10

1.3K 146 3
                                    

Happy Reading!!

*

Jennie terbaring diatas ranjang, kedua matanya terpejam. Ia baru pulang dari rumah sakit. Ia dan Lisa mendatangi dokter kandungan untuk memastikan, dan ternyata apa yang dikatakan oleh Dokter Wang benar. Jennie hamil, udah 3 minggu.

Jennie sendirian dikamar, sedangkan Lisa ada dibawah lagi ngobrol sama kedua orang tuanya.

Lisa udah ngasih tau kedua orang tuanya, dan mereka shock.. Daddynya Lisa nampar pipi Lisa sampe dua kali, sedangkan Mommynya sekali. Lisa tidak marah, ia terima tamparan itu. Karna ia tau, kalau dirinya salah telah menghamili anak orang.

"Lulus SMA kamu harus nikahi Jennie." Lisa mengangguk, bagaimanapun juga dia harus tanggung jawab. Masa mau enaknya doang.

"Babe, apa Papih harus tau?" Lisa menatap Mommynya.

"Aku gak tau. Kalau kita ngasih tau Papih, aku takutnya penyakit Papih kambuh lagi." jelas Daddy Lisa.

Lisa menunduk, ia bisa membayangkan gimana reaksi kakeknya nanti pas tau kalau cucu kesayangannya ngehamili anak orang.

"Kita harus nyembunyiin masalah ini dulu, jangan sampai keluarga yang lain tau. Nanti kita kasih tau mereka pelan pelan." jelas Daddy Lisa.

"Lisa, sekarang kamu ke kamar. Jagain Jennie." Lisa mengangguk menuruti perintah kedua orang tuanya.

"Iya, Mom." Lisa beranjak dari sofa melangkah menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

Daddynya yang melihat kepergian Lisa memijit keningnya.

"Aku seneng karna mau punya cucu, tapi gak gini caranya." ucap Daddy Lisa.

"Mau bagaimana lagi? Yang penting Lisa tanggung jawab."

Dikamar

Lisa duduk disamping Jennie yang tengah terbaring memejamkan matanya.

Tangan Lisa mengusap lembut kening Jennie, ia menatap wajah Jennie penuh cinta. Ia tak ingin meninggalkan gadis ini. Ia sangat mencintai gadis ini.

Merasa terganggu dengan usapan dikeningnya, Jennie membuka matanya perlahan.

"Lisa?." ucap Jennie pelan.

"Ya?" sahut Lisa.

"Ada yang sakit?" Jennie menggeleng pelan.

Lisa membantu Jennie untuk duduk. Ia meletakkan bantal dibelakang kepala Jennie.

"Donat gimana?"

"Tenang aja, udah diurusin kok sama Jisoo dan yang lainnya." jawab Lisa.

"Kamu jangan pikirin dulu donat, sekarang pikirin dulu kesehatan kamu.." usapan lembut dikening Jennue menghilang, Lisa beranjak dari duduknya, ia kini duduk diatas ranjang bersandar dikepala ranjang. Tangannya menarik tubuh Jennie.

Mereka berpelukan tanpa ada yang berbicara, Lisa sesekali mencium kening Jennie dengan lembut...





























































Malam harinya, keluarga manoban sudah siap untuk makan malam bersama. Lisa menarik tempat duduk untuk Jennie, lalu ia duduk disamping Jennie.

Dengan sigap, Lisa mengambil nasi dan juga lauk pauknya untuk diberikan kepada Jennie.

"Segini cukup?" Jennie mengangguk.

Lisa meletakkan piring yang tadi ia isi didepan Jennie, ia juga menuangkan air putih kedalam gelas dan meletakkannya disamping piring.

YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang