5

507 56 5
                                    

"(Name) kau bercanda kan"

"Tidak, aku tidak mengenalmu. Siapa kau?"

"Tidak... Tidak mungkin... (Name)..." Isak hanma kemudian memeluk (name), hanma menhapus air matanya dan tersenyum

"Maafkan aku, tapi aku itu pacarmu (name)"

"Pa-pacar ya maafkan aku"

"Tidak apa"

Beberapa minggu kemudian, (name) sudah diperbolehkan pulang

Hanma benar benar tidak percaya bahwa perbuatannya berakhir seperti ini

Sesampainya di rumah, mereka berdua tidak mengeluarkan suara sama sekali. Hanma

"Oh ya omong omong apa kau lapar?" Tanya (name) sambil melepas sepatunya

"Ya... Sedikit..."

"Kalau begitu aku akan memasak untukmu"

"Memasak?"

"Ya, kau duduklah aku akan memasak"

"Ya-yah baiklah"

Beberapa menit kemudian, (name) memanggil hanma untuk ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan terdapat telur gulung dan sup miso di meja makan

"Ini..."

"Maaf karena hanya ini yang ku masak"

"Tidak apa"

Hanma duduk, dan menatap (name) sejenak

"Kau tidak lapar?"

"Eh? Tidak kok aku tidak terlalu lapar"

Hanma menarik (name) dan menyuruhnya duduk disebelahnya, dan (name) hanya pasrah

"Kau pasti lapar, ayo kita makan bersama"

"Ba-baiklah kalau begitu selamat makan"

Hanma memakan telur gulung tersebut dan dia teringat kalau (name) selalu memasak ini setiap hari

"Hei apa kau baik baik- eh?! Kenapa kau menangis!?" (Name) terkejut karena hanma menangis tanpa sebab

"Ti-tidak ada hanya saja... Aku merindukan masakanmu.."

my toxic boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang