TAK KENAL

8 2 0
                                    


Selamat datang diri di dunia perantauan, arghhh ternyata rasanya semenyenangkan ini berada di tempat yang jauh dari sapaan orang jika melihat ku berjalan. Entah kenapa aku percaya disini ku tidak takut sendiri yaa walaupun aku sangat menyukai sunyi bukan berarti aku akan selalu sendiri, tapi kalau ku ingat-ingat aku sudah terlalu lama menyendirikan diri ini hahaha...

Tuhan sangat tau aku menyukai hujan, lihatlah di hari aku bertemu dia, orang yang membuatku begitu menyukai seorang lelaki, langit mencoba merayuku dengan hujan dan dia dihadapan ku. Sungguh tidak tahu malu aku datang dengan setengah air hujan yang kubawa dipakaian ku, duduk lalu memesan ice macca ahh sial mengapa sepasang kekasih duduk dibelakang ku, tanpa sadar aku terus melihat kemestraan itu hingga memutar kepala ku. Ya dia tersenyum melihat aku yang terus memandangi sepasang kekasih itu.

"Kenapa ketawa?" tanyaku padanya

"jangan dilihatin terus" ucap nya sambil tersenyum, hanya itu yang keluar dari mulutnya dan lalu terdiam lagi.

Aku tak tahan dengan suasana ini, semua fokus pada gadget masing-masing , yaa aku tak berdua dengan nya melainkan dengan beberapa kawan yang datang untuk saling megenal.

"kalian pada sibuk ngapain sih di hp, aku juga mau manin hp tapi 

aku ga tau mau ngapain pas buka hp" oceh ku kesal,

 hanya dia yang meletakkan gadget nya dan melihat ku mengoceh, mata ku pun langsung mengarah pada matanya etah berapa detik tatapan kita berakhir. Memang aku sangat tidak tahu malu rasanya aku ingin merubah wajahku setelah pulang dari sini, entah apa yang ada di otakku tiba-tiba saja itu terlontar dari mulut sialan ku ini.

"Chat aku dong biar aku juga main hp, cepet ih chat apa aja deh nanti aku bales gabut banget aku ngeliat kalian main hp semua" bodoh bukan aku mengucapkan ini pada nya

Ia tersenyum bingung harus mengiyakan atau menolak ocehan tak masuk akal ku itu dan yaa dia menuruti kata-kata ku yang sedikit memaksa. hahahhaha

Hujan sangat setia, ia tak berenti begitu saja hingga senja mulai memenuhi isi langit sore telah tiba. waktunya bergegas pulang walau dihadang hujan. Teman-teman ku berteduh di bawah pohon besar sungguh tidak masuk akal bukan, mengapa mereka bersembunyi dari rintik air yang menyenangkan ini. 

"Titip dong sebentar" ucap ku pada si dia sambil menyodorkan gadjet milikku.

Dia menerimanya tanpa bertanya dan melihat ku berlari kecil mencari genangan air, meloncat seperti anak kecil hingga membuat muncratan air. Aku tak bisa diam hujan ini sangat membuatku senang, tak peduli bagaimana orang menatap aku sibuk dengan hujan dan diriku yang riang sore itu. 

"Baju mu sudah basah udah main hujan nya" Teriak salah satu teman baru ku, namun aku tak menghiraukan nya. Mataku melihat mata nya tertawa. Dia menertawakan aku kah? tanya ku dalam hati ahhh mungkin perasaan ku saja, ehh tapi dia terus melihat ke arah ku sambil menggelengkan kepala nya.

"kenapa? jangan liatin aku" ucap ku sambil menatap nya lalu dia berkata...

"kaya anak kecil"  aku tak menyautinya lagi bagaimana bisa menjawab perkataan nya sedangkan aku berbicara dengannya harus mendengak ke atas karena tubuhnya yang sangat tinggi. Lelucon nya tidak lucu jelas aku seperti anak kecil jika dibandingkan dengan dia 

Taxi  yang aku dan teman-teman ku pesan sudah sampai, tanpa basa-basi aku langsung naik ke dalam mobil tersebut dan menutup pintunya.

Tok tok tok..., iya dia pria tinggi itu mengetuk jendela mobil , akupun menurunkan jendela dengan ekspresi muka bertanya-tanya dia mengeluarkan sesuatu dari tas nya.

" ahhh iya hp akuu" gumamku spontan.

Terimakasih telah bertemu ku dihari turun nya hujan, aku suka .

SAMARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang