.
.
.(Y/N) berjalan gontai melewati lorong, baru saja meninggalkan ruang UKS sembari melepas plester di pelipis. Di kepalanya kembali terputar kejadian beberapa saat yang lalu.
Perawat itu dengan mudahnya mendiagnosis dirinya mengalami amnesia dan mengalami halusinasi akibat benturan.
Sungguh menggelikan. Apanya yang halusinasi, saat tubuhnya masih bisa merasakan dengan jelas sakit yang pernah dialaminya.
Dia berpikir keras, berusaha memutar otak mencari penjelasan logis atas apa yang sedang terjadi. Dia tidak amnesia ataupun berhalusinasi. Tubuhnya pun masih mengingat rasa sakit dalam insiden itu, lalu mengapa bukti yang ada di dadanya tidak ada? Dan yang paling tidak masuk akal adalah, kenapa dia bisa berada di sini. Ini bukan masa lalu nya!
(Y/N) menghembuskan napasnya kasar. Kepingan puzzle rusak ini sepertinya mustahil ia gabungkan sendiri. Dia harus mencari kepingan lainnya dan memerlukan seseorang yang bisa membantu. Tapi siapa?
Satoru? Refleks (Y/N) menoleh. Orang di sebelahnya ini sama sekali tidak berubah, masih menyebalkan. Tidak!
Atau mungkin dia tak seharusnya meminta bantuan? Lagipula siapa yang akan percaya jika, kau pernah mati dan kemudian kembali ke masa lalu yang berbeda? Rasanya terlalu gila untuk di percaya.
Untuk saat ini lebih baik mencari tau semuanya dulu. Pikir (Y/N). Kembali ke asrama dan pikirkan Langkah selanjutnya. Ya benar!
Merasakan sentuhan di tangannya, refleks (Y/N) berbalik dan menemukan Gojo yang tampak terkejut.
"Lu ini kau kemana, sih?" Kembali menarik tangannya yang tak sempat meraih milik temannya itu. "Kalo lupa jalan bilang aja, jangan malah muter muter gini."
"Kembali ke asrama." Jawab (Y/N) ikut bingung dengan pertanyaan Gojo. Dia yakin, di dunia mana pun, dirinya pasti akan memilih tinggal di asrama.
"(Y/N)...," Gojo terlihat serius. Perubahan atmosfer ini pun disadari (Y/N) dan tentu membuatnya panik.
Apa dia salah mengatakan sesuatu? Apa dia terlihat mencurigakan? Dirinya bahkan belum sempat mencari tau apa yang sebenarnya terjadi!
Dengan cepat Gojo meraih tangan (Y/N), membawanya beranjak dari sana. "Di sini nggak ada asrama, (Y/N)." Jelas Gojo. "Lu kan tinggal sama gua."
"Ha?!" Pekik (Y/N). Dia masih bisa menerima jika, dirinya yang dulu tinggal di kediaman keluarga (F/N) tapi, Tinggal dengan Gojo?! Kehidupan gila apa yang sebelumnya dia jalani?
Di tengah kegundahan (Y/N), Gojo justru mengeluarkan tawa andalannya. "Waduh, beneran amnesia ni anak. Ahahahahah!"
"Diam!"
"Wow, seru banget, pada ngapain nih?" Baru saja (Y/N) bersiap menghajar Gojo, sebelum suara yang ia kenal mengalihkan perhatiannya.
(Y/N) menoleh. "Suguru?" Yang di panggil hanya menggumamkan kata 'Yo' dan berlalu menghampiri Gojo yang masih sibuk tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
šššš£š šššš || š²šššš
Fiksi Penggemarš° š²šššš š” šššššš šššššššššš . . . ________________________________________________ šš¤šŖ ššš«š š£š¤ šššš£šš š©š¤ šššš© š¢š šš¤š§ š©šš šØššš¤š£š š©šš¢š ________________________________________________ . . ...