prolog

92 25 1
                                    

Lagi pengen publikasi-in ni cerita.

Yang homophobia jangan baca ya, nanti bergidik.         

                   "Musuh seranjang!"

Happy reading...

Bright dan win merupakan sepasang sahabat, namun seorang win metawin sangat tidak menyukai Bright karna tingkah lakunya yang selalu gak tau diri. Bukan tanpa sebab Win tak menyukai Bright, namun Win tak suka sifat Bright yang seringkali meminjam barangnya tanpa seizin pemiliknya.

tapi bukan hanya itu saja, Win juga tak suka Bright karna sifatnya yang pemalas. Sedangkan win adalah seorang pria yang manis nan rajin, namun yang sangat menjengkelkan dari Win adalah pada pikiran-pikiran sadisnya yang selalu ingin membunuh Bright dengan berbagai cara.

Mereka hidup sederhana, tinggal di sebuah kossan yang sama walau pun harus sekamar, ya mau bagaimana lagi, mereka hanya dua orang sederhana yang mempunyai pendapatan yang pas-pasan.

Win pun sebenarnya tak mau sekamar dengan Bright tapi tak ada pilihan lagi. tapi lain dengan Bright, Bright sih seneng-seneng aja bisa sekamar dengan win.

Di setiap pagi, siang, maupun malam, pasti ada pertengkaran di antara mereka, karna sifat bobrok mereka yang tak ada habisnya, jangan lupa juga tingkah gemes mereka.

Walaupun mereka tau kebisingan mereka mengganggu ketenangan penghuni kossan lain, YA MEREKA GAK PEDULI.

Tapi bagaimana, kalau kekacauan itu membuat keduanya semakin dekat dan terikat status cinta dalam diam?

Sesuatu yang sangat di benci Win sekarang menjadi seseorang yang ingin selalu ia jaga. Karma memang selalu datang ye kan? Walaupun lama untuk Win menyadari bahwa seseorang yang paling setia adalah orang yang selalu membuatnya kesal, tapi sekarang kan sudah berbeda, Win akhirnya menyadari, belahan jiwanya adalah si bangsat itu. Hehe...

Benci jadi Cinta?

_–_–_–_–_–_–_–_spoiler–_–_–_–_–_–_–_–

"Win... Boleh gak? Gw...." tanya Bright dengan tangan mesum yang kini berada di paha mulus Win.

Win yang sedang tertidur pun mencoba membuka matanya perlahan-lahan, sentuhan dari tangan Bright yang dingin itu mampu membuat tubuh Win bergidik kedinginan.

"Eum?" Gumam Win yang masih berusaha membuka matanya.

Bright yang merasa sudah terlalu lama menunggu lama pun mulai menindih tubuh Win, membuat Win yang sedang nyaman tertidur kini dengan kaget membelalakkan matanya.

"Ehh! Lo ngapain ada di atas gw?" Panik Win.

"Boleh gak?" Tanya Bright sekali lagi sedikit mengseksi-kan suaranya, tak puas sampai situ, Bright pun dengan jail memasukkan tangannya pada perut Win yang hanya terlapisi kain tipis.

"Eum.." desah Win merasa kedinginan.

Jangan lupa vote ye..

Komen nya juga, oke baby?

Bye...

senasib [ brightwin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang