The Chronicles of Neo-santara. || Irene-Jisoo [ ON GOING ]

8

Irene saat ini sedang tertidur di ranjang Samuel. Yaps, setelah dia digendong oleh Samuel, Samuel menurunkannya di ranjang dan membiarkan Irene menangis hingga tertidur.

Berbeda dengan Jisoo yang saat ini tengah berkeliling tempat persembunyiannya ini. Bahkan, jika dikatakan dengan istana tidak pantas karena disini hanya puing-puing reruntuhan.

Jisoo pun berjalan ke suatu ruangan yang penuh api dan melihat ada batu terbelah disitu.

" Batu apa ini? " Tanya Jisoo pada Jennie dan Taeyong yang sedari tadi mengikutinya.

" Batu ini semacam batu perjanjian Ratu. "

" Maksudnya? "

" Jadi dulu, para leluhur Neo-santara ada yang melanggar janji. Tapi, yang menggantikan perjanjian untuk dibunuh adalah Aslan. Tapi, jika tidak bersalah dihukum maka kutukannya berbalik dan membuat batu ini pecah Ratu. "

" Ohh, yaudah tolong fotokan aku! " Ucap Jisoo.

" Maksudnya Ratu? " Tanya Jennie.

Jisoo pun menberikan ponselnya dan mengajari Jennie berfoto. Jennie pun langsung mengerti dan langsung memfoto Jisoo.

" Oh My Gosh! " Teriak Jisoo.

" Kenapa Ratu? " Tanya Taeyong panik.

" Nggak papa, cuma saya cantik aja hehe. " Cengir Jisoo.

" Ratu Jesselyn, waktunya anda istirahat. Karena nanti akan ada pertemuan serta pembahasan untuk Raja Victor. " Ucap seorang centaurus perempuan.

" Baiklah, saya akan istirahat dulu sekalian ngobatin kaki saya. " Ucap Jisoo yang semua menoleh ke kaki Jisoo.

Yaps, memang Jisoo mempunyai beberapa luka karena berlari dari serigala ditambah jatuh dari sapu terbang. Saat ini Jisoo sudah sampai diranjangnya. Tidak terlalu besar tapi muat untuk dua orang.

Ketika selesai bersih-bersih, Jisoo duduk dipinggiran ranjang dan akan mengobati dengan p3k yang dia bawa. Tapi, seseorang datang dengan membawa beberapa obat-obatan khas Neo-santara. Siapa lagi kalau bukan Samuel.

" Biar aku obatin Jesselyn. " Ucap Samuel pada Jisoo. Jisoo pun hanya terdiam melihat Samuel yang mengobati kakinya.

" Apa kau lupa denganku juga, Jesselyn? Kau biasa memanggilku kakak jika kau lupa. " Ucap Samuel pada Jisoo.

" Eh, i-iya kak. tapi, dimana Kak Irene? "

" Dia sedang beristirahat, kamu juga istirahat ya. " Ucap Samuel yang mengacak rambut Jisoo dan pergi.

" Gilak! Harusnya gue tabok tuh muka! " Gumam Jisoo.

***

Saat ini, Irene sudah terbangun dari tidurnya dan segera membersihkan tubuhnya dan segera keluar. Bagaimanapun, Irene masih seorang ratu bukan?

Irene berjalan menyusuri tempat ini dan berakhir pada ruangan yang Jisoo masuki tadi. Melihat batu tersebut, Irene langsung berlutut dan menyentuh batu tersebut.

" Batu apa nih? " Gumam Irene.

Setelah berguman seperti itu, tiba-tiba ada tangan seseorang yang menindih tangan Irene. Seketika sekelebat bayangan muncul.

" Samuel aku mencintaimu. "

" Kita akan menikah? "

" Ayo buat anak yang banyak samuel! "

" Pengkhianat! pergi dan asingkan diri kalian! "