Mingyu berjalan lambat penuh kemalasan, ya, ia saat ini sedang berjalan menuju toko bunga untuk membeli sebuket bunga mawar untuk seseorang di pemakaman.
Cling cling
Terdengar suara pintu toko terbuka, tidak ada orang di sana, hanya ada berpuluh puluh bahkan ratusan tangkai bunga yang dipajang.
"Halo ??, Ada orang disini" mingyu mencoba memanggil seseorang.
Ini kali pertamanya mingyu datang ke toko bunga ini, karena Mingyu tidak pernah membeli bunga.
"Eoh, tunggu sebentar yaa" ucap seseorang dari balik pintu yang ada di belakang ruangan itu.
"Halo, selamat datang di Belle fleur, aku florist nya disini, ada yang bisa di bantu ?" Sapa seorang lelaki manis yang keluar dari balik pintu sambil membawa vas bunga yang ia buat sendiri.
Mingyu terperangah melihat visual manis dan lembut dari pemuda di depan nya itu.
"Halo, permisi ada yang bisa di bantu ?" Ucap florist manis itu yang membuat mingyu sadar dari perangahan nya
"Eh iya aku mau membeli sebuket bunga mawar " mingyu sedikit terkaget kerena ucapan florist tadi
"Baiklah, tunggu sebentar yaa" florist manis itu kemudia merangkai bunga mawar sampai sedemikian rupa.
"Nah mawar mawar cantik ku, mekar lah dengan sempurna sayang, pemilik mu pasti akan kagum dengan kelopak mu" bisik florist manis itu kepada Bunga mawar yang sedang ia rangkai.
"Dari pada bunga itu, aku lebih kagum dengan pesona mu" mingyu membatin, dia sangat mengagumi keindahan wajah dan bentuk tubuh florist itu.
"Baiklah, sudah siap, ini sebuket bunga mawar cantik mu, tolong bawa dengan baik yaa !" Florist itu sangat ramah kepada mingyu, sampai mingyu sebenarnya tidak ingin pulang karena ia nyaman berada di sini.
"Em sebentar, boleh aku lihat display bunga tulip kaca di sana ?" Ucap mingyu berusaha membuat dirinya berlama lama disitu.
"Boleh boleh, silahkan saja, hati hati ya, karena bunga itu gampang pecah" pemuda manis itu memperingat kan agar berhati-hati berada di dekat display kaca yang membentuk bunga.
Mingyu berusaha berjalan dengan hati hati, dia melihat ke segala arah, begitu banyak bunga kaca buatan tangan yang membuat ia kagum.
"Apakah semua bunga ini buatan tangan mu ??" Mingyu berusaha untuk mencari kan suasana dan sekaligus membenarkan kalau semua bunga itu buatan tangan.
"Eh iya, semua itu aku yang membuat"
"Wah, kamu memiliki tangan yang sangat berseni, bunga bunga ini bisa terbentuk bagus berkat tangan mu" mingyu mengapresiasi hasil kerja keras florist muda itu.
"E-eh, i-iya, terimakasih banyak atas pujiannya" ya katakanlah saat ini pemuda manis itu sedang menahan pipi nya yang memerah karena pujian seseorang yang lebih tua beberapa tahun darinya itu.
Setelah beberapa saat mingyu melihat lihat ia mulai memutus kan untuk membeli satu bunga kaca untuk di belinya.
Cling cling
Suara pintu terbuka membuat atensi sang florist manis itu Ter alihkan.
"Selamat datang di Belle Fleur, ada yang bisa aku ban- kenapa kau datang lagi ?" Ucap florist itu dengan nada tinggi.
Mingyu bisa merasakan emosi sang florist sedang tersulut, ia mencoba untuk menguping pembicaraan dua manusia yang sedang bertengkar itu.
"Wonwoo, aku mohon sekali saja, sekali saja berikan aku kesempatan lagi"
"Siapa kau ?, Punya hak apa kau memintaku untuk memberikan mu kesempatan lagi ?"
"Aku tidak bisa hidup tanpamu won, tolong, aku mohon"
"Kau tidak bisa hidup tanpa ku atau tanpa uang ku ?"
"Skakmat" batin mingyu dengan bangga
"Tapi won-"
"Cukup, cukup sudah omong kosong mu itu, aku hanya lah anak SMA yang tidak punya orang tua, aku harus mencari uang bertahan hidup di dunia ini, aku mohon kau pergilah"
"KAU BERANI BERANINYA MENOLAK PERMINTAAN KU, KAU AKAN TAU AKIBATNYA" pemuda tadi membentak florist manis itu, lalu mengambil ancang-ancang seakan akan ia mengayun kan tangannya untuk memukul florist itu.
'Grep'
"Hey apa yang kau lakukan sialan, kau tidak boleh menyakiti siapa pun disini !!" Mingyu menahan tangan orang yang akan memukul florist itu.
Florist itu gemetar an, ia terlalu takut Bahkan hanya untuk membuka matanya.
"Ini bukan urusanmu, menjauh lah !!"
"Jelas ini urusan ku, karena dia kekasih ku" florist itu tampak sedikit terjengit kaget dengan ucapan mingyu.
"Orang itu...kenapa ia berkata seperti itu ?" Florist itu sedikit bingung akan ucapan mingyu.
"Sekarang pergilah bajingan, tunggu apa lagi kau ?" Mingyu semakin emosi di buat nya.
"Baiklah, suatu saat nanti akan ada waktunya kau kembali padaku Jeon !!"
Ucap pemuda itu sambil berjalan keluar toko."Ya ampun, apakah kau terluka ?, Apa ada yang lecet ?" Mingyu kelihatan khawatir.
"Ah tidak, aku baik baik saja, aku sangat berterima kasih kepada mu karena kau sangat baik telah melindungi ku"
"Tidak apa" lagi pula saat itu aku berada di dekat mu jadi aku tau kau sedang terancam"
"Sekali lagi terima kasih"
"Iya tidak apa apa kok, anyways gw Mingyu" mingyu mengganti bahasa nya menjadi non formal, karena ia ingin lebih akrab bersama sang florist.
"Ah iya, aku Jeon Wonwoo, salam kenal" wonwoo tampak sedikit malu ketika mengenalkan diri dengan mingyu.
"Mungkin setiap hari aku akan membeli satu tangkai bunga disini" mingyu nampak sedikit berpikir tentang hal itu, tapi prinsip nya adalah yolo.
Dia tidak peduli jika harus ke makam orang yang paling dibencinya setiap hari, asalkan bisa bertemu sang florist manis itu, toh juga ia ke makam hanya menaruh bunga, tidak berdoa disana.
"Oh boleh boleh, tapi kenapa setiap hari satu tangkai, maksud ku untuk apa ?"
Wonwoo tampak sedikit kebingungan dengan penuturan mingyu tadi."Owh aku akan memberikan bunga ini kepada istriku setiap hari"
Krekk
Katakanlah mingyu salah mengucap, sehingga ia mematah kan hati florist manis itu, mingyu kemudian sadar dengan perubahan raut muka si florist berubah sedikit sendu.
"O-oh iya baik lah kalau begitu, aku akan menyiapkan bunga itu untuk mu"
"Baik lah terimakasih banyak, berapa total bunga ini ?"
"Emm total nya 500rb"
"Oke ini uang nya, terimakasih banyak atas bantuan nya" mingyu pun keluar dengan hati senang, tapi dia adalah pria yang peka biasanya, tapi hari ini ia tidak peka terhadap perasaan wonwoo
"Sudah lah won, dia sudah memiliki istri, ayo semangat, jangan berkecil hati, kamu pasti bisa !!" Ucap florist manis itu untuk menyemangati diri nya sendiri yang sedang patah hati.
Namun ia tidak tau, bahwa patah hatinya kali ini terus saja membekas, tidak dapat dilupakan, meskipun ia sudah mencoba melupakan, tapi kedepannya, akan terus teringat...
Haii !!
Hehe ini sebenarnya cerita pertama ku, jadi mohon dimaklumi kalau ada salah kata atau pun typo, ini baru chapter awal nih, menurut kalian mending lanjut atau mending unpublish ??Okay I hope you enjoy-!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our story in Fleuriste ; MinWon
FanfictionMereka bertemu, karena kematian seseorang yang sangat dibenci olehnya, tak tahu mereka harus tetap membencinya atau malah harus berterima kasih karena kematiannya, semua tragedi dan kejadian itu berawal dari toko bunga yang sama diwaktu yang berbeda...