Jackfrost dan his Princess. (Alu - Miya) Winter edition ❄

124 9 12
                                    

Jackfrost ...

Menurut kalian, dia itu nyata atau tidak.

Hati hati Jackfrost datang.

Jackfrost bisa di gambar kan Jahat dan Baik. Kedatangannya menandakan musim dingin. Dia mewarnai daun daun dengan salju, membekukan air, dan membuat motif daun pakis di Jendela.

Kata nya Jackfrost itu menggingit hidung dan jari jari kaki ataupun tangan sehingga meninggalkan bekas kemerahan disana.

Bagi anak anak, mungkin sosok Jackfrost itu jahat, usil, dan menyebalkan. Bahkan di film film, Jackfrost di gambarkan sebagai sosok villain atau penjahat.

"Jackfrost, berhenti membuat ku kedinginan," ujar seorang gadis berambut putih yang tengah meminum coklat panas di sebuah Cafe.

"Kau percaya?" Tanya gadis berambut cream di sebelah nya. Tampak gadis itu tengah membersihkan meja yang baru ditinggalkan oleh pelanggan.

"Apa?" Tanya gadis itu dengan alis yang dinaikkan.

"Jackfrost, kau percaya dia itu ada?" Ujar nya lagi sambil mengelap meja yang sedikit kotor karena tumpahan kopi ataupun remah remah makanan.

"Tidak," jawab nya singkat sambil menyeruput coklat panasnya. "Tapi sebenernya Iya."

"Lalu? Kenapa kau mengatakan Jackfrost, berhenti membuat ku kedinginan. Bukankah itu artinya kau mempercayai bahwa dia itu ada," Ujar gadis berambut cream itu sambil menumpuk cangkir kosong ke nampan untuk di bawa ke dapur.

"Entahlah, aku hanya pernah melihatnya," ujar gadis itu.

"Kau berhalusinasi? Ku katakan, Jackfrost itu tidak nyata, dan itu hanya cerita untuk menakut nakuti anak kecil agar mereka memakai syal dan sarung tangan di musim dingin seperti ini, Miya," ujar nya sambil terkekeh lalu pergi meninggalkan gadis itu yang tampaknya tak perduli dengan ocehan nya.

"Terserah kau saja, bahkan sekarang dia ada di sebelah ku," ujar gadis bernama Miya itu sambil menatap pria yang sedari tadi meniup niup kecil kearah nya.

"Apa aku semenakutkan itu?" Tanya pria berambut putih yang tengah menatap Miya insten.

"Tidak, kau menyebalkan. Berhenti membuat ku kedinginan," ujar Miya dengan tatapan datar nya.

Entahlah, bagaimana bisa orang lain tak melihat dia, sedangkan Miya benar benar bisa melihatnya dan itu bukan halusinasi nya.

Awalnya Miya juga tak percaya, tetapi saat di salju pertama turun, dia melihat seorang pria yang terbang dengan membawa tongkat kayu.

Miya mengejar nya karena penasaran, lalu mereka bertemu. Sama halnya dengan Miya, dia si Jackfrost itu juga terkejut karena Miya bisa melihatnya.

"Ngomong ngomong besok aku akan pergi," ujar nya kepada Miya membuat gadis itu menoleh dan menaikkan kedua alis nya.

"Kemana?" Tanya Miya penasaran.

"Musim panas akan tiba, dan aku akan kembali ke kutub Utara. Haih, butuh satu tahun lagi untuk kita bertemu di Musim dingin berikutnya," ujar pria berambut putih yang Miya katakan sebagai Jackfrost.

"Ya, tidak masalah. Bahkan ku harap kita tidak bertemu," jawab Miya dengan nada datar.

"Kau tidak menyukai ku? Yang benar saja! Padahal kau sudah ku anggap sebagai sahabat," ujar nya dengan nada kecewa.

"Kau terlalu mengganggu ku, bahkan menurut ku kelakuan mu itu terlalu usil kepada orang orang," ujar Miya sambil menyeruput coklat panas nya.

"Yak! Sudah ke 53 kali nya kau mengatakan itu! Hei ... ayo berteman, aku tidak punya teman karena tidak ada yang bisa melihat ku kecuali kau," ujar nya dengan wajah memelas.

Whisper of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang