Pagi pagi sekali iqbaal bangun. Walaupun hari ini weekend tapi tetap ia harus bangun pagi. Sholat subuh kemudian jogging keliling kompleks. Yaa itulah yang dilakukan iqbaal dihari weekend begini.
"Pagi iqbaal" sapa salah seorang tetangga iqbaal. Iqbaal membalasnya dengan senyuman ramah. Kemudian kembali ber-jogging.
Tidak terlalu lama ia jogging. Karena sudah janji ingin menjemput kiki. Sahabatnya, dibandara. Kiki baru saja pulang dari jerman setelah membolos sekolah selama 1 minggu. Tidak, dia tidak membolos melainkan izin.
Iqbaal mengendarai mobil Honda jazz miliknya. Memang, iqbaal terlahir dari keluarga bangsawan. Perusahaan milik orang tua nya ada dimana mana. Mobil berplat nomor B 198 AAL mulai melaju dengan kecepatan ratarata.
Setelah sampai di bandara. Iqbaal menunggu sambil bersandar pada mobil Honda jazz berwarna putihnya itu. Dengan kacamata hitam menyantol pada hidungnya.
Iqbaal barulah kelas 3 SMA. Iqbaal salah satu anak popular disekolahnya sebelum aldi dan kiki. Mereka sebenarnya sama saja kalau disekolah. Terkenal karena suka membolos pelajaran. Walaupun tidak terlalu sering. Tapi mereka rajin soal tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru.
Iqbaal melirik jam tangannya. Ia sudah merubah posisi berkali kali. Sudah tak sabar menunggu kiki. Iqbaal sudah rindu pada sahabat yang memiliki karakter doyan makan, dewasa, bijaksana seperti kiki.
Karena tak sabar. Iqbaal masuk kedalam bandara. Disini begitu penuh dengan manusia. Mata iqbaal berkeliling mencari kiki. "Maaf, mbak. Pesawat dari jerman - jakarta sudah sampai?" Tanya iqbaal.
"Belum mas, bisa tunggu sebentar lagi sampai"
Iqbaal mengangguk lalu duduk pada kursi kosong. Kakinya dilebarkan dan tangannya memainkan iphonenya.
"Iqbaal ya??"
Seseorang menyebut namanya. Suaranya sangatlah familiar baginya. Iqbaal agak mendongak lalu membuka kacamata hitamnya.
"Salsha??" Kata iqbaal masih kaget.
Gadis berambut ombre coklat itu mengangguk sambil tersenyum. Iqbaal memeluk erat tubuh gadis itu.
Salsha, adalah salah satu sahabat iqbaal, aldi, dan kiki. Namun mereka harus berpisah dengan salsha setelah lulus SMP. Karena salsha harus meneruskan sekolah di Amerika.
"Yaampun sal, apa kabar? Kok bisa balik ke indo?" Tanya iqbaal bertubi tubi.
"Bisa lahh.. gue udah lulus kali, baal. Btw, lo gimana sekarang?" Tanya salsha.
Iqbaal menghela nafas berat, "masih sama kaya iqbaal yang di SMP. Lah? Lo udah lulus?" kata iqbaal.
"Bodoh! Jadi selama ini lo masih kaya dulu? Haha anjirr...hahaa. Iya gue udah lulus. Ikut kelas billingual"
"Wihh keren lo masuk kelas billing"
Biar begitu iqbaal banyak yang menyukainya disekolah.
Pesawat tujuan jerman - jakarta telah tiba.
Mendengar itu, iqbaal menoleh kekanan. Benar saja. Ada kiki sambil menggerek tas kopernya dan melepas kacamata hitam yang ia pakai. "Ki!!" Teriak iqbaal. Kiki menoleh dan menghampiri iqbaal.
"Ki, apa kabar? Masih inget gue?" Tanya salsha. Kiki menyipitkan matanya. Menegaskan pandangannya pada gadis itu.
Salsha memang banyak berubah penampilan. Dulu, rambutnya berponi kedepan sekarang tidak. Dulu, rambutnya warna hitam dan sekarang diombre. Dulu, salsha tidak suka pakai make up sekarang suka walaupun hanya tipis sekali. Dulu, salsha tidak peduli fashion sekarang ia sangat memperhatikan itu.