Hari ini tak ada kesibukan apapun. Rencananya Jingga akan menghabiskan weekend ini ke mall bersama Mayang untuk membeli keperluan mereka KKN Senin besok. Ia mematut dirinya di cermin. Celana jeans dengan t-shirt tosca dipadu dengan bolero rajut kesukaannya, rambut sebahu yang ia Cepol ke atas dengan poni kebanggaannya ala Korean style.
Mayang:
Ngga... udah di jalan belum? Bentar, aku lagi sakit perut nihJingga menangkap chat WhatsApp dari Mayang.
Jingga:
Belum, baru mau jalan sihBelum satu menit Jingga menutup beranda ponsel nya tiba-tiba ada panggilan masuk.
Jangan diangkat is calling
Jingga mendengus. Ia heran, kenapa disaat hari tenang begini pun dosen sialan yang sudah merusak masa move on nya itu masih saja mengusiknya.
Ponselnya berhenti berdering. Tak lama kemudian panggilan yang sama mengusiknya kembali. Ini sampai besok pun kalau nggak diangkat bisa-bisa laporan KKN taruhannya. Dengan malas ia mengangkatnya.
"Hallo..."
"Kamu kayak nggak niat banget sih jawab telfon dari saya"
"Hmmm..."
"Kamu bisa anterin flashdisk saya yang tertinggal di kantor Awan kapan hari? Hari ini saya ada seminar di kampus. Sayangnya semua file bahan seminar saya ada di flashdisk, bisa kan? Saya tunggu ya"Tunggu-tunggu, dosennya itu sedang minta tolong padanya? Atau memerintah sih? Bisa-bisanya tak ada kalimat pembuka yang manis atau sekedar basa basi. Hufftt.
"Nggak bisa pak... Hari ini kan weekend, saya harus prepare buat KKN besok. Saya juga ada janji sama temen saya. Nih mau berangkat" melasnya
"Lagian kan bisa di antar pakai ojek online pak..."
"Itu file-file saya ada bahan dan materi penelitian saya Jingga. Disitu penting semua. Kalau malah hilang gimana" jingga mendengus lagi
"Saya email aja gimana deh pak"
"Nggak bisa. Saya lupa nama file nya apa. Saya tunggu sekarang di gedung mahasiswa ya, 30 menit lagi mulai"
Jingga ingin menangis rasanya. Seenak jidatnya dia nyuruh-nyuruh. Dulu waktu di Pare, dia juga begitu menyebalkan. Selain menjadi tutornya, Raka juga seperti ibu asrama baginya. Yang selalu mengecek kehadirannya di kelas, menanyakan pada teman-temannya bagaimana gadis itu di kelas bahkan menanyakan pada teman sekamar nya kalau-kalau jingga tidak pulang ke camp setiap weekend.
Jingga mencari-cari sosok laki-laki yang sudah mengganggu ketenangan nya akhir-akhir ini di tempat sesuai yang ia minta. Ia melongok ke kiri dan kanan.
"Ngapain disitu, nggak langsung telfon saja" suara yang tak asing mengagetkannya. Jingga merogoh tas nya dan memberikan benda pipih kecil itu pada Raka.
"Nih... Lain kali save file-file nya di laptop biar kalau ketinggalan nggak nyusahin orang" kata jingga masih belum rela hari ini terusik gara-gara Raka.
"Saya sudah simpan file nya di laptop" Jingga membelalak.
"Astagaaa? Ih... Terus Ngapain buru-buruin kesini!!"
"Biar kamu lebih produktif . Ikut seminar!!" ogah! Males banget! Selama menjadi mahasiswa, Jingga tak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini. Baginya rebahan sambil nonton drama Korea lebih mengasyikkan daripada mendengar dan memegang kertas-kertas keilmuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAMMAR IN LOVE (GAGAL MOVE ON)
Romance#PART LENGKAP, NAMUN ADA VERSI PANJANG DAN LEBIH UNYU DI NOVELAH DAN KBM! "Kamu kalau nggak perlu apa-apa disini, mending cari kerjaan yang produktif sana" suara Raka memecah keheningan. "A-aku mau anter ini" jingga mengulurkan sebuah kertas yang s...