Mobil Haechan bertabrakan dengan sebuah mobil hitam yg datang dari arah yg berlawanan dengan kecepatan tinggi.
Mobil Haechan hilang kendali hingga kembali menabrak tiang lampu jalan.
Haechan tak sadarkan diri sedangkan Jaemin disampingnya tubuhnya terapit karena bagian sebelah Jaemin rusak parah kemungkinan Jaemin tidak akan selamat.
Jeno menyeringai,melihat mobil Haechan yg hancur melalui kaca spion nya,keluar dari mobilnya yg ikut hancur.
Jeno yg menabrak mobil Haechan dengan sengaja, berharap bahwa Haechan bisa mati.
Jeno berjalan santai menjauhi tempat kejadian tabrakan Haechan yg sudah mulai dikerumuni orang², meninggal kan mobilnya yg menjadi alat untuk menyerang Haechan.
·
·
·
Haechan terbangun, pemandangan serba putih dengan bau²an obat masuk ke Indra penciuman nya.
Memperhatikan sekitarnya dan baru menyadari jika dia berada di rumah sakit.
Memegang kepalanya yg terasa agak sakit dan luka² tubuhnya yg terasa perih .
Kilasan ingatan tentang kejadian yg ia alami dengan jaemin menyadarkan nya bahwa Jaemin tidak ada disekitar nya.
Melepas paksa infus di tangannya,turun dari ranjang rumah sakit itu, dan berjalan tertatih untuk mencari keberadaan Jaemin.
Seorang suster yg bertugas untuk memeriksa Haechan segera menghampiri Haechan yg berjalan menjauh dari ruang rawat rumah sakitnya.
"Tuan?tuan ingin pergi kemana?"suster tersebut mencoba mencegah Haechan.
"Dimana Jaemin? katakan dia baik² saja kan? Orang yg bersama ku baik² saja kan? Dimana Jaemin ku!?"haehcan berteriak marah membuat dokter dan suster lainnya menghampiri.
"Tenang lah tuan, tuan na Jaemin saat ini..,"dokter tersebut terlihat ragu untuk melanjutkan ucapannya.
"Jaemin kenapa?"terlihat jelas di amta Haechan bahwa ia sedang sangat khawatir dan takut sekarang.
"Beliau mengalami shock berat dan kami sudah mengusahakan yg terbaik namun maaf tuan,kami gagal"jelas dokter tersebut.
mata haechan terbuka lebar, dahinya mengerut,kakinya perlahan mundur hingga tubuh nya menyentuh tembok lorong rumah sakit, menggeleng tidak percaya tanpa Haechan sadari air matanya mengalir bebas dari pelupuk matanya.
"I-itu tidak mungkin,aku b-baru saja bersamanya tadi! Itu tidak mungkin hiks Jaemin masih hidup hiks.."tubuh Haechan terjatuh, duduk di ubin lantai rumah sakit yg dingin.
Dokter menatapnya iba lalu menyuruh para suster untuk membawa Haechan kembali ke ruang rawatnya.
"Lepaskan aku!hiks aku ingin menemui Jaemin hiks..dia masih hidup a-aku yakin itu! Lepaskan aku,sialan!!"Haechan memberontak sampai seorang suster lainnya menyuntikkan obat tidur padanya.
Setelah kejadian itu Haechan di diagnosa trauma dan depresi parah sampai ia dipindah rawat kan ke rumah sakit jiwa.
---
"Haechan- ie.."Panggil Yeri lembut yg memiliki peran sebagai ibu dari Haechan.
Haechan tak berkutik mendengar panggilan dari ibunya, masih sibuk memandangi jendela yg memperlihatkan langit yg gelap akibat mendung.
Yeri menghela nafas lelah,anaknya tak kunjung bicara sejak 2 hari yg lalu.
"Ingin mengunjungi Jaemin?"Yeri mendekati Haechan yg duduk di kasur nya,mengelus surai anaknya pelan.
"Aku..,bisa keluar dari sini?"mata Haechan masih fokus Menatap keluar jendela, dirinya benci dikurung di ruang rawat ini.
"Tentu saja"yeri tersenyum simpul ketika Haechan menatap Nya,dapat ia lihat mata anaknya kehilangan semangat.
"Jaemin baik-baik saja kan,eomma?"ini pertama kalinya setelah 6 tahun Haechan tidak pernah Memanggilnya dengan sebutan 'eomma'.
"Ya,dia sekarang sudah bahagia Haechan..,kau relakan dia ya?dia sudah tenang disana-"
"Tidak, Jaemin masih ada disini eomma!"Haechan mencoba meyakinkan ibunya namun ibunya hanya bisa menggeleng lemah.
"Haechan..,Jaemin tidak akan senang jika kau berkunjung dalam keadaan seperti ini"hampir saja yeri menetes air mata ketika mengucapkan hal itu.
Haechan menggeleng lalu tersenyum paksa pada ibunya "aku baik² saja,Jaemin akan senang kan eomma?dia tidak akan meninggalkan aku kan?"yeri tersenyum sendu,kembali mengelus rambut anaknya.
"Ya,"hanya satu kata yg mampu keluar dari mulut yeri,ia tidak sanggup untuk mengatakan apapun lagi.
Tbc.
Hai there-!
Bagaimana perasaan kalian hari ini?
Baik² saja kan?
Hwaiting-!See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Teacher." || Nomark[✓]
FanfictionLee Jeno, lelaki dewasa berpawakan tinggi tegap berusia 32 tahun. di usia nya saat ini dirinya tidak memiliki niat untuk memiliki kekasih apalagi istri. walaupun sudah mapan tapi tidak ada yang menarik selain pekerjaan menurut nya. hingga ia bertemu...