Tanya Joanna pada Liana, karena saat ini Jeffrey dan Rendy sedang berada di luar guna berbincang dengan si dokter yang sebelumnya memeriksa dirinya.

"Mereka baik-baik saja. Kamu fokus dengan keadaanmu saja. Jangan berpikir yang macam-macam."

Joanna mulai bernafas lega sekarang. Rasa nyeri juga perlahan dirasa ketika perban yang membungkus wajahnya sedikit basah terkena air mata.

Iya, kulit wajah Joanna rusak parah. Sebab---ketika jaketnya terseret mobil yang masih berjalan, Joanna langsung memegangi kepala dengan kedua tangan. Berharap dirinya akan selamat karena kepalanya aman. Dan benar saja, dia masih bisa selamat meskipun kulit wajah dan punggung tangan harus rusak karena menghantam kasarnya aspal.

7. 20 AM

Besoknya, rasa sakit di sekujur tubuh Joanna mulai terasa. Dari ujung kaki hingga kepala. Karena tubuhnya memang sempat tiga kali terguling di dalam mobil sebelum akhirnya terpental karena tidak memakai sabuk pengaman di kursi penumpang.

"Ma, aku mau bertemu Jonathan. Kata Mama aku bisa menemuinya kalau sudah enakan. Sekarang, aku sudah merasa sehat."

Liana menggeleng pelan, tidak lama kemudian pintu terbuka. Menampilkan Jessica dan Meta yang datang sembari membawa rantang makanan untuk Rendy dan Liana. Karena ketika menjaga orang skait, mereka pasti akan lupa makan dan segalanya.

"Masih sakit?"

Joanna menggeleng pelan, membuat Meta mendekat dan berniat mengusap pundaknya. Namun segera dicegah oleh Liana karena di beberapa bagian tubuh Joanna---terdapat luka memar juga.

"Ada memar di sana. Jangan disentuh dulu, ya?"

Ucapan Liana membuat Joanna sedikit terkejut tentu saja, karena dia sendiri tidak tahu jika tubuhnya terdapat memar juga.

Jessica dan Meta berada di sana cukup lama, hingga siang dan Joanna terlelap karena ofek obat.

"Terima kasih karena sudah datang dan repot-repot membawa makanan."

Ucap Liana pada Jessica, karena Rendy sedang berada di ruangan Jonathan dirawat bersama kedua orang tuanya.

"Sama-sama, kita sudah seperti saudara karena anak kita pernah bersama cukup lama. Kalau butuh apa-apa, jangan sungkan untuk meminta bantuan."

Liana mengangguk singkat, lalu memeluk Jessica cukup lama sebelum berpisah.

Sedangkan di tempat lain, Meri sedang menangis. Menangisi Jonathan yang saat ini masih kritis karena mengalami gegar otak parah dan hampir tidak bisa selamat lagi.

Saat ini, mereka sedang menunggu keajaiban terjadi. Keajaiban akan penyakit Jonathan yang tiba-tiba hilang dan membuat dirinya bangun lagi.

"Sabar, Ma. Jonathan pasti bisa disembuhkan."

EVERLASTING [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang