Duka Terdalam

5 1 0
                                    

Sudah berbulan-bulan ibu saya meninggal. Saya merasa tidak ada yang mengerti keadaan saya kecuali ibu. Saya biasa memanggilnya dengan sebutan "emak" karena saya sendiri berasal dari Bandung.

Pertama kali saya menyaksikan ibu saya sudah terbaring tidak bernyawa di tempat tidur. Perasaan saya kosong, otak saya blank. Saya dengan linglungnya mencoba melakukan CPR, mengecek denyut nadinya berkali-kali. Seketika saya sadar, ibu saya sudah pulang. Tidak ada yang bisa menghentikannya.

Kondisi saya saat itu memang tidak enak badan, seharian pun hanya bisa menelan beberapa sendok bubur. Lalu beberapa hari saya semakin sakit dan lemas. Fisik saya semakin lemah. Saya dibawa ke dokter umum dan dirawat di klinik. Saat itu kondisi covid-19 memang sedang gawat. Saya berobat pun takut di diagnosa covid.

Akhirnya saya dibawa ke rumah sakit sampai berminggu-minggu. Saya sempat pulang, tetapi fisik saya semakin lemah. Akhirnya penyakit lama saya kambuh lagi. Hari demi hari perkembangan tubuh saya sudah membaik, dokter pun membolehkan saya pulang dan berobat rawat jalan.

Setelah ibu tidak ada di rumah hanya ada bapak, kakak, dan keponakan saya yang masih SD. Kakak yang bekerja dari luar negeri pulang untuk merawat saya. Pada saat itu saya bersyukur karena saya pikir saya tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Lalu saya diperlihatkan dengan kenyataan ternyata masih ada keluarga saya.

Beberapa bulan setelah saya sembuh, tentu saya sering menangis sendiri mengingat Almarhumah. Dunia berbeda saat tidak ada beliau. Ibu saya yang selama ini merawat saya dengan baik, mengerti keadaan saya. Sepeduli apapun bapak dan keluargamu, tidak akan ada yang bisa menandingi kasih ibu.

Saya pikir saya sudah mengikhlaskannya. Sudah mulai menerima kenyataan jika emak sudah istirahat dengan tenang. Jika saya harus bangkit dan memulai semuanya sendiri.

Emak, iyi kangen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Journal | Self HealingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang