09.

4.1K 377 30
                                    

~🌼~

🔞

Jaehyuk terkejut saat melihat Jeongwoo pulang dalam keadaan basah kuyup dengan pakaian berlumur darah dan menggenggam pistol.

"J-Jeongwoo.. apa yang terjadi?" Jaehyuk menggeser tubuhnya saat Jeongwoo melangkah masuk, namun pemuda itu tidak menjawab pertanyaannya dan langsung masuk kedalam kamar.

Jaehyuk melongo menatap kepergian Jeongwoo yang terlihat menyeramkan seperti itu. Lebih baik ia tak ikut campur urusan orang lain, terlebih itu Jeongwoo.

Haruto terbangun saat mendengar suara gemericik air dari arah kamar mandi. Ia lalu duduk ketika langkah kaki menjejak keluar.

"Jeongwoo-ya.." Haruto menepuki selimut dan menyuruh Jeongwoo duduk disana. Jeongwoo-pun melangkah kearah Haruto lalu naik kepangkuannya.

Haruto mencium bau sabun dari tubuh Jeongwoo lalu mengerutkan wajahnya. "Kau hujan-hujanan?" Tanyanya retoris.

Jeongwoo diam menatap Haruto dengan lamat tak ingin menjawab. Ia mengalungkan lengannya pada leher Haruto dan mendekatkan wajahnya untuk meraup bibir Haruto.

Haruto sedikit tersentak karena tiba-tiba merasakan bibirnya dilumat oleh Jeongwoo, namun ia akhirnya menurut dan mencoba mengikuti permainan Jeongwoo.

Lumatan yang semula pelan berubah menjadi kasar dan kacau. Tangan Haruto bergerilya menjamah tubuh telanjang Jeongwoo. Jemarinya naik ke salah satu titik didada Jeongwoo untuk bermain, memutarnya dan menekannya juga mencubitinya dengan gemas.

Ciuman mereka terlepas saat Jeongwoo beranjak dari pangkuan Haruto dan ikut menggelung diri bersama pemuda itu dengan menindihnya.

Haruto terkekeh gemas merasakan kepala Jeongwoo mengusak didadanya. Tangannya bergerak untuk mengusap punggung Jeongwoo, sementara tangan yang lain memainkan rambut Jeongwoo.

"Kau sudah makan?" Tanya Haruto setelah cukup lama. Jeongwoo menggeleng kecil, mengusakkan wajahnya didada Haruto.

"Bagaimana jika kau saja yang makan?" Haruto mengernyitkan dahi. "Memakanku." Haruto mendelik, lalu tertawa kecil setelahnya.

"Jangan bertindak seperti jalang, kau tidak cocok dengan peran seperti itu." Ujarnya terang-terangan.

"Bukankah aku memang jalangmu?" Haruto lagi-lagi tertawa mendengarnya. Entahlah. Tapi mulut Jeongwoo licin sekali hari ini.

"Kau adalah semestaku Jeongwoo-ya. Kau adalah dunia yang ingin kutinggali sampai aku tidak lagi bisa tinggal disana karena ajal." Terangnya. Haruto lalu memiringkan tubuhnya dan mendekap Jeongwoo lebih erat.

Jeongwoo malah mencibir. "Melankolis sepertimu hanya akan jadi korban mengenaskan jika menjadikan seseorang sebagai duniamu. Manusia berubah setiap harinya dan kau tidak bisa menghentikan mereka. Itu fakta." Sarkasnya.

Namun realitanya, kebanyak orang memang demikian. Tidak ada satupun yang mau singgah atau bisa tetap tinggal dalam satu detik yang sudah terlewati.

Sekalipun bisa mengulang waktu, semua tidak akan pernah sama seperti sebelumnya.

Haruto mendecih pelan, Jeongwoo ini sulit sekali dirayu. "Meski begitu, cintaku padamu tidak pernah berubah sejak dulu. Semua masih tetap sama. Dan itu juga fakta." Terangnya.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang