08.

3.8K 364 9
                                    

~🌼~

"Aku akan menembakmu jika kau menghalangi jalanku." Peringat Jeongwoo saat dua orang berbadan besar menghadangnya didepan pintu.

Jeongwoo sedang berada di rumah sakit tepatnya ruang VVIP tempat dimana Direktur utama keluarga Kim tengah dirawat, atau bisa kalian sebut sebagai kakek Jeongwoo.

Dua orang itu saling lirik kemudian menatap Jeongwoo lalu bergeser dan memberinya jalan bahkan membukakan pintu untuknya. Mereka tidak ingin mencari masalah dengan Jeongwoo yang notabennya masih salah satu dari keluarga Kim.

Juga, mereka mana mau berurusan dengan pembunuh berdarah dingin macam dirinya karena sudah menghabisi hampir seluruh keluarga Kim menyisakan sang kakek dan menantu lain dikeluarga tersebut.

Jeongwoo melangkah masuk dan menatap pria berusia 70-an tahun yang tengah terbaring ditempat tidur dengan tatapan datar. Ia lalu mendekat dan berdiri menghadap pria yang menjadi kakeknya tersebut.

"Kau yang mengirimnya?" Tanya Jeongwoo tanpa basa basi.

Perlahan kedua mata yang sebelumnya terpejam kini terbuka, memperlihatkan sosok pemuda tampan yang berdiri menatap kearahnya.

Jeongwoo mengantongi pistol ditangannya dan mengeluarkan pisau dari dari dalam jaketnya. Ia lalu berjalan mendekat kesisi tempat tidur menghadap sang kakek. "Aku menghabisi putramu dengan tanganku sendiri. Tidak menutup kemungkinan aku juga akan melakukannya padamu pak tua." Ujarnya sambil menyeringai.

"Ini pertama kalinya kau menjengukku, kenapa tidak membawa bunga hah?!" Omelnya. Matanya lalu beralih menatap pakaian Jeongwoo yang terdapat bercak darah, bahkan wajah serta leher Jeongwoo-pun ada.

Sang kakek mendecak tak percaya, kepalanya menggeleng melihat penampilan mengerikan sang cucu. "Lihat dirimu, pakaianmu seperti gelandangan!" Imbuhnya menghela nafas lelah.

Jeongwoo hanya diam tak merespon. Ia tersentak kaget lalu mundur selangkah saat melihat sang kakek yang tiba-tiba terbangun dan duduk.

"Bocah ini sungguh tak punya sopan santun sekali! Apa kau benar anak Jieun?! Kenapa aku punya cucu sepertimu?!" Keluhnya sambil menunjuk wajah Jeongwoo dengan kesal.

Jeongwoo mengernyit bingung menatap orang tua didepannya ini. Padahal sejak tadi ia sudah memegang pisau untuk mengintimidasinya, namun sepertinya tak berpengaruh apapun padanya.

"Apa Jieun memungutmu dari tempat sampah hah?! Kenapa kelakuanmu sama buruknya seperti Hansung bodoh itu?!"

Tubuh sang kakek terlonjak karena terkejut saat pisau ditangan Jeongwoo menancap kuat ditempat tidur, mengoyak selimut serta busa diantara kakinya.

"Heh! Bisa-bisanya kau membawa benda tajam seperti ini saat menemuiku! Kau--" ucapannya terhenti saat merasakan benda hitam menempel diantara kedua alisnya.

"Berisik! Aku memang datang untuk membunuhmu, jadi bersiaplah." Ujar Jeongwoo dengan nada dingin.

Kedua manik mata mereka saling bertemu, menatap dengan lamat seolah tengah berkomunikasi lewat pikiran.

Sang kakek tersenyum miring saat melihat jari Jeongwoo mulai bergerak mematik pelatuknya. "Turunkan sentajamu.." ujarnya pada seseorang yang baru saja masuk dan berdiri dibelakang Jeongwoo.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang