A

0 0 0
                                    


"Dari mana ajah kamu? kenapa jam segini baru pulang dari kampus?"  tanya mama setelah aku sampai di rumah larut malam karena pulang dari kampus aku langsung ke tokoh roti.
"Macet ma" jawabku singkat.
"Kuliah yang benar belajar yang rajin jangan biasakan pulang larut malam".
Aku mngangguk, entah mengapa setiap melihat mama dadaku rasanya sesak.
"Aku ke kamar dulu" balasku terkesan dingin. aku juga tidak tahu harus membalas seperti apa, sesak di dadaku selama ini yang membuatku berkata singkat.

Aku ke kamar dengan tergesa-gesa Aku menutup pintu pelan, kemudian duduk di kursi belajar menumpuhkan kepala di atas meja, tangisanku pelan tapi rasanya sakit.

Aku teringat kejadian-kejadian di rumah ini setiap harinya, karena aku anak kedua dari dua bersaudara bukan berarti anak terakhir itu paling di sayang. Usaha ku tiap hari tidak pernah di hargai papa dan mama, katanya aku tidak berguna dan menghabiskan uang . Mereka berdua memang tidak tahu aku kerja di tokoh roti di karenakan aku tidak mau mereka marah lagi.  Aku dan kakak ku memang terlahir dan di rawat sama-sama tapi dengan  perlakuan yang berbeda.

Ku angkat kepalaku dengan pipi yang basah aku segera menghapus air mataku dengan tangan. Aku tidak boleh lemah seperti ini. Aku harus bangkit dan berjuang sendiri.

Toktoktok
"Rania..."

Mama, dia memanggilku sambil mengetuk-ngetuk pintu. Aku menyeka pipiku untuk menghapus bekas-bekas air mata.

Aku tak menjawab, aku langsung berlari ke tempat tidur dan berbaring asal-asalan karena gagang pintu sudah bergerak, aku berusaha memejamkan mata dan bernafas normal.

"Kamu udah tidur?"
Aku tak menjawab. Mama berhenti sejenak
Setelah ku dengar pintu tertutup aku pelan-pelan membuka mata. Lampu kamarku mati. Yang tersisa hanya lampu kecil di meja belajarku.

Rasanya aku ingin menangis lagi.




Aku tidak sanggup meneruskan part ini Ra..
air mata yg tidak bisa aku tahan🙃

kita lanjut di part selanjutnya aja ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He's my weatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang