Night Light

787 35 0
                                    

Malam ini bulan purnama begitu terang memancarkan sinarnya. Walau hutan tidak ada penerangan tapi cahaya rembulan dapat merosot dengan indahnya di celah-celah pohon. Suara jangkrik, burung hantu, dan hewan lainnya berpadu menambah suasana sejuk di malam hari.

"KAING KAING..." terdengar suara seekor hewan dibawah pohon yang sedang meringis kesakitan. Keadaan kaki kirinya terluka parah karena goresan pecahan kaca. Hewan itu ternyata seekor serigala berwarna putih salju yang sungguh cantik.

"Kau terluka?"

Seorang namja berjongkok didepan serigala itu. Wajahnya begitu lembut disinari cahaya rembulan.

Ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sehelai kain perban dan alkohol. Dibalutkannya kaki serigala itu hingga luka goresannya tertutup rapat.

"Nah, sekarang sudah beres. Istirahatlah sebentar dan kau pasti bisa berjalan lagi" ujar namja itu sambil mengusap-usap kepala si serigala.

Serigala itu tampak sangat bahagia dan terus menerus menempel pada namja itu.

"Aigoo, lucu sekali. Aku pergi dulu.. bye~" lanjutnya lalu berdiri meninggalkan si serigala.

Tapi salam perpisahan dari si namja kelihatannya tidak cukup untuk serigala. Si serigala mengekori namja itu hingga di perempatan jalan.

Namja itu berbalik menoleh ke belakang,

"Hey manis, disini berbahaya. Sana pulang kerumahmu."

Si serigala nampak mengerti, ia lalu berdiam di tempatnya melihat si namja makin jauh meninggalkannya.

Selang beberapa menit, bulan purnama itu tertutup dengan awan hitam. Sekarang bulannya berubah, tak nampak lagi walau sedikitpun.

Begitu juga dengan si serigala tadi. Tiba-tiba ekor dan bulu-bulunya lenyap dan berganti wujud menjadi seorang yeoja yang sangat cantik dengan rambut blondenya yang terurai.

Gadis itu bernama Lee Namjung umurnya baru 17 tahun yang tidak lain adalah manusia serigala. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia jatuh cinta.

-o0o-

"Omo Namjung-ah kemana saja kau?" pekik ibu Namjung yang menjemputnya di depan pintu rumah.

"Hanya jalan-jalan sebentar eomma. Tidak usah khawatir."

"Tapi kenapa dengan kakimu? Kau terluka?" tanya ibu Namjung lagi.

"Aku menginjak pecahan kaca, hehe." cengir Namjung.

"Ya ampun, lain kali kau harus berhati-hati sayang."

"Ne... Lagipula lukanya tidak terasa sakit lagi, karena ada seorang namja tampan menolongku eomma. Aku sangat menyukainya...!" tutur Namjung dengan melompat-lompat diatas sofa.

"Mwo? Kau menyukai manusia?" tanya ibu Namjung lagi dan lagi, lalu mendapat anggukan dari Namjung.

"Eomma tidak setuju! Kau dibesarkan di gunung. Mustahil dapat beradaptasi dengan manusia!" tolak ibu Namjung.

"Appa juga tidak setuju Namjungie.. Kalau orang-orang tau kau berubah karena sinar rembulan, bisa bahaya!" sambung ayah Namjung yang tadi sedang minum kopi.

"Appa......eomma.......jebaaaalll" rengek Namjung menarik-narik lengan ayah dan ibunya sambil mengerucutkan bibirnya imut.

"Aku ingin berada di samping orang yang kusukai.... eomma, appa ne?"

Kedua orangtua yang tau apa maksud anaknya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa boleh buat...."

Night Light (아름다운 밤에)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang