Kringg...Kringg...kringgg.. bell yang berbunyi menandakan bahwa jam istirahat sudah habis.
"Saya harap masalah ini bisa kalian selesaikan sendiri, lain kali jangan membuat keributan lagi. Levin kamu silahkan langsung menuju ke kelas dan kalian berdua tinggal dulu sebentar" ucap pak Tono.
" baik pak" balas kami berdua.
" begini May, seperti yang telah bapak jelaskan tadi nak Rico ini adalah murid pindahan dan kebetulan dia sekelas sama kamu. jadi di sini bapak menugaskan kamu menuntunnya dan mengajaknya mengenalkan lingkungan sekolah kita kepadanya" perintah pak Tono.
" Baik pak" balas ku.
" yaudah bapak cuma mau bilang itu doang dan silahkan kembali ke kelas" akhir pak Tono.
Setelah dari kantor kami langsung menuju kelas karena jam pelajaran selanjutnya sudah masuk dan aku rasa sudah mula beberapa menit. Diperjalanan menuju kelas aku merasa sendirian berjalan di lorong padahal jika ku liat kebelakang ada anak baru itu yang mengikuti ku.
"Oh ya tadi nama mu siapp????" ucap ku terhenti setelah menoleh ke belakang. Aku tidak menemukan anak baru itu di belakang ku, padahal beberapa saat yang lalu dia masih tetap mengikuti ku dari belakang. Dalam pikiran ku " ya udahlah, palingan dia pergi ke toilet. Nanti juga nyusul". aku pun membiarkannya dan langsung menuju ke kelas.
Sudah lebih dari 3 jam anak baru itu tidak juga muncul, masa ke toilet lama banget. Bahkan sampai bell pulang berbunyi pun, dia tak juga kelihatan.
"Ah sudahlah, Palingan dia bolos... biasa anak cowok" ucap ku dalah hati dan langsung pulang.
Oh ya kita belum kenalan, kenalin nama ku Miya Rogren yang bisanya di panggil May. Aku adalah remaja yang sedang mencari jati diri dan tujuan hidup Azzzek :3. Saat ini aku duduk di bangku sekolah menengah atas kelas 2. Aku merupakan salah satu murid yang berpengaruh di kelas dan sekolah ku. Di sekolah aku mengikuti beberapa ekstakurikuler dan beberapa organisasi. Aku mengikuti organisasi Mpk yang dimana aku menjabat sebagai wakil ketua MPK dan aku juga mengikuti Oraganisasi Olimpiade. tak itu saja, dibidang non akademik aku mengikuti ekstra kurikuler nyanyi di sekolah ku.
" Udah sampai dek" ucap pak gojek yang mengantar ku.
" makasih ya pak" ucap ku.
Oh ya setip pulang dari sekolah, aku selalu turun sebelum sampai rumah. itu semua karena area yang akan ku lalui sangat disayangkan hanya lewat naik kendaraan, akan lebih baik jalan kaki sebelum sampai rumah dan itu semua karena area yang akan ku lalui adalah area yang penuh dengan btaman bunga tulip dan ada beberapa tempat yang indah dan juga ada rumah yang disainnya sangat unik meski tak di huni. Oh ya, di area ini juga terdapat gerai yang menjual makanan kesukaan ku yaitu es krim rasa mint choco (eh es krim termasuk makanan atau minuman sih?). Setiap pilang sekolah aku selalu membeli es krim mint choco di sini, pokoknya sepulang dari sekolah dan langsung ke sini enak banget. Angin sepoi sepoi, cahaya matahari yang sudah mulai redup, hamparan bunga tulip yang cantik dan makanan favorit ku es krim mint choco mmmmmm enak banget, cocok banget buat ngilangin stres atau buat balikin mood aku yang sudah hilang karena Levin.
Setelah menghabiskan semangkuk es krim aku langsung pulang dan tak lupa aku membeli es krim corn mint choco buat di nikmatin sambil jalan.
" Makasih ya pak" ucap ku sambil membayar bill es krim.
seiring jalan mata ku tak bisa tenang, selalu menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat bunga tulip yang tumbuh di sepanjang jalan.
" Hah rumahnya di huni siapa, perasaan tadi pagi ga rumahnya belum ada yang menghuni" ucap ku sambil lewat di depan rumah dengan disain unik yang aku ceritakan tadi .
Tittt.... titttt... tittt suara klakson motor berbunyi mengagetkan ku. eskrim ku jatuh, padahal batru ku makan setengah.
"Aduh maaf" ucap ku.
" Minggir" ucapnya dengan singkat.
Aku menahan amarah ku meskipun di pikir pikir aku juga salah telah berjalan di tengah jalan. Aku menatap pengendara itu sekilas, dia mengendarai mortor vespa dengan hoodie coklat. Dari pakaiannya dia masih anak SMA.
" Maaf" akhir ku sambil melanjut kan jalan menuju rumah.
Keesokan harinya Levin minta maaf kepada ku sambil menjelaskan perkara yang kemarin, dari kata dan penjelasannya aku mempercayainya.
" May maaf ya, yang kemaren itu cuma lagi latihan drama sama dia" terangnya.
" iya iya aku percaya kok" ucap ku yang langsung di peluk Levin.
Kring... kring.... kring, bell masuk pun sudah berbunyi aku pun langsung menuju kelas dengan sahabat ku Rita. Hari ini Hari kamis dan mata pelajaran yang pertama kali adalah Matematika, bencana banget. Aku paling lemah soal matematika, setiap ujian aku tidak pernah mendapatkan nilai tinggi. palingan cuma pas di rata rata nilai dan itu pun aku sudah bergadang untuk mempelajarinya.
Baru 35 menit aku mengikutikelas matematika aku sudah ngantuk minta ampun. Materi yang diterangkan oleh buk Mina tidak masuk sedikit pun masuk ke kepala ku. meski pun tidak mengerti, aku harus tetap menyimak dan menghadap ke depan agar tak di marahi buk Mina karena buk Mina termasuk salah satu guru yang Killer.
" Sampai disini ada yang tidak mengerti?" tanya buk Mina.
" Sudah buk" ucap kami sekelas serempak.
" Baiklah karena semua sudah mengerti tentang apa yang ibuk terangkan, silahkan dari kalian jawab ke depan pertanyaan yang ada di depan" ucap buk Mina yang membuatku melek kembali.
Aku dan teman sekelas sangat tegang, kelas diam seketika dan tak ada pergerakan. Tak seorang pun yang maju ke depan bahkan juara kelaspun tak ada yang maju. Jika tak seorang pun dari juara kelas yang maju sudah d i pastikan kalau materinya sangat susah.
" baiklah karena tidak ada yang mau maju ke depan, ibu akan memanggil satu satu untuk maju mengerjakan pertanyaan di depan" ucap bu Mina yang membuat jantungku semakin kencang berdetak.
" May silahkan kedepan untuk mengerjakan pertanyaan di depan" upanggil bu Mina.
Matilah aku, dadaku rasanya sesak dan kepala langusng pusing setelah nama ku di panggil.
"Maaf buk, saya tidak mengerti materinya" ucap ku sambil maju ke depan.
" Hah belum mengerti... tadi katanya sudak pada mengerti semua. lain kali kalau tidak mengerti langsung tanya bukannya diam dan bilang sudah mengerti" ucap bu Mina sambil marah kepada ku.
" Baiklah Siapa lagi yang ga paham tentang materinya" ucap bu mina yang dimana dibalas dengan angkat tanagn dari teman sekelas.
" lain kali klo guru menerangkan disismak, bukan main main.... eh tunggu dulu, Itu siapa yang tidur di belakang" ucap bu Mina yang membuat kami sekelas melihat ke belakang.
PAKKK... bu Mina langsung melempar anak itu dengan penghapus papan tulis.
" Hey bangun" teriak bu Mina yang langsung membangunkan anak itu.
Anak itu pun langsung terbangun karena terikan bu Mina, aku aja yang ga tidur masih tetap terkejut.
" Maaf buk" ucap anak itu sambil merapikan rambutnya.
" kamu kan yang kemaren" ucap ku sambil berdiri.